Pagi yang cerah namun pemuda mungil ini tidak cerah karena sakit demam yang cukup tinggi tadi pada saat pukul lima pagi ketika Yelena ingin membangunkan Asta. Wanita itu terkejut ingin membawa si kecil ke rumah sakit namun ditolak mentah-mentah oleh anaknya karena takut dokter.
Akhirnya Yelena memutuskan untuk memanggil kakak angkatnya yang kebetulan seorang dokter di rumah sakit yang sedang mendapatkan cuti setelah shift malam kemarin. Kini teman laki-laki Yelena, Leonard Adam Weyn telah sampai di rumah mereka dan telah berada di kamar Yelena tempat dimana si kecil, Asta terus menangis karena rewel dan manja ketika sakit.
"Halo anak nakal, kali ini kenakalan apa lagi yang kamu buat hmm?" Tanya Leo tersenyum namun dimata Asta senyuman itu tampak mengerikan yang membuatnya semakin menangis.
Yelena yang mendengar tangisan putranya semakin histeris hanya bisa menepuk pelan punggung mungil nan sempit itu. Ia tidak tega melihat putranya menangis karena sakit. Ia menatap tajam kepada Leo yang dibalas oleh tatapan acuh dari pria itu.
Omong-omong mengenai Leo, pria berusia 37 tahun itu sudah menikah dan memiliki 2 anak yang tampan namun bersifat tolak belakang antara keduanya. Yang sulung memiliki sifat cuek, dingin, datar, dan kejam. Sementara yang bungsu memiliki sifat yang ramah, humoris, dan mudah berbaur dengan siapapun.
Rowan Magnus Weyn, putra sulung Leo yang begitu dingin yang membuat Leo serta istrinya Natalie begitu heran darimana sifat dingin Rowan datang. Sementara Vladimir Darius Weyn putra bungsu Leo yang memiliki sifat yang menurun dari sang ibu.
"Dia kenapa kak Leo?" Tanya Yelena khawatir sambil menimang Asta yang sudah tidak menangis tapi masih sesenggukan sambil memeluk ibunya.
"Dia hanya kelelahan. Kau tau bukan kalau dia lahir prematur itu tidak boleh terlalu kelelahan. Jadi mau tak mau aku harus menginfusnya" Jelas pria itu yang berprofesi sebagai dokter rumah sakit miliknya serta menjadi dokter pribadi Asta.
Yelena lupa kalau Asta adalah anak yang terlahir prematur dimana bayi lahir diwaktu belum waktu yang tepat untuk lahir. Asta lahir ketika kehamilan Yelena berumur delapan bulan dimana wanita itu jatuh terpeleset di kamar mandi yang membuat Natalie yang kebetulan datang ke rumah Yelena syok dan meminta suaminya untuk membawa mereka ke rumah sakit untuk persalinan.
Yelena merasa bersalah ia lupa kalau anaknya terlahir prematur dimana anaknya tidak boleh kelelahan yang berlebihan yang dapat membuatnya jatuh sakit. Beruntung Asta tidak memiliki penyakit bawaan seperti asma ataupun serangan jantung hanya saja imun tubuhnya tidak seperti anak pada umumnya.
"Nah sekarang vava bakal infus kamu" Ucap Leo sambil membawa jarum infusnya membuat si kecil menangis histeris tak mau diinfus.
"Gamau vava gamau" Rengek Asta sambil menangis. Ia takut dengan jarum suntik maupun jarum infus karena menurutnya sangat sakit jika ditusuk.
"Kalo kamu gak mau diinfus vatter bakal bilang ke bang Owan kalo kamu nakal, mau?" Ancam pria itu yang dibalas oleh gelengan brutal si kecil yang masih menangis.
Asta merasa pusing karena menggelengkan kepalanya brutal ia menjatuhkan wajahnya ke dada ibunya sambil menangis.
"Hiks mimmy hiks pusing" Adu Asta kepada Yelena yang begitu khawatir.
Yelena langsung mengelus kepala anaknya dengan lembut berharap pusingnya hilang. Walaupun Asta sudah dipakai plester penurun panas, tapi demamnya juga tak kunjung turun.
"Jadi gimana Asta mau diinfus sama vava atau mau ketemu sama bang Owan?" Tanya Adam memberikan pilihan yang sangat sulit untuk dipilih oleh pemuda mungil ini.
"Uhmmm diinfus aja" Cicit Asta yang dapat didengar oleh Adam walaupun jawaban anak itu begitu kecil, namun telinga Adam begitu tajam jadi ia bisa mendengar suara sekecil apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Teen FictionAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...