62

11.6K 1K 33
                                    

"Wahh kalian tidak memberitahuku kalau ada kejutan seperti ini"
.
.
.
Deg

"Ayah" Ucap Aldrich datar namun wajahnya sedikit kaget namun berhasil ia kontrol ekspresinya.

Sementara yang lain menatap pria paruh baya itu dengan tatapan tak percaya. Axel yang tahu itu berdecih pelan melihat pria paruh baya itu.

Bagaimana bisa kakeknya secepat ini mengetahui keberadaan Yelena dan Asta. Padahal ia sudah menyembunyikan keberadaan mereka.

Sementara Asta hanya tetap menonton film kartunnya dengan tenang seolah-olah hanya ia yang berada di ruang keluarga. Yelena terkejut melihat kakek mertuanya.

Ya, pria itu adalah Griffith Maven Anderson ayah dari Aldrich dan kakek dari Axel, Kiel, dan Harry. Ketika kepergian Yelena saat itu, membuat Maven marah besar kepada Axel lalu menyuruh para bodyguard untuk menghajar pria itu secara membabi-buta.

Bagi Maven Yelena seperti cucunya sendiri melihat sifat Yelena yang persis seperti mendiang istrinya dimana sifatnya itu lemah lembut dan memiliki hati yang baik.

"Grandpa" Ucap Yelena terkejut melihat kehadiran kakek mertuanya.

"Apa kau tidak ingin memeluk kakekmu ini Yelena?" Tanya Maven lembut kepada wanita itu.

Tanpa berkata apa-apa Yelena langsung memeluk Maven yang dibalas dengan erat oleh pria paruh baya itu. Namun, pelukan itu tak berlangsung lama karena Axel langsung melepaskan pelukan itu membuat Maven mendengus keras melihat cucu bungsunya terlihat cemburu mati padanya.

"Apa kau sekarang sudah sadar Axel?" Tanya Maven dengan nadanya yang terdengar sinis dan juga mengandung sindiran.

Axel yang mendengar pertanyaan kakeknya mendengus pelan namun ia langsung mengangguk pasti kalau ia sudah menyadari kesalahannya.

Mata elang Maven mengedar ke seluruh ruang keluarga hingga matanya menangkap sosok anak kecil yang sedang menonton film kartun terlihat seperti bayi membuatnya tertarik.

"Siapa anak itu?" Tanya Maven membuat semua orang langsung mengalihkan pandangan mereka kearah mana jari pria paruh baya itu menunjuk kearah si kecil.

"Dia anakku dan Yelena grandpa" Jawab Axel datar.

Maven yang mendengar jawaban cucu bungsunya membelalakkan matanya tak percaya mendengar ucapan cucunya itu.
Bagaimana mungkin Axel dan Yelena memiliki anak sebesar itu sementara saat itu Yelena memilih pergi dan menghilang dari keluarga Anderson.

"Ketika aku pergi aku sedang mengandung grandpa" Ucap Yelena lembut seolah-olah tahu apa yang dipikirkan oleh Maven.

Maven yang mendengar ucapan cucu menantunya semakin tak percaya jika Yelena ternyata pergi dengan keadaan berbadan dua dimana ia sedang mengandung janin.

Asta yang mendengar suara yang begitu berisik bertepatan dengan filmnya sudah selesai langsung berjalan kearah Yelena dan memeluknya.

"Mimmy" Panggil Asta manja sambil menduselkan wajahnya ke dada Yelena.

Mata bulat Asta bertabrakan dengan mata elang Maven yang menatapnya dengan tatapan datar membuatnya sedikit takut sampai menyembunyikan dirinya dibelakang tubuh Yelena.

Maven yang melihat kemiripan wajah antara Asta dan Yelena bisa pastikan kalau Asta adalah anak dari Axel dan Yelena. Matanya seketika melembut menatap si kecil.

Si kecil dengan malu-malu menatap Maven lagi lalu kembali menyembunyikan dirinya dibelakang tubuh Yelena. Maven yang melihat sifat malu-malu si kecil langsung menggendong si kecil lalu memangkunya dan duduk di sofa single membuat Axel mendengus pelan.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang