14

22.1K 1.7K 88
                                    

Setelah Axel membantu anak itu mengambil snack, ia langsung pergi kearah buah dan sayur karena Claire memintanya untuk membeli beberapa buah dan sayur yang sudah ditulis di kertas. Pria itu langsung mengambil semua buah dan sayur yang ada di kertas itu lalu membayarnya di kasir. Setelah membayar ia langsung berjalan kearah parkiran untuk membawa mobil pergi dari mall milik keluarganya.

Axel begitu penasaran dengan anak yang ia menyebut dirinya sendiri Tata, ia merasa kalau wajah anak itu mirip seperti istrinya. Entah mengapa ia memiliki firasat kalau anak itu adalah anak yang ia tidak ketahui jenis kelaminnya. Tanpa berkata apapun ia langsung mengambil airpod lalu memasang di telinganya setelah menyambungkan dengan ponselnya.

Pria itu langsung menelepon sekretaris sekaligus tangan kanannya. Ia berdecak kesal karena Hans begitu lama mengangkat teleponnya. Pria itu terus menelepon sekretarisnya, Hans.

"Kenapa kau lama sekali mengangkat teleponku?"

"... "

"Aku ingin kau mencari data anak bernama Tata apa hubungannya dengan Yelena. Jangan lupa ambil beberapa helai rambutnya untuk tes DNA"

"... "

"Aku ingin malam ini datanya sudah berada ditanganku"

"... "

"Hm"

Tut

"Tidak mungkin Yelena menikah lagi bukan?" Lirih Axel sedih. Ia tak rela jika istrinya menikah lagi dengan pria lain.

Ia akan berjuang untuk mendapatkan istrinya kembali dan membawa anak mereka lagi ke pelukannya. Ia langsung membawa mobilnya melesat menuju ke kediaman Anderson. Axel mengklakson mobilnya untuk membuka pagar yang tinggi itu.

Setelah dibukakan, Axel segera membawa masuk mobilnya ke pekarangan mansion milik keluarganya. Ia segera mengambil belanjaan yang disuruh ibunya, Claire yang memintanya untuk pergi belanja. Ia memberikan kantong belanja itu kepada maid yang kebetulan sedang melewatinya setelah memberi hormat kepadanya.

"Katakan pada mom kalau aku di penthouse malam ini" Perintah Axel yang langsung dilaksanakan oleh maid itu lalu pergi menuju ke nyonya di kediaman ini.

Pria itu segera membawa mobilnya pergi menuju ke penthouse miliknya untuk mengerjakan berkas serta menyelidiki sesuatu yang akan ia cari tahu nanti. Hanya membutuhkan waktu setengah jam ia telah sampai di penthouse miliknya yang begitu mewah namun sunyi karena tidak ada yang tinggal disana. Walaupun Axel jarang tinggal disana, ia mengutuskan beberapa orang untuk membersihkannya agar terlihat bersih dan berpenghuni.

Pria itu membantingkan dirinya ke sofa mewah miliknya setelah masuk dan melepaskan sepatunya tadi. Setelah duduk beberapa saat ia memutuskan untuk membersihkan diri sebelum mengerjakan berkas-berkas yang masih banyak yang harus ia kerjakan.

Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, kini ia telah berada di ruang pribadinya dimana ada meja billiard, sampai rak penyimpanan minuman alkohol.
Ia segera mengambil gelas kecil dengan wine yang memiliki kadar alkohol rendah. Pria itu memiliki tubuh yang dapat menoleransi alkohol mau minuman alkohol setinggi apapun.

"Tuan" Panggil Hans yang merupakan pelaku. Pria itu masuk ke ruangan pribadi Axel setelah mendapatkan izin dari pesan teks.

"Sudah kau dapatkan?" Tanya Axel to the point. Ia benci basa-basi seperti para penjilat dan tikus-tikus diluar sana.

"Seperti yang Anda harapkan tuan" Jawab Hans lalu memberikan dua berkas yang beramplop berwarna coklat.

Hans segera pergi setelah di suruh pergi oleh Axel. Axel segera mengambil kedua berkas itu yang berisi informasi yang ia inginkan. Ia segera melihat berkas pertama. Ia membaca dan melihat dengan seksama dan berhati-hati sampai ia tersentak membaca berkas itu.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang