42

17.7K 1.6K 249
                                    

Hari Senin hari dimana orang-orang memulai aktivitas mereka di pagi hari. Banyak anak sekolah yang tidak menyukai hari Senin karena harus mengikuti upacara bendera yang menurut mereka jika pembina upacara memberikan ceramah yang begitu lama dan bertele-tele.

Pemuda mungil itu masih tertidur dengan nyenyak sambil memeluk kedua boneka kesayangannya dengan nyaman. Bahkan sinar matahari yang memasuki celah gorden yang mengenainya tidak membuatnya terbangun sedikitpun.

Ceklek

Axel yang melihat anaknya yang masih tidur nyenyak tersenyum tipis lalu terkekeh melihat anaknya benar-benar seperti bayi. Bagaimana tidak si kecil tidur dengan pacifier di mulut kecilnya yang terus menghisapnya seolah ada susu yang keluar dari pacifier itu, lalu memeluk kedua bonekanya dengan erat. Bahkan ia tidur dengan keadaan meringkuk seperti bayi di dalam janin.

Pria itu yang memakai setelan kantor berjalan dengan pelan menuju ke ranjang dimana putranya tidur dengan nyenyak. Ia mengelus pipi gembul anaknya dengan pelan dan lembut.

"Baby it's time to wake up" Ucap Axel lembut.

Ia menggantikan Yelena untuk membangunkan Asta karena Yelena benar-benar sibuk di dapur untuk membuat sarapan dan bekal untuk si kecil bawa ke sekolah nanti.

Namun bukannya bangun, si kecil malah memeluk bonekanya semakin erat dan kepalanya semakin masuk ke dalam membuatnya benar-benar gemas dengan anaknya.

Pria itu langsung mencium wajah anaknya bertubi-tubi karena tidak dapat menahan rasa gemasnya lagi terhadap anaknya yang masih tertidur itu.

"Unghh diddy" Rengek Asta yang merasa tidurnya terganggu oleh ayahnya.

"Wake up baby it's time got to school" Ucap Axel lembut kepada anaknya yang masih tidur.

Asta perlahan bangun dengan wajahnya yang masih mengantuk dan matanya yang tertutup. Axel yang melihat anaknya masih mengantuk mencium kedua kelopak matanya lalu menggendongnya ala bayi koala.

Ia berjalan menuju ke kamar mandi untuk memandikan si kecil. Sedangkan si kecil tidak banyak berontak karena ia benar-benar malas dan mengantuk. Axel mendudukkan Asta di wastafel sementara ia memanaskan air di bathtub.

Setelah memastikan air itu hangat, Axel segera memandikan si kecil. Ia bahkan menyabuni dan mengeramas rambut si kecil dengan peralatan mandi untuk bayi. Sedangkan si kecil kini bermain dengan bebek karet miliknya di bathtub sambil mencipratkan air kepada ayahnya.

Merasa sudah selesai, Axel membalut tubuh Asta dengan bathrobe kimono berwarna putih dengan ukuran yang besar untuk anaknya. Ia segera menggendong anaknya keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ke walk in closet.

Pria itu memakaikan pakaian sekolah setelah membaluri minyak telon, menaburkan bedak bayi, hingga menyemprotkan parfum bayi.

"Udah wangi bayi diddy hm" Ucap Axel lalu mencium lembut pipi gembul si kecil.

Sementara sang empu hanya tertawa geli dengan ciuman ayahnya. Axel langsung menggendong Asta dengan tas punggung berwarna biru di bahunya. Mereka segera turun menuju ke ruang makan.

"Pagi" Sapa Asta dengan ceria begitu mereka telah sampai di ruang makan.

"Pagi juga baby" Jawab seluruh anggota keluarga Anderson dengan lembut.

Axel memangku Asta yang duduk di sebelah Yelena yang sudah selesai berkutat dengan dapur tadi. Sementara Asta tidak melawan karena ia juga ingin dipangku oleh ayahnya.

"Tata mau makan apa?" Tanya Yelena lembut kepada Asta.

Asta melihat menu sarapan dengan teliti dimana ada sayur. Ketika matanya melihat ada menu yang ada sayur matanya langsung berbinar melihatnya.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang