Kini mobil hitam yang mewah itu telah sampai di mansion Anderson. Gerbang hitam yang tinggi itu langsung terbuka melihat mobil itu milik Axel agar mobil Axel bisa masuk.
Kini mobil hitam itu memasuki pekarangan mansion Anderson. Asta perlahan membuka matanya ingin mengucek matanya namun ditahan oleh Axel.
"Hey baby jangan di kucek matanya nanti matamu merah" Ucap Axel menahan tangan Asta lalu mencium kedua kelopak mata anaknya.
Asta mengerjap polos lalu berbinar melihat mansion Anderson begitu besar layaknya istana. Asta begitu antusias melihat itu seperti mendapatkan mainan baru.
"Wahhh diddy rumahnya gede banget kayak istana" Ucap Asta begitu riang membuat Yelena perlahan bangun lalu mengerjapkan matanya.
Yelena tersenyum melihat Asta begitu antusias melihat mansion dari dalam mobil. Axel begitu gemas dengan anaknya langsung mencium pipi gembulnya dan menggigit pelan.
Sementara Asta tidak peduli dengan ayahnya yang asyik menggigit pelan pipinya, ia penasaran apakah di mansion nanti ia bisa bermain bersama boneka pororo miliknya, apakah ia bisa memakan semua sayuran-sayuran yang ada.
Ia benar-benar tak sabar menunggu untuk sampai. Ia ingin bertemu dengan orang tua dari ayahnya. Bahkan ayahnya mengatakan padanya kalau ia memiliki enam kakak laki-laki dan tiga kakak perempuan.
"Mimmy rumahnya kayak istana gede" Ujar Asta yang membuat Yelena tersenyum lembut lalu mengelus kepala anaknya.
Sementara Axel semakin gemas melihat anaknya yang begitu antusias melihat mansion Anderson. Sepertinya nanti kalau ia akan pergi bekerja ia rasa tak masalah membawa Asta ke kantornya nanti.
Kini mobil hitam itu telah sampai didepan pintu mansion dimana para maid dan bodyguard berbaris dengan rapi menunggu tuan mereka.
Supir itu langsung keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil itu menampakkan Axel dan keluarga kecilnya, Yelena dan Asta yang berada di gendongan pria itu karena malu.
"Selamat datang tuan muda Axel" Ucap para maid dan bodyguard secara bersamaan membuat Asta semakin takut dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher ayahnya.
Sementara Axel menatap tajam para pelayan dan bodyguard itu membuat mereka bergidik takut lalu menundukkan kepala mereka dalam.
"Axel kau sudah pulang" Ujar wanita paruh baya, Claire yang merupakan ibu kandung Axel.
Claire yang merasa ada seseorang di samping Axel segera menatap orang itu yang ternyata adalah Yelena, menantunya yang menghilang pergi dari Axel karena kesalahan pria itu sendiri.
"Ye.. Yelena" Ucap Claire tak percaya jika wanita didepannya adalah menantu kesayangannya.
Yelena mengangguk ucapan Claire yang membuat wanita paruh baya itu menangis tak percaya jika menantunya telah kembali. Claire langsung memeluk Yelena sambil menangis terharu tak percaya jika menantunya sudah kembali.
"Mimmy" Panggilan seseorang memecah suasana haru yang membuat Claire melihat siapa yang memanggil mimmy tadi.
Claire bisa melihat seseorang di gendongan Axel dengan wajah polos dan lugunya membuat Claire menutup mulut dengan keduanya tangannya tak percaya jika cucunya seimut ini.
"Kyaaa imut banget cucu grandma ini" Pekik Claire yang membuat Asta menatapnya bingung dengan kepalanya sedikit dimiringkan.
"Dia grandma baby. Ibu dari diddy" Ucap Axel seakan tahu isi pikiran Asta.
Asta yang mendapat jawaban langsung tahu kalau wanita paruh baya didepannya ini adalah neneknya.
"Omi" Ucap Asta ceria membuat Claire bingung apa artinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Ficção AdolescenteAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...