Kini mobil sport milik Cherry telah sampai di halaman mansion Anderson. Cherry keluar dari mobilnya dengan Asta yang tertidur di gendongannya. Gadis itu memasuki kedalam mansion dengan menggendong si kecil ala bayi koala.
"Lho baby kenapa Vita?" Tanya Yvone khawatir kepada Cherry.
"Adek tidur mi kecapean main di mall" Jawab Cherry lembut dengan senyum manisnya.
Yvone yang mendengar jawaban keponakannya menghela nafas lega ketika ia mendengar kalau Asta tidur dan tidak terjadi hal yang buruk padanya.
"Ungg mimmy" Igau Asta yang mulai gelisah.
Cherry yang mendengar igauan Asta langsung menyentuh dahi sempit Asta dengan punggung tangannya. Tidak panas pikirnya.
"Mi mommy ada dimana?" Tanya Cherry kepada Yvone dengan lembut dan sopan.
"Ah mommy ada di halaman belakang" Jawab Yvone lembut.
Cherry yang mendengar jawaban Yvone langsung berjalan menuju ke halaman belakang dimana Yelena berada sambil menggendong Asta yang masih tertidur pulas.
Cherry benar-benar gemas dengan si kecil yang ada di gendongannya. Bagaimana bisa ada anak kecil seimut Asta? Pikirnya. Asta tertidur dengan pipinya tertekan membuat bibirnya mengerucut lalu memasukkan jari jempolnya kedalam mulut mungilnya lalu menghisapnya.
Sesekali gadis itu mencium pipi gembulnya dengan gemas namun pelan karena takut membangunkan tidur si kecil. Kini Cherry telah sampai di halaman belakang mansion Anderson.
Gadis itu bisa melihat Yelena yang duduk di kursi panjang dengan menatap taman yang terlihat indah dengan berbagai bunga yang cantik.
"Mom" Panggil Cherry yang membuat Yelena mengalihkan pandangannya dari taman itu kepadanya.
"Kalian sudah pulang?" Tanya Yelena lembut yang dibalas dengan anggukan Cherry lalu memberikan Asta kepada wanita itu.
Yelena menerima Asta dari gadis itu lalu pamit meninggalkan Cherry sendirian di halaman belakang. Yelena segera menaiki lift lalu menekan tombol angka dua dimana kamar Asta dan kamarnya serta Axel berada.
"Ungg mimmy" Igau Asta yang membuatnya tersenyum lembut melihat putranya mengigau.
"Sttt mimmy disini sayang" Ucap Yelena lembut yang membuat Asta yang awalnya gelisah menjadi tenang seketika.
Wanita itu terkekeh melihat Asta yang tidur begitu pulas dan nyenyak seolah hanya dirinya dan ia saja. Ia benar-benar mencintai anaknya tidak peduli jika Asta memiliki imun yang lemah ataupun mudah sakit.
Karena baginya Asta adalah hartanya yang berharga bagi hidupnya. Ia ingin kalau Asta bisa hidup bahagia tanpa ada masalah yang datang. Ia berharap kalau ia bisa melihat Asta tumbuh dewasa hingga ia tua nanti.
Ting
Yelena segera keluar dari lift menuju ke kamar Asta setelah membuka pintu kamar si kecil. Ia merebahkan tubuh si kecil ke ranjang dengan hati-hati agar si kecil tidak terbangun.
Ia segera mengambil sebaskom air hangat dan handuk kecil dari kamar mandi. Ia segera menghampiri Asta yang tertidur nyenyak. Yelena mengambil pacifier lalu menyumpalkan kedalam mulut mungil Asta yang membuat si kecil menghisap pacifier itu dengan rakus.
Wanita itu membuka baju atasan Asta lalu mengelapnya dengan hati-hati. Setelah selesai mengelap tubuh Asta, ia segera mengambil sepasang baju rumahan yang terlihat imut itu.
Yelena segera memakaikan piyama itu ke tubuh mungil Asta dengan perlahan. Setelah memakaikan piyama itu, ia menaruh kembali baskom air dengan handuk kecil yang berada di samping ranjang si kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Teen FictionAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...