8

24.7K 1.8K 5
                                    

Kini enam pemuda dan satu pemuda kecil telah sampai di kelas si kecil. Mereka dengan tidak rela mengantarkan Asta memasuki kelasnya. Bahkan Kailash dengan berat hati menurunkan Asta dari gendongan.

Padahal ia masih ingin menggendong si kecil, tapi karena sudah sampai tujuan ia terpaksa menurunkannya. Ia bahkan menggerutu didalam hatinya mengapa kelas Asta begitu dekat dengan tangga lantai dua menuju ke lantai tiga.

"Nah sekarang baby masuk ke kelas. Jangan nakal di dalam kelas nanti abang bakal jemput kamu" Perintah Kailash yang membuat Asta cemberut dengan menggembungkan sebelah pipinya dengan bibirnya yang mengerucut.

Kailash dengan yang lain hanya bisa menggigit pipi dalam mereka karena melihat Asta yang begitu menggemaskan seperti bebek. Kris yang tanpa berkata apapun langsung maju kearah Asta lalu mencubit pipi gembulnya dengan pelan yang membuat Asta meringis.

"Ihhhh bang Kris sakit" Rengek Asta kesakitan yang membuat Kaivan dan juga Kailash menatapnya dengan tatapan tajam.
Sementara Kris membalas kedua orang itu dengan tatapan dingin.

"Kalo gitu abang pergi dulu. Jangan nakal" Pamit Kaivan lalu memberi wejangan kepada Asta yang semakin cemberut melihatnya.

"Iya abang Tata gak bakal nakal" Jawab Asta lalu mencium pipi Kaivan yang dimana pemuda itu mematung tidak percaya dengan adik kecilnya.

Sementara Gara, Kailash, dan Kris yang melihat itu tidak terima lalu berjalan kearah keduanya itu.

"Baby gak mau cium pipi abang?" Tanya Gara dengan nada yang ia buat memelas yang diangguki oleh Kailash dan Kris yang membuat Asta merasa kasihan kepada tiga pemuda itu.

"Abang sini deketan sama Tata" Perintah Asta dengan nadanya yang lucu yang dilakukan oleh ketiga yang selanjutnya membuat mereka mematung.

Cup

Cup

Cup

"Udah" Ucap Asta lalu menyengir memamerkan gigi putihnya yang berbaris rapi.

Ketiganya langsung menyadari tingkah mereka lalu mengusap surai hitam anak itu. Keenam pemuda itu langsung pergi dari kelas Asta menuju ke markas mereka.

Asta yang melihat itu langsung memasuki kelasnya dan menyapa teman-teman sekelasnya dengan nadanya yang ceria.

"Pagi kakak-kakak abang-abang semua" Sapa Asta ceria yang membuat teman sekelasnya gemas melihat wajah polos yang begitu gembira.

"Pagi dek" Jawab mereka dengan gemas.

Asta langsung duduk di bangkunya dimana sudah ada Elang dkk di bangku mereka masing-masing.

"Pagi abang" Sapa Asta kepada ketiganya yang sedaritadi menatapnya.

"Pagi/hm" Jawab ketiga pemuda itu dengan serentak.

Kelas dimulai begitu guru masuk ke dalam kelas mereka dan memulai pelajaran dengan baik.
.
.
.
Sementara itu

Kini keenam pemuda itu berada di gudang belakang yang terpakai karena memiliki rumor bahwa gudang belakang merupakan gudang yang terkenal angker itu diubah menjadi markas tempat peristirahatan mereka berenam.

Yang awalnya banyak debu diubah menjadi bersih bahkan ada TV, play station, sofa, bahkan ada kasur berukuran king size di bagian ujung dimana ada tiga pintu yang berisi kamar.

"Van itu tiga neklam itu gimana Van?" Tanya Glen penasaran dengan apa yang dibuat oleh Kaivan dimana hari itu ketiga wanita itu mengusik adik kecilnya.

"Hari ini masih ada pembullyan buat mereka" Jawab Kaivan lalu menyeringai lebar membuat Andre dan Glen bergidik ngeri.

"Gue juga udah buat perusahaan keluarga mereka bangkrut seketika" Ucap Kris yang membuat kedua pemuda itu menatap cengo kepada Kris.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang