26

25.1K 1.9K 155
                                    

Jika di kediaman Anderson sedang berbahagia, maka di kediaman Yelena sedang menangis. Asta menangis tidak mengizinkan Axel pergi karena ia masih ingin bermanja-manja dengan ayahnya.

"Hiks diddy hiks jangan pergi hiks" Isak Asta yang membuat Axel tak tega dengan isakan putranya.

Sebenarnya ia juga tidak ingin meninggalkan keluarga kecilnya, namun ia dan Yelena masih canggung dan sedikit kikuk satu sama lain.

Yelena yang melihat itu hanya menghela nafas pasrah melihat tangisan sesenggukan putra kecilnya. Ia benar-benar tidak tega dengan tangisan anaknya.

"Diddy bakal tidur disini" Ucap Yelena yang membuat tangisan Asta seketika terhenti.

Asta langsung menatapnya dengan tatapannya berkaca-kaca. Ia masih tidak rela jika ayahnya pergi. Ia baru saja bermain bersama ayahnya namun ayahnya akan pergi yang membuatnya menangis.

"Beneran mimmy? Ndak tipu-tipu kan?" Tanya Asta dengan matanya memerah karena habis menangis.

"Bener sayang mimmy gak bohong kok" Jawab Yelena lembut lalu menghapus air matanya anaknya dengan lembut lalu mencium kedua kelopak matanya.

Axel yang melihat itu tersenyum lalu memeluk keduanya. Ia bisa tidur disini untuk malam ini menghabiskan waktunya bersama keluarga kecilnya.

"Kalau begitu aku akan menelepon sekretarisku dulu" Ucap Axel mencium dahi istri dan anaknya.

Asta yang dicium Axel hanya tertawa geli karena bulu-bulu halus di wajah ayahnya bergesekan dengan pipi gembulnya. Yelena memeluk Asta gemas lalu mencium pipinya bertubi-tubi.

Asta memeluk ibunya dengan erat. Kini Asta sudah sembuh dari demamnya. Sore tadi Axel diberi bogeman mentah oleh Leo, kakak angkat Yelena yang untungnya tidak dilihat oleh Asta karena si kecil tadi sudah tertidur.

Axel berjanji kepada Leo bahwa ia akan menjaga dan mencintai Yelena dengan sepenuh hati karena ia sudah mencintai Yelena. Leo yang mendengar janji Axel memegang janji pria itu. Walaupun Axel adalah pengusaha terkenal, ia tidak takut sama sekali.

Ia akan menghajar siapapun yang membuat adik angkatnya sedih dan selalu membahagiakan adik angkatnya serta keponakannya. Axel yang dibogem Leo memaklumi karena tidak ada seorang pun seorang kakak yang rela melihat adiknya menangis karena perbuatan orang-orang.

Axel kini berada diluar kamar Asta menelepon Hans untuk membawa beberapa pakaiannya. Ia akan tidur bersama anaknya lalu memeluk dan mencium-cium anaknya.

Tuttt tuttt tuttt

"Halo ada apa tuan?" Tanya Hans diujung teleponnya.

"Hans bawa beberapa pakaian kerja dan pakaian tidurku. Aku akan mengirimkan lokasinya padamu" Jawab Axel dengan datar dan dingin.

"Baik tuan" Jawab Hans dengan sopan.

"Hm"

Tut

Ia langsung mematikan teleponnya lalu kembali masuk kedalam kamar Asta yang masih memeluk Yelena dan bermanja dengan ibunya. Axel yang merasa gemas langsung berjalan kearah ibu dan anak itu.

Axel langsung memeluk Asta yang sudah sembuh dari demamnya dan mencium seluruh wajah mungilnya dengan gemas. Asta tertawa geli dengan ayahnya yang tak menghentikan ciuman mautnya yang membuatnya geli.

Asta langsung menghamburkan diri ke pelukan Yelena sambil menyembunyikan wajahnya di dada ibunya sambil cekikikan. Axel yang melihat anaknya bersembunyi di tubuh ibunya tak habis akal langsung menggelitik perut rata anaknya.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang