Kini Asta dan Kaivan berada di meja makan menunggu Yelena membuat ramyeon atas permintaan si bayi besar yang sedang duduk dipangkuan Kaivan sambil memainkan jari pemuda itu dengan jari kecilnya.
Sementara Kaivan menatap si kecil gemas sesekali mencium pucuk kepalanya yang tercium aroma bayi yang menguar dari surai kecoklatan milik si kecil.
Drrrk
Suara kursi makan yang berderit di samping Kaivan membuat kedua pemuda berbeda usia menatap siapa yang duduk di samping.
"Apa?" Tanya Kailash datar pelaku yang menarik kursi di meja makan.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Kaivan datar namun tak suka dengan kehadiran kakak kembarnya yang membuat perhatian si kecil mengalihkan pandangannya kearah Kailash.
"Aku hanya ingin makan karena aku lapar" Jawab Kailash enteng lalu bangkit dari kursinya berjalan menuju kearah Yelena yang sedang menggiling tepung menjadi adonan mie.
"Mom" Panggil Kailash datar namun hangat.
Yelena yang dipanggil oleh Kailash segera berbalik badan dan melihat Kailash ada dibelakangnya dengan wajah datar dan kedua tangannya berada di saku celana pendeknya.
"Ah Kailash. Ada apa Kai?" Tanya Yelena lembut pada keponakannya.
"Mom sedang buat apa?" Tanya Kailash balik yang membuat wanita itu terkekeh pelan mengetahui jika keponakannya itu lapar.
"Mom mau buat ramyeon buat Tata sama Kaivan. Kamu mau juga Kai?" Tawar Yelena dengan nadanya yang lembut.
Kailash yang mendengar tawaran dari bibinya mengangguk yang mengartikan bahwa ia mau memakannya.
"Tante saya juga mau" Teriak Andre yang membuat Kailash berdecak kesal mendengar teriakan sahabatnya.
Yelena yang mendengar itu tertawa pelan lalu mengangguk. Ia memutuskan untuk membuat 7 porsi ramyeon buatannya.
Ia segera membuat adonan tepung dan menggiling menjadi adonan mie kuning. Sementara itu ketujuh pemuda itu kini berada di meja makan dengan Glen dan Andre yang menjadi biang rusuh membuat Kris menjadi kesal karena perbuatan kedua sahabat setengah waras itu menguras kesabarannya.
"Ehem" Dehem Kris lalu tersenyum manis yang membuat Glen dan Andre bergidik ngeri melihat senyum maut milik Kris yang terlihat benar-benar mengerikan.
Kedua pemuda itu langsung diam dan duduk tenang membuat Kris tersenyum puas melihat itu. Sementara itu Asta sibuk memainkan jarinya dengan jari Kaivan yang baginya terlihat besar dan panjang sementara jarinya yang terlihat kecil dan pendek.
"Abang" Panggil Asta yang membuat Kaivan menunduk menatapnya dengan tatapan lembut.
"Ada apa baby?" Tanya Kaivan lembut kepada Asta yang mendongak menatapnya dengan tatapan polos.
"Mau duduk di kursi abang" Jawab Asta polos yang membuat pemuda itu dengan terpaksa mendudukkan si kecil ke kursi di sebelahnya dan Gara.
Asta yang telah duduk di kursi memainkan jarinya di atas meja makan membuat keenam pemuda itu menahan rasa gemas mereka terhadap si kecil.
"Ramyeonnya udah siap" Ucap Yelena sambil membawakan mangkuk yang berisi mie dari Korea Selatan buatannya yang dibantu bawakan oleh beberapa maid dan minuman dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Ficção AdolescenteAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...