4

26.9K 1.8K 30
                                    

BRAK

Gebrakan meja itu membuat makanan jatuh berhamburan berantakan. Kuah bakso yang panas itu jatuh ke lengan Asta hingga membuat lengan si kecil melepuh dan memerah.

"Ah panas hiks... Hiks... Sakit.. Hiks.. Abang.. Hiks.. Sakit" Adu Asta pada Gara yang membuat Kaivan dkk menatap tajam kepada pelaku yang menggebrak meja tadi.

Graciella, dia pelaku yang menggebrak meja karena tidak terima kalau Asta yang notabene murid baru bisa duduk bersama mereka dan tertawa bersama mereka. Sedangkan dirinya hanya ingin duduk lalu berdekatan dengan Kaivan harus diusir.

"Apa yang lo lakuin Graciella?" Tanya Kaivan menahan emosinya dengan nada rendahnya.

"Beb kok kamu gitu sih sama aku sama anak haram aja kamu gak gitu" Rengek Graciella dengan nada yang dibuat-buat membuat para murid langsung menatapnya dengan tatapan jijik dan tidak suka.

"Siapa yang lo bilang anak haram?" Tanya Kailash yang sudah benar-benar emosi dengan gadis, ah ralat wanita itu.

"Ya siapa lagi itu yang duduk di pangkuan Gara. Ya gak girls?" Jawab Graciella tidak takut dengan dayang-dayang yang ada dibelakangnya.

"Iya Gara kok kamu gitu sih sama aku" Rengek Caramel, dayang Graciella dengan nada yang dibuat-buat membuat Gara semakin jijik.

"Yang kok kamu belain anak haram itu sih?" Manja Anastasia yang sudah bergelayut manja di lengan Kris yang sudah menahan emosinya karena adik kecilnya terluka.

"Hiks... Hiks... Tata.. Hiks.. Bukan anak... Hiks haram... Tata punya... Hiks diddy" Ucap Asta sesenggukan kesusahan berbicara akibat ia terus menangis.

"Eh lo tuh emang anak haram, kalo lo bukan anak haram mana bokap lo. Oh jangan-jangan nyokap lo jadi jalang di club malam" Tanya Graciella yang semakin membuat wajah para pemuda semakin keruh dengan pertanyaannya.

Asta yang mendengar itu semakin menangis karena ia yakin kalau dirinya bukan anak haram. Ia selalu mengharapkan ayahnya pulang dan bermain dengannya.

Asta selalu berdoa setiap malam agar ayahnya pulang dari pekerjaannya dan bermain bersama dengannya dan Yelena. Walaupun Asta tidak menanyakan keberadaan ayahnya lagi pada ibunya, ia tetap berharap kalau ayahnya akan pulang.

Gara yang mendengar tangisan Asta langsung membawanya ke rumah sakit untuk mengobatinya. Apalagi kuah panas bakso ada campuran lemak dan minyak yang dapat membuat kulit berbekas karena terkena kuah panas.

Sementara itu
.
.

"Lo tau apa yang omongin hah?" Tanya Glen yang sudah tidak ada lagi wajah konyolnya. Jangan menganggap remeh Glen jika ia sudah serius. Jika orang yang ia sayang terluka makan ia lebih beringas dan buas layaknya predator.

"Di.. Dia kan emang anak haram" Jawab Graciella gugup karena nada Glen yang sudah mengerikan.

Jujur, ia takut dengan Glen yang sudah seperti ini. Apalagi Andre yang wajahnya sudah membuatnya bergidik ngeri.

"Kalo dia anak haram, seenggaknya itu cuma nyokapnya yang salah. Kalo lo itu jalang dan lo itu lonte sama kayak temen-temen lo yang dibelakang itu" Ujar Glen dengan nada marahnya.

"Emang lo tau apa tentang Asta? HAH?!" Amuk Andre yang langsung mencekik Graciella dengan kuat membuat wanita berpakaian ketat itu kesulitan bernafas.

"Udah Ndre lepasin. Jangan sampe anak orang mati lo yang masuk penjara" Ucap Kris dengan tenang namun wajahnya mengerikan sama seperti Andre.

Andre langsung melepaskan cekikannya membuat Graciella terjatuh dan terbatuk-batuk sambil mengambil nafasnya rakus. Kailash yang melihatnya langsung menjambak rambut wanita itu dengan keras tanpa ampun. Begitu juga dengan kedua dayang Graciella yang dijambak oleh Andre dan Glen.

Sementara Kaivan dan Kris hanya menatapnya dengan tenang karena ia tidak perlu turun karena ia tahu kalau kembarannya memiliki temperamen yang sulit dikendalikan kecuali ada orang yang bisa mengendalikannya.

Para murid yang ada di kantin hanya bisa menatap senang karena ada eksekutor yang mengeksekusi tiga jalang itu yang telah mengganggu bayi mereka.

Kaivan berjalan dengan tenang namun mengerikan bagi yang peka dengan situasi itu. Kaivan berjalan ke arah tiga wanita itu dengan pelan namun mengerikan.

"Jangan harap kalo kehidupan lo bertiga tenang setelah ini" Ucap Kaivan dengan nada mengancam membuat ketiga wanita itu ketakutan dan itu terlihat dengan tubuh mereka yang bergetar.

"DENGAR SEMUA! MULAI HARI INI GUE IZININ KALIAN BUAT BULLY TIGA JALANG INI KAPANPUN DAN DIMANAPUN YANG KALIAN MAU" Perintah Kaivan dengan lantang yang membuat beberapa murid yang membenci Graciella dkk tersenyum senang karena setelah ini mereka bisa membully ketiga wanita itu dengan kejam.

Karena selama sekolah di Will's Senior High School tidak boleh membully dengan alasan apapun, kecuali jika diizinkan salah satu dari pendiri atau cucu dari pemilik sekolah dengan periode waktu yang mereka tentukan.

Tentu dengan ini mereka bisa membully Graciella dkk sepuas mereka karena telah menyakiti Asta, bayi mereka, bayi sekolah ini. Setelah mendengar perintah Kaivan, para murid langsung membeli beberapa makanan busuk seperti telur busuk, tomat, dan lain-lain untuk melempari mereka.

Kaivan dkk langsung pergi menyusul Gara dengan cepat setelah mengambil tas mereka di kelas termasuk tas Asta. Elang dkk ikut dengan mereka karena ketiga pemuda itu begitu khawatir dengan Asta.
.
.
.
.
.
TBC

Maaf ya kalo chapter kali ini agak pendek karna otak aku lagi blank buatnya.

Ada yang mau tau gak visual tiga neklam ini? Kalo ada aku kasih nih visualnya.

Graciella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Graciella

Graciella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caramel

Anastasia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anastasia

Sampai disini dulu ya. Jangan lupa vote dan comment kalo mau follow aku juga boleh hehe.

Bye 👋👋👋

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang