Axel berlutut didepan Yelena yang duduk di sofa tunggal yang membuat wanita itu kaget dengan perlakuan pria itu.
"Maafkan aku" Ucap Axel menyesal. Hanya kata itu yang bisa pria itu katakan kepada istrinya.
Axel benar-benar menyesal dengan perlakuannya di masa lalu dan berniat memperbaiki semuanya. Ia akan membahagiakan keluarga kecilnya dengan kemampuannya dan melindungi keluarga kecilnya dengan kekuatannya.
"Kamu bercanda?" Tanya Yelena tak percaya dengan pria didepannya. Ia tak akan mempercayai Axel begitu saja setelah perselingkuhan itu 13 tahun yang lalu.
"Tidak" Jawab Axel dengan tegas yang membuat wanita itu tak percaya dengannya.
Yelena takut ia disakiti lagi oleh mantan suaminya dan berperilaku kasar kepada anaknya.
"Waktu itu kamu yang usir aku dari kehidupan kamu. Sekarang kamu mau aku kembali ke kamu? Apa kamu bercanda?" Tanya Yelena sinis. Wanita itu merasa heran dengan sikap pria itu.
Saat itu Axel yang mengusirnya dari kehidupannya. Kini Axel memintanya untuk kembali padanya. Ia bahkan merasa kalau pria di depannya hanya berniat menipunya agar bisa mengambil Asta darinya.
"Kamu ingin mengambil anakku bukan?" Tuduh Yelena yang membuat Axel memakluminya.
Wajar jika istrinya tak percaya bahkan menuduhnya karena dulu ia yang mengusir wanita itu dari hidupnya kini memintanya kembali.
"Aku benar-benar menyesal Yelena. Aku hanya ingin kalian kembali padaku. Harusnya aku menyadari perasaanku kalau aku mencintaimu. Harusnya aku mendengar apa yang dikatakan oleh orang tuaku. Tapi waktu udah gak bisa diputar ulang" Jawab pria itu dengan panjang lebar yang membuat wanita itu tak percaya padanya. Jantung Yelena berdebar-debar merasa senang karena perasaanya terbalaskan.
"Aku mencintaimu Yelena. Benar-benar mencintaimu sampai aku ingin mati merasakannya" Aku Axel yang membuat air mata Yelena seketika jatuh dari pelupuk matanya.
Yelena menangis tak percaya dengan pengakuan pria didepannya. Akhirnya cintanya yang bertepuk sebelah tangan terbalaskan oleh pria itu yang telah menjadi mantan suaminya.
"Jadi Yelena Claudia, apa kau mau mengulangi lagi rumah tangga kita?" Tanya Axel dengan matanya yang terpancar harapan dan cinta untuk wanitanya.
"Bukankah kita telah menjadi mantan suami-istri?" Tanya Yelena balik tidak memberikan jawaban kepada Axel.
"Aku tidak pernah menceraikanmu. Bahkan surat sialan itu aku bakar setelah kau pergi" Jawab Axel yang membuat Yelena menatapnya dengan tatapan tak percaya.
"Jadi Yelena bagaimana dengan pertanyaanku sebelumnya? Apa kau bersedia?" Tanya Axel lagi pada istrinya yang begitu cantik membuatnya tidak ingin berpaling darinya lagi.
Melihat anggukan Yelena pria itu langsung memeluknya dengan erat. Wajah mereka begitu dekat dan hampir berciuman jika mereka tidak mendengar raungan tangis seseorang.
"Huwaaa mimmy hiks mimmy dimana hiks mau hiks mimmy hiks" Raung Asta dari lantai dua membuat mereka menjauh.
Yelena yang mendengar tangisan putranya segera berlari menuju ke kamarnya untuk melihat keadaan putra kecilnya yang menangis. Ia bisa melihat Asta yang menangis mencarinya.
Wajah Asta begitu lucu membuat Axel mematung tak percaya jika ia memiliki anak seimut ini. Wajah yang sedikit pucat karena sakit, matanya berair, belum lagi hidung mungilnya yang memerah karena terlalu lama menangis.
Yelena langsung mengangkat Asta ke pangkuannya lalu mengelus kepala Asta dengan lembut. Asta yang merasakan elusan ibunya perlahan tangisannya mereda lalu menduselkan wajahnya ke ceruk leher Yelena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Teen FictionAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...