20

25.9K 1.8K 131
                                    

Kini Axel dan Yelena berada di ruang tamu dengan suasana yang cukup canggung karena sudah lama mereka tidak bertemu setelah kejadian itu dimasa lalu.

"Ehm" Dehem Axel memecah suasana yang canggung membuat Yelena tersenyum kikuk melihat wajah suaminya.

"Jadi nama anak kita Tata?" Tanya Axel yang memecah suasana yang hening membuat Yelena tersenyum geli mendengar pertanyaan suaminya.

"Itu nama panggilannya. Namanya Asta Cassano A." Jawab Yelena yang membuat Axel merasa bersalah.

"Maaf karenaku kalian kesulitan" Sesal Axel dengan penyesalannya. Yelena menggeleng lalu memeluk suaminya.

"Yang sudah berlalu biarlah berlalu. Jadikan masa lalu kita sebagai pelajaran untuk kita" Ucap Yelena bijak yang diangguki oleh Axel. Pria itu membalas pelukan Yelena.

"Ada yang ingin kukatan padamu Yelena" Ujar Axel menunduk untuk menatap istrinya. Yelena langsung mendongak menatap suaminya dengan tatapan bertanya-tanya.

"Apa yang ingin kamu katakan Axel?" Tanya Yelena bingung.

Axel menghela nafas sebelum akhirnya berbicara. Ia takut kalau Yelena tidak ingin ikut dengannya tinggal di kediaman Anderson. Ia akan mencoba untuk meyakinkan istrinya untuk tinggal bersamanya dan keluarga besarnya.

Apalagi Claire sangat merindukan menantu kesayangannya bahkan ketika Yelena memilih meninggalkannya Claire lebih membela istrinya dibandingkan dengannya.

"Kalian mau ikut aku pulang ke mansion Anderson?" Tanya Axel yang membuat tubuh Yelena menegang dipelukannya.

Yelena terkejut dengan perkataan suaminya yang ingin membawanya dan Asta ke kediaman Anderson. Jujur wanita itu merasa takut untuk bertemu dengan kedua orang tua mertuanya karena pergi meninggalkan Axel saat itu.

Ia takut kalau mertuanya menyalahkannya dan menyudutkannya walaupun ia tahu bagaimana sifat kedua orang tua Axel yang begitu menyayanginya.

"Aku takut Axel kalau mommy dan daddy akan membenciku" Jawab Yelena jujur yang membuat Axel memakluminya.

Ia memaklumi ketakutan istrinya karena saat itu Yelena meninggalkannya dengan alasan tidak kuat dengan perlakuan kasarnya yang membuatnya untuk pergi jauh dari keluarga Anderson.

Tapi Yelena tak tahu bahwa kedua orang tuanya lebih membela istrinya dibandingkan dengannya. Ia bahkan dibuat babak belur oleh Aldrich kalau tidak dihentikan oleh kedua kakaknya.

Bahkan ibunya menangisi kepergian Yelena karena perbuatannya yang tidak dapat dimaafkan karena kesalahan yang begitu fatal. Ia sadar saat itu adalah kesalahannya dan membuat semuanya menjadi semakin rumit dan hubungannya dengan ayahnya merenggang saat itu.

Setiap Axel pulang ke mansion Anderson, ia selalu mendapatkan sindiran dan tatapan tajam serta dingin dari ayahnya. Sementara ibunya masih dekat dengannya walaupun tidak terlalu dekat karena benar-benar kecewa dengannya.

"Itu tidak pernah terjadi. Kau tahu waktu kau pergi, malah mommy dan daddy lebih membelamu dan mencaciku karena kebodohanku yang buta melihatmu saat itu" Ucap Axel meyakinkan Yelena. Yelena masih ragu dengan perkataan suaminya yang sedang meyakinkannya.

"Tapi Axel" Ucapan Yelena disela oleh Axel.

"Kau tau mom sampai menangis setiap malam karena memikirkanmu dan dad selalu menghajarku setiap aku pulang ke mansion waktu itu" Aku Axel yang membuat Yelena menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

Wanita itu tak menyangka jika mertuanya benar-benar menyayanginya bahkan ayah mertuanya rela menghajar darah dagingnya sendiri demi dirinya yang saat itu memilih pergi karena tak sanggup lagi mempertahankan pernikahan mereka.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang