82

9.1K 1.1K 675
                                    

Kini waktu sudah menunjukkan pukul lima sore namun ketiga orang yang berada di kamar tidur serba biru muda ini bahkan belum terbangun sama sekali.

Namun seorang wanita, Yelena mulai terbangun dari tidur siangnya merasakan sesuatu melingkar di pinggangnya. Yelena melihat Asta yang masih memeluk dua bonekanya dengan pacifier yang berada di mulut mungilnya.

Yelena langsung berbalik badan untuk melihat siapa yang memeluknya begitu melihat ada sepasang lengan kekar yang memeluk pinggangnya.

Dengan perlahan, Yelena melepaskan pelukan suaminya yang membuat Axel terbangun. Axel kembali menarik Yelena dan memeluknya dengan erat namun tidak membuat wanita itu merasa sesak.

"Axel lepaskan tanganmu aku harus masak untuk malam ini" Protes Yelena sambil mencoba untuk melepaskan lilitan tangan kekar suaminya.

Namun percuma karena Axel tetap memeluk istrinya seolah-olah nanti Yelena akan menghilang didepan matanya. Akhirnya Yelena menyerah dan membiarkan suaminya melakukan sesuka hatinya asal di kecil tidak terbangun.

Axel yang melihat istrinya sudah menyerah dengan kelakuannya sukses terkekeh kecil melihat keberhasilannya dalam menjahili istrinya. Axel segera melepaskan pelukannya lalu mencium tengkuk Yelena dengan lembut.

Yelena yang dicium oleh Axel dari belakang bergidik geli lalu bangun dan pergi meninggalkan suami dan anaknya yang membuat Axel tertawa kecil. Ia melihat anaknya yang masih tertidur pulas sambil memeluk bonekanya langsung mencium seluruh wajah si kecil dengan bertubi-tubi membuat si kecil melenguh pelan lalu terbangun.

"Hiks" Dan Asta mulai merengek karena tidurnya diganggu oleh ayahnya yang membuat Axel langsung menggendongnya lalu mencium pipi bakpao itu dengan lembut.

"Ayo kita mandi baby" Ucap Axel lembut sambil mengusap rambut hitam kecoklatan si kecil dengan lembut.

Bukannya menjawab Asta malah menjatuhkan pipi kanannya ke pundak kiri Axel yang membuat pipi bakpaonya tergencet dan bibirnya mengerucut yang membuat Axel benar-benar gemas melihatnya.

Keduanya masuk kedalam kamar mandi dan Axel langsung mendudukkan si kecil ke wastafel sementara dirinya mengisi air hangat ke bathup agar si kecil tidak kedinginan.

Setelah merasa sudah cukup Axel langsung mematikan keran air dan membuka pakaian si kecil lalu memasukkan si kecil ke bathup lalu memandikannya. Axel membersihkan tubuh Asta dengan hati-hati seolah-olah si kecil adalah sebuah gelembung yang bisa pecah jika disentuh.

Axel benar-benar bersabar ketika si kecil mencipratkan air padanya yang membuat bajunya basah namun Axel abaikan asalkan anaknya senang mengapa tidak itulah yang dipikirkan olehnya.

Setelah selesai, Axel segera memakaikan bathrobe kimono pada tubuh mungil Asta yang terlihat kebesaran. Axel benar-benar heran padahal bathrobe yang dipakai oleh anaknya adalah ukuran paling kecil namun mengapa tetap kebesaran pada tubuh anaknya.

Axel langsung menggendong Asta dan berjalan keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ke walk in closet. Pria itu mendudukkan Asta di kursi lalu mengambil minyak telon, parfum bayi, dan bedak bayi untuk si kecil.

Ia langsung mengoleskan minyak telon ke perut, punggung, dan leher Asta lalu menaburkan bedak bayi ke wajah si kecil dan menyemprotkan parfum bayi ke tubuh di kecil.

Axel langsung mengambil baju piyama biru bergambar koala lalu memasangkan baju piyama itu ke tubuh mungil si kecil yang membuat si kecil terlihat begitu menggemaskan.

Axel langsung mengambil baju piyama biru bergambar koala lalu memasangkan baju piyama itu ke tubuh mungil si kecil yang membuat si kecil terlihat begitu menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang