Asta mulai membuka mata bulatnya dengan perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya lalu melihat Axel yang tertidur sambil menggendongnya. Walaupun ia melihat ayahnya tidur, tapi ia tidak melihat ibunya.
Bibir mungil si kecil melengkung kebawah dengan matanya yang sudah berkaca-kaca karena tidak menemukan keberadaan ibunya.
Ceklek
Pintu ruang rawat inap Asta terbuka menampilkan sosok wanita yang si kecil cari yaitu Yelena yang baru kembali dari taman rumah sakit.
"Anak mimmy udah bangun ternyata" Ucap Yelena lembut kepada si kecil begitu melihat wajah si kecil yang hampir menangis.
"Mimmy" Panggil Asta dengan suaranya yang serak karena efek baru bangun tidur dan hampir menangis.
Yelena langsung menghampiri Asta yang masih berada di pangkuan Axel yang masih tertidur pulas setelah lelah menggendong si kecil yang terus-menerus rewel tidak mau diletakkan di brankar tadi.
Dengan pelan Yelena mengambil alih gendongan si kecil dari suaminya lalu memangku si kecil yang kini menduselkan wajahnya ke dada Yelena.
Yelena mengusap kepala Asta dengan lembut. Ia bisa melihat bubur yang dibawa oleh perawat tadi masih utuh di samping brankar. Ia memutuskan untuk menyuapi si kecil agar si kecil mau memakan bubur itu walaupun rasanya hambar dan tidak enak.
"Tata makan buburnya yuk tadi suster udah bawain bubur buat Tata" Ucap Yelena lembut kepada si kecil yang masih bermanja-manja dengannya.
"Ungg Tata gamau bubur rumah sakit gaenak" Jawab Asta merengek tidak mau memakan bubur rumah sakit itu.
Yelena yang mendapat penolakan dari si kecil mencoba untuk berpikir keras apa yang akan ia masak agar anaknya mau memakannya agar bisa meminum obat. Yelena mendapatkan ide untuk membuat sup dari Korea yang merupakan kesukaan Asta yang jarang ia masak untuk anaknya.
"Makan sup gamjaguk mau?" Tanya Yelena lembut dan hati-hati pada si kecil.
Asta yang mendengar nama sup dari mulut ibunya langsung mengangguk semangat dengan matanya yang berbinar-binar tidak sabar untuk memakannya. Yelena terkekeh melihat wajah si kecil yang begitu manis itu mendudukkan si kecil ke sofa.
Ia segera menelepon salah satu bodyguard untuk membeli bahan-bahan yang akan ia buat gamjaguk karena ia tidak mau si kecil kembali rewel. Sementara Axel yang merasa kalau tidak ada lagi anaknya langsung terbangun dan menoleh ke kiri mendapati anaknya yang sedang menggoyangkan kedua kakinya layaknya anak hilang membuatnya benar-benar gemas dengan anaknya.
Ia langsung memangku si kecil kembali lalu mencium pipi gembul kemerahan itu bertubi-tubi sesekali menggigit pipi itu dengan pelan membuat si kecil tertawa riang.
Yelena yang melihat itu hanya bisa tersenyum lalu menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya yang begitu menyayangi anak mereka. Wanita itu bisa melihat sifat posesif dan protektif suaminya terhadap si kecil padahal anak mereka merupakan anak laki-laki.
Namun, Axel memperlakukan anak mereka seperti anak perempuan. Yelena memaklumi itu karena anak mereka begitu polos dan lugu terhadap kejamnya dunia yang harus ia hadapi nanti yang membuat pria itu menjadi lebih posesif dan protektif kepada si kecil dan dirinya.
Tok tok tok
Ceklek
"Permisi nyonya ini bahan-bahan yang anda pesan" Ucap bodyguard itu sambil membawa plastik kresek yang berisi bahan makanan yang akan Yelena masak dengan sopan.
"Terimakasih letakkan disana saja" Jawab Yelena lembut sambil menunjuk kearah wastafel agar ia bisa mencuci bahan makanan itu.
Bodyguard itu mengangguk dan langsung menaruh plastik kresek itu ke wastafel lalu meminta izin keluar untuk kembali berjaga didepan pintu ruang rawat inap Asta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Teen FictionAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...