"Kamu... "
***
"Kamu... " Yelena tak bisa berbicara karena lidahnya begitu kelu bertemu dengan seseorang dimasa lalunya.
"Hai Yelena" Sapa pria itu yang membuat Yelena tak bisa berbicara satu katapun karena terlalu kaget dengan orang didepannya.
"Axel" Lirih Yelena tak percaya kalau ia akan bertemu dengan pria yang ia hindari selama ini bisa bertemu dengannya disini.
Yelena melemas akan terjatuh jika pria itu tidak segera merangkul pinggangnya dengan cepat. Pria itu tidak ingin wanitanya menyentuh lantai teras yang kotor. Wanitanya? Axel tersenyum miris setelah kejadian 13 tahun yang lalu.
"Apa kau tidak ingin kita bicara didalam Yelena?" Tanya Axel yang membuyarkan lamunan wanita itu. Yelena panik jika Axel mengetahui Asta yang sedang tidur karena sakit. Ia takut kalau mantan suaminya akan membawa paksa anaknya darinya.
"Ayo masuk" Ajak Yelena menahan gelisahnya yang dapat dilihat dari Axel. Pria itu tahu gerak-gerik istrinya jika sedang gelisah atau panik matanya akan bergulir mengalihkan pandangannya.
Mereka berdua memasuki rumah sederhana itu dengan jarak yang sedikit. Axel yang memasuki rumah Yelena bisa merasakan kehangatan yang begitu kentara yang membuatnya miris dengan dirinya yang hidup di mansion milik mereka yang begitu dingin dan sunyi.
Pria itu melihat foto-foto anaknya yang terletak di nakas lemari kecil mulai dari awal kelahirannya sampai sekarang membuat dadanya begitu sesak karena anaknya hidup tanpa kasih sayang seorang ayah. Ia merasa semakin menyesal karena telah menyakiti wanita yang memiliki hati yang mulia itu.
Wajah putranya tidak menurun darinya sedikitpun. Hanya hidungnya yang menurun ke anaknya walaupun mungil. Ia bisa merasakan kehangatan dari istrinya kepada anak mereka.
"Dia anak kita bukan?" Tanya Axel dengan nadanya yang hati-hati takut menyinggung ibu dari anaknya.
"Apa anak kita? Bukannya kamu bilang kalau aku adalah pelacur yang merusak hubunganmu dengan kekasihmu?!" Jawab Yelena sinis namun hatinya begitu sakit.
Ia sakit hati dengan perbuatan kasar dan dingin dari mantan suaminya yang tidak menerimanya saat awal pernikahan mereka. Mereka menikah akibat perjodohan yang diatur oleh orang tua mereka yang saat itu bersahabat.
Orang tua Axel menepati perjanjian mereka dengan orang tua Yelena yang telah meninggal saat itu dengan menikahkan mereka. Pada malam pengantin yang seharusnya keduanya menghabiskan malam bersama Axel malah menghabiskan satu malam dengan kekasihnya. Yelena yang saat itu hanya bisa menangis mendengar fakta bahwa pria itu membencinya karena menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka berdua.
Flashback on
"Kalian akan kami nikahkan bulan depan" Ucap Aldrich final yang tidak ingin diganggu gugat oleh siapapun.
Axel dan Yelena yang mendengar itu tersentak karena mereka yang tidak kenal satu sama lain harus menikah.
"Dad kenapa kami harus menikah sedangkan kami tidak kenal satu sama lain?!" Protes Axel yang tidak terima dengan ucapan Aldrich.
"Karena itu sudah perjanjian kami dengan orang tua Yelena saat itu" Jawab Claire menggantikan Aldrich yang membuat keduanya semakin kaget akan alasan perjodohan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asta Cassano A. (End)
Teen FictionAsta nama yang mengartikan bintang. Orang dengan nama Asta tergolong percaya diri. Ia cenderung memimpin dengan berwibawa dan selalu mencari petualangan. Ia sangat tertarik dengan kehidupan dan memiliki sifat mandiri. Namun tidak dengan Asta, ia cen...