84

9.6K 1K 714
                                    

"Dek ke kantin yok" Ajak Gevano semangat kepada Asta.

Ia benar-benar semangat mengajak si kecil untuk pergi ke kantin. Bahkan ia sengaja meminta uang saku yang banyak kepada ayahnya agar ia bisa mentraktir si kecil susu kotak coklat kesukaan si kecil.

"Tapi bang Ian udah suruh Tata nunggu disini" Jawab Asta polos yang membuat bahu Gevano lemas seketika.

Ia benar-benar ingin langsung membawa Asta ke kantin namun nyalinya langsung menciut begitu melihat tatapan tajam dari si kembar dan keempat sahabatnya.

Jadi Gevano lebih memilih ikut si kecil untuk menunggu kedua kakak sepupu si kecil daripada terkena tatapan tajam yang bagai pisau dilayangkan oleh kedua pemuda itu padanya.

Tak lama kemudian Kaivan, Kailash dan keempat sahabat di pemuda kembar itu masuk kedalam kelas Asta tanpa banyak bicara langsung datang ke tempat duduk Asta dan Elang.

"Baby ayo kita ke kantin. Bawa bekal dan botol minumnya" Ucap Kailash lembut lalu menggendong si kecil yang disambut oleh si kecil lalu menyenderkan kepalanya ke bahu tegap pemuda itu.

Sementara Cassius membawa tas kecil yang berisi persediaan susu si kecil yang langsung direbut oleh Kaivan yang membuat pemuda yang menjadi pengawal pribadi ada mendengus pelan lalu mengikuti keenam orang itu dari belakang yang diikuti oleh Elang, Dirga, dan Gevano.

Sepanjang koridor banyak yang memekik akan ketampanan sepuluh pemuda dan keimutan si anak kecil yang membuat banyak siswi yang pingsan karena paras mereka yang tidak manusiawi.

Sedangkan para siswa yang melihat ketampanan itu merasa iri dan gemas melihat keimutan si kecil yang membuat mereka harus menahan diri untuk tidak menculik si kecil mengingat pawangnya adalah orang berkuasa dan kejam.

Kesepuluh orang itu langsung duduk di meja yang paling pojok dekat jendela lalu mulai duduk ditempat mereka masing-masing kecuali Asta yang dipangku oleh Kailash yang membuat Kaivan menatap tajam pada kembarannya yang dibalas dengan senyum kemenangan oleh Kailash.

Kesepuluh orang itu langsung duduk di meja yang paling pojok dekat jendela lalu mulai duduk ditempat mereka masing-masing kecuali Asta yang dipangku oleh Kailash yang membuat Kaivan menatap tajam pada kembarannya yang dibalas dengan senyum kemenan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Woy Ndre giliran lo noh pesen makan kita" Ucap Glen dengan nadanya yang begitu pongah membuat Andre membulatkan matanya tak percaya dengan ucapan sahabatnya yang tidak waras itu.

"Enak bener lo gue yang mesen. Perasaan gue terus dah" Gerutu Andre tak terima dengan perkataan Glen.

Gara yang mendengar perdebatan itu memutar kedua bola matanya kesal lalu mengeluarkan dua lembar uang berwarna merah yang membuat Andre tersenyum lalu mengambil uangnya.

"Nah gini dong" Ucap Andre senang yang membuat mereka kecuali Asta menatapnya dengan tatapan datar.

Andre langsung melesat memesan makanan dan minuman mereka setelah bertanya apa yang diinginkan oleh mereka tadi. Sementara Asta langsung mengeluarkan kotak bekalnya yang dan membuka tutup bekalnya yang membuat Glen menelan ludah melihat isi bekal Asta yang menggugah selera makannya.

Asta Cassano A. (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang