"Mau kemana? Bukannya lo pulang ke Jakarta besok, bareng gue dan Dirga juga."
Leona menghela nafasnya kasar, menutup kopernya yang sudah tertata rapi dengan barang-barang nya didalam sana, lalu bangkit sembari berkacak pinggang, "Plan is just a plan. That jerk Calvin Prahasa Hutama ruins everything. Dia mau gue ikut ke Bangkok besok pagi."
Yoana mendudukkan tubuhnya pada sofa, melepaskan heels berwarna krem dari kakinya, "Jadi lo mau pulang sekarang?"
Leona mengendikan bahunya, "Gimana lagi. Toh, lo sudah ada Dirga, kan?"
Yoana berdecak, "Nggak gitu. Maksud gue, lo nggak mau ikut makan malam dengan keluarga gue dulu?"
"Nggaklah. Gue nggak mau mengganggu acara makan malam keluarga, yang bisa jadi nanti nggak hanya makan malam aja."
Yoana mengerutkan dahinya.
"Mungkin Dirga membela-belakan datang ke Semarang dengan tujuan lain. Who knows?"
Yoana melempar bantal sofa tepat kearah Leona, "Jangan mulai!"
Leona terkikik, berlari menghindari amukan Yoana dengan bersembunyi ke dalam kamar mandi, "Udahlah, gue mau mandi, dua jam lagi gue harus ke bandara. Dan lo nggak usah mengantarkan gue."
Yoana menggelengkan kepalanya, "Siapa juga yang mau mengantar lo?"
"Oh iya...,"
Yoana menaikkan sebelah alisnya, memperhatikan Leona yang menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar mandi yang terbuka sedikit.
"Lo juga beres-beres koper gih!"
"Ngapain?"
"Pindah kamar sebelah lah! Kamarnya nanti mau sekalian gue check out soalnya." Ujar Leona kemudian segera menutup kembali pintu kamar mandi rapat-rapat.
Yoana berdecak, "Lo nggak serius melakukan itu kan?"
"Sangat sangat serius!!" Teriak Leona dari dalam kamar mandi, suaranya terdengar samar oleh gemericik air shower.
"Dirga pilih kamar tipe suite room. Sangat cukup, atau bahkan sisa kalau untuk tidur kalian berdua!"
"Le––
"Dirga pasti mengizinkan! Gue jamin!"
"Terserahlah, gue bisa sewa kamar lain."
***
"Leona benar-benar sudah pulang ke Jakarta?"
Yoana mengehentikan sejenak kegiatan merias wajahnya, "Iya, sebentar lagi flight. Setengah jam yang lalu bilangnya begitu."
Dirga mengangguk, lalu meletakkan ponsel di samping sofa yang didudukinya. Memfokuskan seluruh pandangannya pada Yoana yang sedang bersiap untuk menghadiri acara makan malam dengan keluarganya. Dan kebetulan Dirga juga ikut di undang di dalamnya.
"Ini hanya kebetulan atau memang sudah takdir." Ujar Dirga.
"Apanya?"
"Sebelum ini kita sama sekali nggak pernah membicarakan tentang," Dirga melirik chiffon dress berwarna coklat susu yang Yoana kenakan, lalu beralih memperhatikan jasnya yang berwarna serupa.
Yoana terkekeh, "Kok bisa ya?" Dirinya juga baru menyadari hal tersebut.
Mereka berdua terlihat sangat serasi, dengan pakaian berwarna senada, seolah seperti sudah direncanakan.
Dirga ikut terkekeh, "Takdir sih sepertinya."
Yoana tersenyum,lalu kembali menyelesaikan kegiatan menyatok rambutnya, tidak ingin membuat Dirga menunggunya lebih lama lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/241733234-288-k390105.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh La La Laa
Ficción GeneralGoddess series #1 ------------------------------ Please allow me Into your reality I'll approach you, so hold on to me.. Written in bahasa Start : Januari /26 /2021 End : Desember/14/2022