Mendengar suara pintu apartemen yang terbuka, membuat seorang perempuan yang masih dengan handuk diatas kepalanya segera berlari tungang langgang keluar kamar.Matanya membelalak saat dilihatnya orang yang dicarinya sejak semalam akhirnya muncul dihadapannya, “Oh, goshh!! Akhirnya lo pulang juga, Yoana!” pekiknya, kemudian diikuti rentetan pertanyaan yang ditujukannya pada Yoana.
“Dirga menculik lo kemana?”
“Dia nggak melakukan apa-apa kan?”
“Semalam gue panik, karena sampai tengah malam lo belum juga pulang.”
“Hp lo mati? Gue kirim pesan nggak dibalas, gue telfon ngga bisa. Dirga juga gitu.”
Yoana melepaskan cekalan tangan Leona dari kedua bahunya.
“Terus, ini…muka lo merah, mata lo juga bengkak.” Ujar Leona menilai penampilan sahabatnya dari ujung kepala hingga kaki.
“Lo sama Dirga semalam ngapain? Kayanya lo kurang tidur,”
Sungguh, yang saat ini Yoana inginkan hanyalah segera mandi lalu tidur. Karena jujur saja ia belum sempat tidur. Bukan hanya kurang tidur, tapi ia memanglah belum tidur. Bukan malah mendapat sesi wawancara dari Leona seperti ini.
“Gue akan jelaskan nanti, oke? Gue sangat butuh tidur sekarang. Bye!”
“Eitsss, nggak bisa gitu dong!” Leona menghalangi langkah Yoana memasuki kamar. Merentangkan kedua lengannya memblokir jalan Yoana.
“Aduh Leona, gue capek, gue mengantuk, nanti aja gue jelaskan ke lo. Ya, please?”
“Lo…belum tidur semalaman?” tanya Leona dengan mata memicing.
“Iya.”
Leona sontak menutup mulutnya yang mengangga dengan telapak tangannya, “What happened with you last night?”
Salahkan pada buku romance yang Leona baca.
Yoana memutar bola matanya.
“Lo juga bau parfume cowok,” Leona mulai mengendus-endus Yoana, sudah persis seperti anjing penjinak bom.
“Karena gue memakai jaketnya Dirga.” Dan segera diarahkannya pandangannya pada tubuh Yoana yang memang mengenakan jaket oversize khas seorang laki-laki berwarna hijau army.
“Ohhh, hehe.”
“Gue akan jelaskan nanti, saat gue bangun—
“—selasai lo mandi. Titik.” Ujar Leona memotong kalimat Yoana.
“Sekarang, lo cepat mandi, dan gue akan menyiapkan sarapan buat lo. Oke? Oke.” lalu mendorong Yoana memasuki kamar dan menutup pintunya kembali.
***
Yoana menghela nafasnya, dilihatnya bayanganya pada cermin.
Dirga.
Nama itu yang kini terpikirkan dikepalanya.
Laki-laki yang tak sengaja ditemuinya saat mengantar Leona menemui Calvin di club. Laki-laki yang baru disadarinya ternyata sudah cukup sering mengambil alih waktu makan siangnya dengan Adrian. Laki-laki yang dirawatnya saat ia sakit. Laki-laki yang masih penuh akan tanda tanya, banyak hal yang belum ia ketahui mengenai sosoknya. Dan, laki-laki yang selalu memberikannya hal-hal tak terduga. Seperti semalam dan kejadian tadi pagi, saat laki-laki itu mengantarkannya pulang usai menculiknya semalaman dengan mengajaknya bermalam di tepi pantai dengan tenda yang laki-laki itu pinjam dari Nico.

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh La La Laa
General FictionGoddess series #1 ------------------------------ Please allow me Into your reality I'll approach you, so hold on to me.. Written in bahasa Start : Januari /26 /2021 End : Desember/14/2022