BAB 57

4.9K 445 32
                                    

"Hmm..iya, ada yang mau lo titip lagi nggak?"  Tanya Yoana sembari memasukkan barang yang Leona pesan.

"Ehmm, gue juga kurang yakin sih..."

Yoana mengerutkan dahinya sejenak, memperhatikan beberapa bahan masakan pesanan Leona yang berada di dalam troli. Menebak-nebak makanan apa yang akan Leona buat dengan bahan bahan tersebut. Karena menurutnya bahan-bahan itu sangatlah tidak tepat jika digunakan secara bersamaan.

Makanan bergaya western? Lalu kenapa ada rempah. Masakan Indonesia? Masakan Indonesia apa yang menggunakan pasta. Masakan Chinese? Well, tidak mendekati sama sekali. Fusion? Mungkin, tapi lagi-lagi.. bahan masakan pilihan Leona sepertinya kurang tepat.

"Wait...lo sebenarnya mau masak apa?"

"Gue nggak tau. Itu list nya Calvin yang kasih."

Yoana paham sekarang.

"Emang kenapa? Salah ya?"

"Bahan masakan yang lo pesan, nggak nyambung. Nggak jelas arahnya kemana, Le."  Yoana dapat mendengar decakan Leona dari seberang sana, "Kan, bener... Calvin ngerjain gue!!"

Yoana terkekeh mendengarnya, dua orang itu selalu ada ada saja tingkahnya. Tom and Jerry di dunia nyata. Ya, mereka. 

"Calvin ada ngomong nggak, mau makan apa?"

"Gue kirim ke lo aja deh list nya, supaya lo bisa kira-kira apa maunya si Calvin." Putus Leona pada akhirnya.

"Yaudah, kirim sekarang aja."

"Bentar...

Sembari menunggu Leona, Yoana memilih-milih buah yang akan dibelinya. Dan pilihannya jatuh pada stroberi segar yang sepertinya cocok dijadikan campuran cream untuk kuenya nanti.

"Udah, tuh..coba lo baca. Menurut lo, tuh orang maunya apa." Ujar Leona bersungut-sungut.

Yoana membaca list yang telah Leona kirim. Menganalisanya, menebak jenis makanan apa yang dimaksudkan.

"Hmmm... Lo nggak perlu rempah-rempahnya. Dari semua bahan di list, setelah gue amati lagi, ini lebih ke masakan itali."

"Gue ngikut lo aja lah. Nanti gue ke tempat lo, bantuin gue masak ya,  please?"

"Soal itu gampang, nanti gue bantu." Yoana tidak akan pernah membiarkan Leona berurusan dengan dapur tanpa ada seseorang yang mengawasinya. Alasan lain karena Yoana tidak ingin Leona sampai membakar apartemen barunya itu.

"By the way, lo jadi kasih kejutan ke Dirga?" Tanya Leona.

Yoana bergumam sebagai respon, "Jadi, itu alasan gue belanja sekarang."

"Aw!! How sweet!!. Pada akhirnya lo luluh juga kan. Gue bilang juga apa!" Leona dan sikap overreacting nya. Yoana hanya bisa menanggapinya dengan deheman samar.

"So, tonight you're gonna tell him your answer? On his special day? Right?"

"Gue...

Brukk!!

...Oh, maaf. Hey, kamu nggak apa-apa?"

Di tampatnya sana Leona menjauhkan ponselnya, bertanya-tanya sebenarnya suara berdebum apa yang didengarnya barusan. Ditambah suara  Yoana yang terdengar panik.

"Le, gue matikan ya? Gue nabrak orang."

"What? Nabrak gimana...

Tut..Tut..Tut...

Belum juga Leona mendapatkan jawaban, tapi Yoana sudah lebih dulu memutuskan sambungan telepon.

Leona memutar bola matanya, "Kebiasaan deh."

Oh La La LaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang