BAB 01 | revised

21.7K 1.3K 30
                                        

Setelah kejadian hari itu, Dirga menjadi lebih sering dateng ke klub tiap malamnya. Dan ini sudah terhitung hari ketiganya mencoba peruntungannya untuk bertemu dengan perempuan yang belum ia ketahui namanya itu. Salahkan pada suara musik yang diputar dengan volume yang keras, hingga ia tidak dapat mendengar dengan jelas ketika teman perempuan itu menyebutkan namanya.

Lain kali mungkin Dirga akan meminta si pemilik klub untuk memberitahu DJ agar tidak memutar musik dengan suara yang keras sampai-sampai mengakibatkan telinganya menjadi berdenging.

"Here you are," Dirga menoleh ketika menyadari seseorang yang dikenalnya menempati kursi di sampingnya

"Hmm."

"Gue perhatiin akhir-akhir ini lo sering datang ke sini." Ucap Calvin setelah meneguk minumannya.

Dirga tersenyum tipis, "Harusnya lo senang, karena semakin sering gue kesini penghasilan lo dari klub bertambah 'kan?"

Calvin terkekeh, "I don't need your money, lo tau sendiri klub bukan satu-satunya sumber penghasilan."

"Dan sepertinya lo kesini bukan mau bertemu dengan gue?"

Dirga mengerutkan keningnya, "Emangnya kalau gue kesini, itu artinya gue mau bertemu dengan lo aja?"

"Biasanya juga gitu," Ujar Calvin kemudian tertawa.

He is Calvin the owner of the club. Mereka berteman sejak keduanya menempuh pendidikan di universitas yang sama sekitar dua belas tahun yang lalu. Dan Dirga sudah menganggap Calvin seperti selayaknya saudaranya sendiri.

"Kapan lo pulang dari Singapur?" Tanya Dirga setelah meneguk minumannya lalu menolehkan kepalanya kearah Calvin.

"Tiga hari yang lalu. Ahh...gue ingat sepertinya tiga hari yang lalu lo datang kesini? Gue lihat lo lagi asik ngobrol dengan Ana, jadi yaudah gue nggak nyamperin lo."

Three days ago?

Dirga mengerutkan keningnya, maksud Calvin dengan Dirga yang asik mengobrol dengan Ana? Who is Ana....malam itu Dirga merasa tidak having fun dengan perempuan manapun, kecuali....what the f-"Lo kenal dia?"

Calvin mengerutkan keningnya, "Dia? Who do you mean?"

"The girl, named Ana? You know her?''
Calvin tidak memberikan jawaban pada Dirga, but he's laughing so loud. Dan Dirga tidak tau apa yang sedang Calvin tertawa kan.

"Ya gue tau. Dia temen dekatnya Leona."

"Shit!" Dirga merasa bodoh seketika.

Mengapa ia melewatkan satu fakta mengenai Ana yang kemungkinan mengenal Calvin? Jelas-jelas malam itu Ana sendiri yang mengatakan kalau ia sedang mengantar temannya bertemu Calvin. Jadi ada kemungkinan keduanya untuk saling mengenal, kan?

You're so stupid Dirga.

"Why?"

"What's her name?"

"Yoana, tapi biasanya dia dipanggil Ana.''

So, her name is Yoana.

Finally, i got you, batin Dirga.

"Gue pikir lo udah kenal dia."

"Not yet, the fuckin elevator ruined everything." Dirga tidak perlu menjelaskan detailnya ke Calvin, kan? Yang ada Calvin akan menertawakannya.

"Jangan bilang, lo sering ke sini buat nyari dia." Tebak Calvin.

Dirga tidak menjawabnya dan hal tersebut malah membuat tawa Calvin semakin keras.

"Diamnya lo, gue anggap iya." Sudah lama saling mengenal membuat Calvin selalu bisa dengan mudah menebak pikiran Dirga.

"Gue bisa kenalkan lo ke Ana, kalau lo mau."

Dirga mendengus, "Lo meremehkan gue?"

Calvin mengibaskan tangannya, menampik tuduhan Dirga yang ditunjukkan untuknya, "No! Of course,not. Gue nggak meragukan kemampuan lo mendekati perempuan."

"Ehmm...sedikit, sih. Karena lo udah lama berhenti dari dunia..ya, lo tau sendirilah apa yang gue maksud." Lanjut Calvin.

"Sialan!" Umpat Dirga.

"Akhirnya, setelah sekian lama lo kembali, Dir. Bahkan gue hampir mikir kalau lo udah belok,"

"Darn you!" Dirga akan memukul kepala Calvin dengan botol kalau saja ia tidak mengingat sedang berada di mana, serta dengan siapa dirinya berbicara sekarang.

Dan menyebalkannya lagi Calvin malah menunjukkan senyuman tanpa dosanya.

"Gue pamit," pamit Dirga yang sudah bersiap pergi pada Calvin.

"Yah, Nggak asik lo Dir!" Ledek Calvin yang terlihat belum puas menggoda Dirga.

Dirga tidak peduli, mengabaikan ledekan Calvin di belakangnya, dan memilih untuk tetap melangkah pergi.

-

Sejauh ini ceritanya gimana?
Ayo komen dan vote! Yang baca lumayan sih, tapi pada siders:(

Aku jadi merasa tidak diberi apresiasi.

Buat yang udah vote terus, tengyuu so much 💌

Dan mau ngingetin aja jangan lupa cek ig soalnya aku ngasih tau cast lainnya disana.

Terakhir, menurut kalian yang cocok jadi Calvin siapa?

Well, 10+ votes to unlocked the next chapter, deal? 😈

Info update atau spoiler cek,
ig: _raawwrr.rr

Oh La La LaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang