Goddess series #1
------------------------------
Please allow me
Into your reality
I'll approach you, so hold on to me..
Written in bahasa
Start : Januari /26 /2021
End : Desember/14/2022
"Menurut lo, kenapa Dirga tadi ada di kantor lo?" Tanya Leona setelah menyesap teh hijau yang dipesannya.
"Kurang tau, mungkin jadi perwakilan perusahaannya?" Tebak Yoana.
Ya, siang tadi keduanya bertemu. Sempat mengobrol tapi hanya sebentar karena Audirga yang sepertinya terlihat sangat terburu-buru hendak bertemu dengan seseorang.
Jadi keduanya hanya sempat menyapa satu sama lain, lalu mengenalkan diri dengan menyebutkan nama masing-masing juga pekerjaan, yang ternyata baru Yoana ketahui kalau Audirga atau Dirga adalah seorang konsultan bisnis yang bekerja di salah satu perusahaan konsultasi yang home basenya berada di Boston.
Yoana tau perusahaan itu. Perusahaan tempat Dirga bekerja bukanlah perusahaan konsultasi abal-abal.
Pernah sekali ia membaca sebuah artikel yang menyatakan kalau orang-orang yang bekerja di perusahaan tempat Dirga bekerja adalah orang-orang yang berasal dari lulusan kampus bergengsi. Maka dari itu ia bisa menyimpulkan kalau Dirga bukanlah orang yang sembarangan.
Selain itu, beberapa kenalannya yang pernah bekerja di sana juga Yoana tau betul seperti apa track record nya. Semuanya merupakan orang-orang yang benar-benar luar biasa. Dan pasti Dirga pun sama halnya seperti teman-temannya tersebut.
Tanpa sadar Yoana tersenyum, bisa-bisanya ia memikirkan laki-laki yang baru beberapa kali ditemuinya itu.
"Ah, gue udah pindahin barang-barang gue ke apartemen lo.Thank you so much bestie!!" Ujar Leona memecah keheningan.
Siang tadi tujuan Leona menemui Yoana ke kantor adalah untuk meminta kunci apartemen. Karena mulai hari ini Leona akan tinggal bersama dengan Yoana.
Saat ini Leona dan Yoana tengah berada di salah satu cafe yang biasa mereka datangi saat jam pulang kantor.Tempatnya tak begitu jauh dari kantor tempat Leona bekerja. Mereka biasa makan di sana sambil menunggu macet yang di akibatkan oleh jam pulang kantor mereda.
"Beneran nggak mau balik ke rumah orang tua lo aja?"
Leona menggeleng mantap, "Lo tau sendiri gue nggak mungkin balik lagi ke rumah setelah kabur. Mau ditaruh di mana muka gue."
"Oke, " jawab Yoana setelah menyuapkan sesendok Red Velvet kedalam mulut, "Asal nanti lo bayar gue dengan salah satu koleksi tas mewah lo itu,"
Leona sontak menggeleng tidak terima, "Hei! Tas itu gue beli susah payah tau. Itu bukti kerja keras gue sebagai model selama bertahun-tahun."
Yoana terkekeh melihat tingkah Leona yang menurutnya begitu berlebihan terhadap koleksi tas-tas brandednya, yang kalau dijual sebenarnya dapat digunakan untuk membeli mobil mewah atau mungkin satu unit apartemen.
Namun Leona tetaplah Leona, mana mau menjual barang kesayangannya itu.
Yoana berani bertaruh, jika ada seseorang yang bertanya pada Leona, lebih memilih untuk menjual tasnya atau tidak memiliki tempat tinggal, Yoana seribu persen yakin kalau Leona pasti akan memilih tidak memiliki tempat tinggal. Karena sudah terbukti kan, Leona lebih memilih untuk tinggal bersamanya daripada menjual salah satu koleksinya untuk membayar tunggakan pembayaran sewa apartemen.
Ting!
Bunyi bel yang terdapat pada pintu masuk mencuri atensi Yoana.
"Ini nggak salah mereka kesini?" Tanya Yoana pada Leona saat penglihatannya mendapati empat, eh lima pria berpenampilan necis memasuki kafe pinggiran yang rasanya tidak begitu cocok untuk mereka.
"Siapa?"
"Tuh!" Tunjuk Yoana pada orang-orang itu.
Leona mengerutkan dahi setelah memutar tubuhnya, karena posisi duduknya yang kebetulan membelakangi pintu, "Jangan bilang... Sialan!"
"Kenapa?"
"Sebenernya hari ini gue di kasih cuti buat istirahat."
"Lo sakit?"
Leona mendesis lalu menggeleng, "Gue mabuk semalam gara-gara salah minum." Adunya sedikit panik, lalu berusaha menutupi sebagian wajahnya dengan buku menu.
Kedatangan mereka berhasil menyita perhatian para pengunjung cafe. Tentu saja yang paling mencuri perhatian adalah Calvin—yang wajahnya sudah terkenal ke seluruh penjuru negeri ini—tiba-tiba datang ke sebuah cafe yang bisa di bilang tidaklah mewah dengan masih mengenakan setelan jas mahalnya. Ditambah ia tidak datang seorang diri, melainkan bersama dengan empat laki-laki lain yang sama-sama berpenampilan menarik.
Kehadiran mereka di sana terlihat begitu kontras, karena kebanyakan pengunjung cafe merupakan para muda mudi. Sedangkan mereka, mereka datang ke sebuah cafe bukan seperti ingin makan atau nongkrong. Malahan lebih seperti akan mengadakan peragaan busana.
Bagaimana tidak?
Melihat kelimanya berjalan saja membuat Yoana berfikir seperti tengah menyaksikan peragaan busana dari brand ternama dalam Milan fashion week. Dengan postur tubuh jangkung , wajah tampan dengan garis rahang yang tegas, serta pakaian yang mereka kenakan juga bukanlah merek abal-abal, orang-orang pasti akan mengira kalau mereka bisa saja segerombolan model yang hendak melakukan pemotretan di cafe ini kan.
Namun di antara mereka semua, Yoana sedari tadi tidak dapat mengalihkan pandangannya dari sosok Dirga yang terlihat begitu karismatik. Padahal laki-laki itu hanya berpenampilan seadanya—setelan kemeja juga celana bahan—yang Yoana tebak laki-laki itu sengaja melepaskan jas hitam dan dasi yang dikenakannya siang tadi di dalam mobil. Karena penampilan Dirga masih sama seperti tadi siang, yang membedakan hanya tidak ada lagi jas yang melengkapi.
Yoana begitu terkesan dengan penampilan mereka yang masih terlihat begitu rapi di jam pulang kantor seperti ini. Nilai plus dari Yoana untuk mereka.
Faktanya Yoana memang menyukai laki-laki yang berpenampilan rapi.
"Lo kenal mereka siapa aja?" Tanya Yoana pada Leona.
"Nggak, gue hanya kenal Calvin dan Dirga."
"Ehm, tapi...yang itu juga sepertinya gue pernah lihat. Tapi di mana ya?" Tambah Leona sambil menunjuk laki-laki berkacamata yang berjalan di samping Dirga
"Nah, kalau yang itu... lihat laki-laki yang itu," ujar Leona menunjuk laki-laki berkulit putih yang berdiri paling belakang dengan sudut matanya.
"Kenapa?"
"He's so cute,isn't he?"
-
outfitnya Dirga kira-kira seperti ini :))
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Semakin banyak vote dan comment nya, updatenya juga makin cepat ya dear 🖤
Atau mau ngasih saran buat castnya lima serangkai? Boleh banget, comment aja.