Gabriel bersama Calvin, Athar, dan Marvel berjalan beriringan memasuki halaman rumah Chessy. Ketua kelas yang bawel dan menjengkelkan. Akibat ada masalah di sekolah kemarin. Mereka jadi harus datang ke rumahnya secara percuma.
"CHESSY!" teriak Calvin seperti di hutan.
"CHESSY ANAKNYA PAK ANTO! ANAK TUKANG OJEK!" lanjut Marvel berteriak.
Di dalam rumah itu. Chessy sedang menonton kartun upin-ipin bersama adik bayinya. Ia tak mendengar sama sekali ada yang berteriak. Karena keasikan menonton kartun dengan suara yang keras.
"Tuh liat ipinnya botak lagi hahahahahha," seru Chessy.
Ketawa Chessy sampai terdengar keluar membuat tamunya merinding.
"Anjir itu si Chessy ketawa apa nakut-nakutin sih? Kek kunti anjir," ucap Athar yang merinding.
Merasa kesal tak ada yang menyahut. Gabriel menyuruh Calvin mendorong pintu. Hingga terbukalah pintu itu.
"AHAHAHAHA SI CHESSY BELUM MANDI!" seru Athar tertawa ngik-ngik saat melihat Chessy rebahan ala ibu-ibu menyusui.
Apalagi gadis itu hanya menggunakan kaos putih ketat dan celana pendek kotak-kotak. Rambut acak-acakan juga muka bantal. Keadannya sekarang bukan seperti seorang kakak. Namun sudah seperti seorang ibu yang tengah menemani anaknya menonton kartun sambil ngedot.
"CHESSY! Gue teriak-teriak dari tadi ternyata lo lagi nenenin bayi," teriak Marvel membuat gadis itu terlonjak kaget.
Dengan penampilan sembrawis, Chessy melompat kaget langsung menutupi tubuynya dengan selimut. "Eh kalian kok bisa di sini?"
"Yaelah kemarin lo chat kita suruh kesini. Sekarang lo belum mandi," balas Gabriel. "Mana hukumannya? Bisa di tuker sama uang gak?"
Chessy menepuk dahinya karena lupa. "Astaga iya. Bentar gue mau mandi dulu. Kalian duduk dulu ya jangan ganggu adek gue," balasnya. "BI! BIKININ MINUMAN 4 SAMA CEMILANNYA ANTERIN KE RUANG TAMU YA!" teriaknya lagi. "Oke guys 5 menit ya tunggu!" Ia langsung berlari ke lantai atas.
Gabriel dan teman-temannya pun duduk. Terkecuali Athar yang suka dama bocah. Ia mendekati adiknya Chessy yang sedang fokus menonton kartun.
"Hobah!" ucap Athar mengagetkan. Namun bukannya kaget. Adiknya Chessy malah menoleh sambil menatapnya heran. Mungkin jika sudah bisa bicara ia akan mengatakan apakah sudah kakak stres? Sayangnya ia belum bisa bicara dengan jelas. "Eh kok malah bengong liatin gue? Kenapa?"
Bayi itu kembali fokus menonton upin-ipin tanpa menghiraukan Athar yang terus menjahilinya.
"Eh cil ketawa dong. Abang udah ngelawak banyak banget tapi kamu malah bengang-bengong gitu. Garing ya?" Sekaeang Athar bingung harus bagaimana lagi. "Oh iya, ciluk ba?"
Bayi itu malah melemparkan dotnya ke wajah Athar. Sialnya kena sasaran empuk tepat di hidungnya.
"Anjir bayinya galak gajadi gue hibur ah, pantes sih kakaknya aja kayak macan!" Athar langsung kabur.
"Apa lo bilang barusan? Gue macan!" sahut Chessy yang berjalan menuruni anak tangga dengan muka lebih segar dari sebelumnya. "Awas ya! Gue gibeng lo Thar. Ngatain gue macan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHEA [End]
Fiksi RemajaAlthea dan Mathea itu kembar identik. Sulit sekali membedakan wajah 2 perempuan ini. Terkecuali sikap dan karakter mereka yang bertolak belakang. Althea sederhana sedangkan Mathea mewah. Hingga suatu hari, perceraian memisahkan keduanya. Althea ikut...