50: Pulang Untuk Pergi

322 45 12
                                    

"GUE MAU KETEMU SAMA KENZO! DIMANA DIA!?" teriaknya lantang. "KELUAR LO PENIKUNG!"

Marvel berdiri dari duduknya. "Ckckck si ganteng pengecut beraninya datang. Setelah kabur dari kesalahan!"

"Hahahah masih berani ya lo ketemu sama Kenzo? Setelah lo bikin dia terjerat masalah lo," sahut Calvin dengan tawa meledeknya.

Athar meletakkan cangkir kopinya. "Kenzo udah lama gak ada kabar. Dia ngilang, datang ke sekolah diem di kelas ke ruang guru, osis, perpus, lapang, sama OR udah. Pas pulang dia udah ngilang. Di rumahnya dia selalu gak ada."

"KENZO KELUAR LO SETAN!" teriak Gabriel.

Athar menepuk-nepuk pundak Gabriel. "Tenang Riel. Tenang!"

"KELUAR LO ANJ! LO DIEM-DIEM KAWIN SAMA TU CEWEK! LO BILANG LO GAK ADA PERASAAN SAMA DIA BANG*AT! KELUAR LO ANJ!" Gabriel terus berteriak di bashcamp tempat mereka semua berkumpul dan menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolah.

Gabriel di penuhi banyak emosi. "KENZO KELUAR LO! BENER DUGAAN GUE KALO LO SELAMA INI SUKA SAMA MATHEA! BUKTINYA SAAT ADA KEMBARANNYA LO KAWININ DIA GAK PEDULI DIA BEKAS GUE ATAU BUKAN!"

"GUE BAKALAN AMBIL DIA DARI LO ANJ!"

Marvel segera menghubungi Kenzo yang ternyata tidak aktif. "Ken ayolah angkat."

"Maksud lo apaan sih, Riel? Dateng-dateng bukannya ngucap salam. Ini malah teriak-teriak kayak ibu-ibu gak menang arisan!" Athar tak habis pikir padanya. "Gue beneran gak paham!"

"Berisik anj! Gue cuman mau ketemu sama Kenzo! Buat ambil itu cewek. Itu cewek udah bikin gue sengsara! Dia harus MATI!" teriak Gabriel kesetanan.

"Ges panggil pak ustad. Keknya si Ariel kudu di rukiah pake kembang 7 rupa. Jelas-jelas Kenzo lagi sibuk malah dikiran ngawinin anak orang! Ngarang aja lo!" decak Athar berkacang pinggang lalu berjalan kembali duduk.

Gabriel mengambil kayu balok. "DIMANA KALIAN SEMBUNYIIN KENZO ANJ! BURUAN BANG*AT! GUE BURU-BURU!"

"Setan!" decak Athar yang kembali berdiei tak jadi meneguk kopi. "Mau lo apaan sih? Lo enak banget hancurin persahabatn kita!"

Marvel menunjuk wajah Gabriel. "Harusnya lo mikir. Untung itu cewek gak gila karena lo! Kenzo belain dia! Sedangkan yang lain nuntut dia mati di belakang dia anj!"

"Selama ini lo kemana aja? Enak bener ya nitipin dia sama Kenzo! Lo gak tau Kenzo itu gimana, kan?" Calvin menyahut. "Kita semua diem bukan berarti gak peduli. Kita cuman cukup mendengarkan, tanpa ikut campur. Gue harap lo dateng sebelum terlambat. Tapi nyatanya lo--- lo itu bener-bener pengecut. Modal tampang doang gak bakalan bikin lo dapetin cewek baik kayak ukhty calon penghuni surga!"

"Makanya mikir! Jangan gaya mulu di gedein!" Marvel turut menyadarkan Gabriel.

Gabriel terdiam dengan nafas memburu. Lalu balok di tangannya tak lagi ia genggam sampai jatuh. "BERISIK! KENZO KELUAR LO!"

"Gabriel lo udah gila ya? Teriak-teriak kayak di hutan. Malu sama tetangga," komentar Athar yang sudah membawa sapu injuk. "Enak aja lo bikin keributan. Setelah bikin humor lo kecelakaan pesawat! Lo gak malu hah!"

"KENZO KELUAR LO!" teriak Gabriel terus mencoba menerobos gerbang.

Athar kehabisan kesabaran. Ia membawa ember berisi air lalu menyiram wajah Gabriel. "Sadar, Riel. Itu cewek gak tau dimana. Dia ngilang dari bumi. Lo sama sekali gak kasihan sama dia? Minta maaf kek apa kek. Apalagi dia hamil anak lo anj- eh gak bole ngomong kasar!"

"Bodo amat mau di bunting atau kagak. Mau anak gue atau bukan. Intinya gara-gara dia gue--- arghh Kenzo mana!?" Gabriel melihat ke atas dan ke bawah. "Buka!! Woi buka gerbangnya!"

ALTHEA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang