25: Rapuh

365 38 0
                                    

"Althea kemana ya? Kok dia tumben gak ada kabar. Biasanya dia selalu masuk sekolah, sekalinya enggak pasti ada surat atau kabar. Ini gak ada," tanya Larissa.


Sudah 3 hari Althea tidak datang ke sekolah sama sekali.

Meski tidak terlalu dekat dengannya. Larissa selalu khawatir kepada teman-temannya yang hilang kabar.

"Apa kita jenguk aja?" usul Panji.

Teman-temannya malah memincingkan matanya pada Panji.

"Yaelah pada panik gitu. Gue gak ada perasaan apa-apa. Cuman ngusulin aja si gue mah," tandas Panji membuat mereka ber-oh ria.

"Gue peduli karena gue suka nyontek sama dia, yakali gue suka sama dia ah ngarang!"

"Bisa aja kali. Al itu cantik, pinter, baik lagi," balas Pandu.

Pandu tiba-tiba di jewer seorang cewek berambut pendek. "Heh! Sembarangan aja itu congor kalau ngomong! Pandu it's my mine! Paham!"

"Eh ayang," balas Pandu cengengesan. "Nih kenalin cewek gue, Greta."

Greta tersenyum. "Hai guys. Kenalin, gue Greta anak kelas sebelah. Cuman gue jarang masuk kelas karena ya gue punya kerja sampingan. Salken."

"Salkan, Gret."

"Tuh gak usah kaawatir lah, Sa. Siapa tau si Al juga punya pekerjaan sampingan," ujar Panji.

Larissa hanya mengangguk-ngangguk paham. Padahal aslinya bingung. Perasaannya saja tidak enak.

"Kerja-kerja palingan juga open bo di perempatan jalan tol," celetuk Zidan melengos pergi.

"Heh sembarangan aja kalau ngomong!" sungut Viona melototi Zidan.

•••

"Sebel gue ah lama-lama!"

"Di telpon gak di angkat, di chat gak di bales, mau apa sih itu orang!"

"Bikin gue pusing aja!"

Gabriel terus merutuki Mathea. Terus saja ia marah-marah setiap saat. Membuat teman-temannya keheranan.

"Dia juga punya kehidupan pribadi. Gak melulu ngurusin hidup lo." Balasan datar dan menusuk ini di katakan oleh Kenzo.

"Diemlah, gak butuh nasihat. Butuhnya Mathea," balas Gabriel.

"Ngapain itu bibir sampe monyong-monyong gitu? Mau gue cium?" tanya Marvel bercanda.

Mata Naina menyipit. "Eh guys, Mathea ganti nomor ya? Soalnya semua sosmed dia gak aktif. Bahkan gue telpon juga gak nyambung."

Gabriel langsung melompat. "Hah? Seriusan lo!"

"Hooh, rumahnya sepi banget pas kemarin gue lewat sana. Pirasat gue mengatakan bahwa mereka lagi gak di Indo, deh," balas Calvin.

Gabriel meletakkan rokoknya. Lalu memgambil kunci motor. "Gak! Gak bisa di biarin. Gue harus susulin dia. Pokoknya Mathea itu milik gue!"

ALTHEA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang