Berita terbaru pagi ini adalah hanya tentang kasus video syur yang masih hangat untuk di perbincangkan. Hampir seluruh warga di negara ini semakin gempar akan kabar video itu. Tapi berbagai situs mulai di hapus, karena memang tidak seharusnya di sebarkan.
Tapi banyak juga yang menyalagunakan video itu untuk melampiaskan nafsu birahi semata.
Seperti sekarang, di sekolah tempat biasa Kenzo menimba ilmu. Satu sekolah membicarakan tentangnya, bahkan tak sedikit juga yang melebih-lebihkan cerita dari kebenarannya.
"Eh btw ngomongin soal si Ken sama siapa sih itu? Althea ya? Kan gue sekomplek sama Kenzo. Nah tadi pagi ada wartawan dateng, dan gue kaget kalau tante Helena itu lagi di rawat karena semalem dia kaget kalau anaknya kabur."
Lantas mereka menggeleng tak percaya.
"Gak nyangka anjir, gue kira si Ken gak sebejad itu. Ck mana kabur lagi, gak gentle banget jadi cowok. Mental masih break down aja so-soan ngen. Kan jadi tuh."
Cowok berambut ikal itu menggeleng dan mendesah kesal. "Mana mungkin sih sekali jadi. Pasti diem-diem sering ngen. Keliatannya aja ceweknya pendiem gitu. Padahal keliatan lugu eh taunya--"
"Eh taunya lubang pipis udah di tusuk sana-sini," celetuk Melina seraya tertawa terbahak-bahak. "Dasar lonte tu orang."
"Gak usah ngebacot doang lo babi!" sarkas seorang cewek dari belakang. Lalu menarik kerah seragam Melina. "Lo tau apa tentang Althea, bego!" ucapnya marah. Ia melototi mata Melina sangat tajam.
Alicia bersmirk. "Eh kok lo tiba-tiba nyerang, ada apa ini besti?" Ia tertawa meremehkan. Lalu melirik sekilas temannya. "Lo ikutan ke sindir ya?" Sudut bibirnya terangkat.
"Gausah banyak bacot lo, lo gak tau kehidupan Althea gimana!" teriaknya seraya mendorong tubuh Melina hingga tersungkur ke lantai. Membuat seisi kantin menoleh kepadanya. "Kalau kalian semua gak tau apa-apa tentang Althea, gak usah lebih-lebihin gosip."
Melina meringgis pelan. Lalu segera bangkit. Dan mendorong bahu gadis di depannya. "Maksud lo apaan si, Alicia! Gue cuman ngomong fakta. Kenapa lo marah sama gue? Harusnya lo amuk tu cewek kalau lo kenal. Bikin malu aja!"
Alicia namanya. Dia tinggal di dekat rumah Althea. Ia selalu ingin mengajak perempuan malang itu bermain bersama. Karena ia juga tidak memiliki teman. Tapi, melihat Althea selalu di siksa oleh ibunya membuatnya enggan dan takut. Dari pada nanti bermain bersamanya hingga lupa waktu, maka Althea akan habis di marahi oleh ibunya. Pedih rasanya saat melihatnya babak belur dan di usir.
Mengingat kejadian menyedihkan itu membuat mata Alicia tiba-tiba mengeluarkan air mata cukup banyak.
"Kenapa lo nangis? Gak usah lebay!" sentak Melina dengan wajah meledek. "Makanya, kalau apa-apa di pikirin pake otak, jangan pake dengkul."
Hati Alicia itu ikutan sakit saat mendengar hinaan yang di lontarkan untuk Althea. Ia kenal bahwa dia sangat baik dan sopan. Ia selalu melihat kesehariannya yang bekerja separuh waktu. Terlebih ibunya memiliki salah satu penyakit mental, yaitu bipolar. Di tambah sekarang dia tertimpa masalah yang menuntunya untuk menyerah dan mengakhiri segalanya. "Please, jangan ungkit kasus Althea. Gue mohon kalian harus bantu cari kebenarannya."
"Kejadian itu terjadi di ultah Kenzo, tapi Kenzo sendiri pulang sebelum pesta selesai," lanjutnya. "Bahkan Ken juga gak ada di pesta. Pikirin deh, cowok di sana di sensor! Dan yang ngilang bukan hanya Kenzo tapi Gabriel tiba-tiba pindah. Dan dia pindah ke Jerman!"
Semuanya terdiam. Padahal awalnya akan memberontak.
Alicia mengusap air matanya kasar. "Gue tau kalian kecewa. Tapi kalian gak bisa nyimpulin karakter seseorang cuman karena video itu. Bisa aja itu bukan dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTHEA [End]
Teen FictionAlthea dan Mathea itu kembar identik. Sulit sekali membedakan wajah 2 perempuan ini. Terkecuali sikap dan karakter mereka yang bertolak belakang. Althea sederhana sedangkan Mathea mewah. Hingga suatu hari, perceraian memisahkan keduanya. Althea ikut...