Shena Adira🥀

1.8K 105 2
                                    

Matahari pagi menyinari bumi dengan hangatnya. Udara pagi hari ini terasa lebih sejuk karena semalam hujan besar. Di sebuah kamar bernuansa abu-abu terdapat seorang gadis cantik yang berusia 17 tahun sedang terlelap. Gadis itu bernama Shena Adira. Gadis yang semasa kecil selalu ceria kini tumbuh menjadi gadis yang pendiam. Hal ini terjadi karena ia besar tanpa kasih sayang ayahnya. Hendrik ayah dari Shena tidak menyukai anaknya karena ia menganggap Shena pembunuh dari istri tercintanya, Rina.

Tok..tokk..tokk...
Ketukan pintu terdengar dan membuat Shena terbangun, ia lalu berjalan menuju pintu
"Iyaa bi, ada apa" tanya Shena kepada pembantunya
"Maaf non, itu di depan ada mas Gibran non" jawab bi Sumi
"Oh iyaa bi, Shena mandi dulu ya" ucap Shena
"Baik non"
Shena menutup pintu dan langsung menuju kamar mandi, setelah itu shena siap-siap berangkat ke sekolah

Suara langkah terdengar dari tangga, Gibran yang sedang memainkan ponselnya langsung mendongkakkan kepalanya. Ia tersenyum dan langsung berdiri dari sofa
"Pagi cantik" sapa Gibran dengan senyum manisnya
"Pagi Gib" ucap Shena
"Yuk berangkat, kita sarapan di kantin aja" ajak Gibran
"Iya, aku pamit sama bibi dulu"

Setelah berpamitan, Gibran dan Shena menuju ke SMA Pelita Harapan. Selama di perjalanan Shena banyak melamun, ia berpikir hubungannya dengan Arkan, kekasihnya. Arkan sudah lama tak menjemput Shena ke sekolah, padahal mereka satu sekolahan. Jika di minta untuk menjemput, Arkan selalu punya alasan. Mereka sudah menjalin hubungan selama 1 tahun, tetapi beberapa bulan terakhir ini sikap Arkan berubah, ia tak pernah lagi menjemput Shena ke sekolah ataupun mengantarkan Shena pulang, mereka sudah jarang komunikasi terkadang dalam seminggu hanya 3 kali mereka bertukar pesan tepatnya Shena lah yang banyak menghubungi Arkan, bahkan banyak pesan dari Shena yang tak Arkan balas.

Decitan suara motor membuat Shena tersadar dari lamunannya, ia pun segera turun dan melepaskan helm. Gibran sebenarnya tahu jika sepanjang perjalanan Shena melamun tapi ia diam saja. Gibran melepas helm miliknya dan membalikan badan menghadap Shena.

"Langsung kantin yuk" ajak Gibran
"Iya, ayok" jawab Shena
Mereka jalan sambil bercerita, lebih tepatnya Gibran yang banyak berbicara. Setelah masuk ke kantin mereka langsung memesan makanan dan menuju bangku kosong yang terletak di pojokan dekat dengan parkiran.

Selang beberapa menit terdengar beberapa suara motor yang berasal dari geng Red Devil. Di barisan paling depan terlihat Arkan sang kekasih dari Shena sedang membonceng seorang gadis blesteran Inggris bernama Bella. Shena yang melihat itu hanya bisa menghembuskan nafasnya. Ia ingin sekali bertanya ke Arkan apa hubungannya dengan Bella tapi ia takut Arkan marah kepadanya. Shena sudah terbiasa dengan hal itu, ia hanya diam dan menyimpan sakit hatinya sendirian. Gibran yang melihat raut wajah Shena berubah menjadi sedih langsung mengelus kepala Shena.

"Udah jangan sedih, ada aku di sini" ucap Gibran sambil tersenyum
"Iya, aku udah biasa gib" jawab Shena
"Apa perlu aku ngomong sama Arkan" tanya Gibran
"Jangan gib biarain aja, aku yakin nanti Arkan balik ke aku lagi" ucap Shena sambil tersenyum
"Aku gak yakin she" batin Gibran






Cast Shena Adira

Dilraba Dilmurat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilraba Dilmurat

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang