Part 12🥀

848 67 4
                                    

"Gibran tungguin" nafas shena hampir terputus karena mengejar gibran
"Ayok sini kejar aku" gibran menantang
"Kamu curang udah tau aku gak kuat lari" cemberut shena
"Sengaja biar kamu olahraga" ejek gibran

Sepasang manusia itu sedang berlarian di pinggir pantai, mereka tertawa bahagia seolah tak ada beban di kehidupannya. Menikmati senja dengan orang tersayang memang sebuah kebahagian yang tak bisa tergantikan.

Hamparan ombak terdengar merdu di telinga, shena memejamkan matanya menikmati sejuknya udara sore hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hamparan ombak terdengar merdu di telinga, shena memejamkan matanya menikmati sejuknya udara sore hari. Gibran menikmati senja dengan tersenyum.

"Damai ya hidup kayak gini" ucap shena
"Hidup memang banyak cobaan, tapi yakin aja kita bisa melawatkan cobaan itu semua" gibran menatap shena
"Kalau nanti aku gak kuat dan memilih pergi, kamu baik-baik ya disini" ucap shena tersenyum

"Kamu ngomong apa sih she" gibran mendatarkan wajahnya
"Aku capek gib. Mereka jahat" mata shena berkaca-kaca
"Ada aku di samping kamu she. Aku akan jagain kamu selalu" gibran meraih tangan shena dan menyatukannya

"Waktu kamu buat menjaga aku udah selesai gib, aku harus pulang" shena melepaskan gemgaman tangannya
"She" panggil gibran panik
"Jaga diri ya, terima kasih sudah menyayangi aku. Aku pamit" perlahan diri shena menghilang
"Enggak she, kamu mau ke mana" gibran mencoba meraih shena tapi tak bisa

"Shenaaaaa" teriak gibran
Gibran terbangun dengan air mata yang telah mengalir deras di pipinya, baju yang basah karena keringat di badannya.

"Mimpi" guman gibran
Perasaan gibran tidak enak. Ia mengambil ponsel miliknya dan segera mencari nomor shena.

Tutt...tuttt....
Nomor shena tak aktif. Gibran beranjak dari tempat tidur dan mengambil kunci motornya, ia bergegas ke rumah shena.

Gibran menaiki tangga dengan cepat, tadi ia bisa masuk karena mengedor pintu dengan keras yang menyebabkan bi inah terbangun.

Gibran membuka pintu kamar shena dengan kasar, ia tak menemukan gadis itu di sana. Diliriknya pintu kamar mandi dan berlari masuk ke sana.

Jleb
Hatinya sakit melihat gadis yang sedari tadi dicarinya itu tergeletak di lantai dengan naas, gibran langsung mendekap shena.

JlebHatinya sakit melihat gadis yang sedari tadi dicarinya itu tergeletak di lantai dengan naas, gibran langsung mendekap shena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gibran membawa shena ke rumah sakit dengan di antar oleh supir keluarga shena menggunakan mobil. Di perjalanan gibran tak henti-hentinya mengecup dahi shena ia berharap gadisnya itu baik-baik saja.

"Aku mohon kamu bertahan she. Aku sayang kamu" lirih gibran
Dilihatnya bekas cambukan di tubuh shena. Ia marah dengan dirinya sendiri. Sungguh ia bodoh karena tak pernah tau perbuatan hendrik. Shena selalu menutupi lukanya dan gibran hanya tau bahwa hendrik sering membentaknya saja.

 Shena selalu menutupi lukanya dan gibran hanya tau bahwa hendrik sering membentaknya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana rumah sakit sepi karena waktu menunjukan tengah malam. Shena sedang di periksa oleh dokter yang bertugas.

Beberapa jam telah terlewati dan kini shena sudah berada di ruang rawat, ia masih tak sadarkan diri. Gibran menantap dalam wajah shena, di elusnya kepala shena dengan lembut.

"Maafin aku karena gak pernah tau luka kamu. Aku bodoh she. Aku gagal menjaga kamu. Aku mohon kamu bertahan sayang" ucap gibran lalu mengecup bibir shena sebentar.




Maaf ya kalo feelnya kurang dapat. Author berusaha memberikan cerita yang menarik 😊

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang