Part 17🥀

1K 61 9
                                    

Shena sampai di rumahnya, gibran tadi di suruhnya langsung pulang. Begitu masuk ia mendengar suara tawa hendrik. Sudah lama shena tak mendengar suara itu, ia rindu bercanda bersama papanya.

Bella yang melihat shena di dekat pintu menghentikan tawanya. Ia berdiri menghampiri shena.

"Udah pulang lo" ucap bella basa-basi
"Iya" jawab shena singkat
"Lo buatin gue makanan sana. Abis itu lo bersihin kolam renang" kata bella
Shena yang mendengar perintah bella hanya mengerutkan keningnya. Ia lalu memandang hendrik.

"Lakukan apa yang di suruh oleh istri saya" ucap hendrik
"Tapi pa aku bukan pembatu" tolak shena
"Lakukan atau saya hukum kamu" ancam hendrik
Shena menghempuskan nafasnya lalu menganggukan kepalanya. Dan hari itu di habiskan dengan shena menuruti kemauan bella.

Keesokan harinya shena sudah berangkat ke sekolah. Tubuhnya sudah sehat dan lukanya juga sudah agak pudar.

Hembusan udara pagi menerpa wajah cantik shena, ia tersenyum. Setidaknya pagi ini ia masih bertemu dengan mentari.

Gibran menghentikan motornya di parkiran sekolah. Ia turun dan membuka helm milik shena lalu dirinya. Gibran membawa shena ke kantin untuk sarapan.

Selesai sarapan mereka menuju kelas. Melewati koridor shena melihat arkan sedang berbincang dengan temannya. Shena ingin menghampiri arkan tapi gibran menahannya.

Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi. Shena berjalan sendirian karena gibran sedang rapat osis. Terlihat arkan sedang duduk menunggu seseorang.

"Arkan" sapa shena
"Hm" jawab arkan malas
"Aku mau ngomong sama kamu"
"Lo dari tadi udah ngomong" jengah arkan
Shena diam sebentar

"Aku mau kita balikan" ucap shena
"Ogah" tolak arkan
"Tapi aku masih sayang sama kamu"
"Gue gak. Gue sukanya sama bella bukan lo" jawab arkan

"Tapi bella selingkuh dari kamu arkan" ucap shena spontan
"Gak usah fitnah lo" marah arkan
"Aku serius. Bella udah nikah sama papa aku" shena memberanikan diri untuk memberitahu arkan

"Jangan ngarang lo. Mana mungkin bella sama bokap lo"
"Itu faktanya arkan" ucap shena
"Lo ngomong gitu biar gue balik lagi kan sama lo. Mimpi lo. Gue gak percaya sama apa yang lo bilang" teriak arkan

Shena diam. Semua siswa memperhatikan mereka. Arkan lalu menampar pipi shena.
"Lo dengar ya. Sampai kapan pun gue gak akan pernah balik lagi sama lo. Gue cinta sama bella. Mending lo pergi jauh dari gue. Gue muak liat muka lo" teriak arkan lagi

Shena menangis. Hatinya sakit mendengar perkataan arkan. Ia tak sanggup berada disana. Shena lari menuju taman belakang sekolah.

Shena menumpahkan semua tangisannya di sana. Ia tak menghiraukan beberapa orang yang melihatnya. Gibran datang, ia langsung memeluk erat shena. Tadi memang ia sedang rapat tapi salah satu temannya memberitahukan bahwa arkan sedang memarahi shena di koridor. Gibran berlari menyusul shena.

Shena membalas pelukan gibran. Ia hancur, perasaan cintanya yang tulus di balas dengan penuh penghianatan.

 Ia hancur, perasaan cintanya yang tulus di balas dengan penuh penghianatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang