PROMISE [END]

Part 69🥀

Seorang lelaki sedang memperhatikan sebuah foto yang berada di kamarnya. Dering telepon menghentikan kegiatanya.

"Semuanya sudah siap tuan" ucap si penelpon

"Bagus. Perhatikan kembali, saya tidak mau ada kekacauan" perintah pemuda itu

"Baik tuan"

Setelah telepon di matikan si pemuda yang sudah menghilang beberapa minggu itu bergegas ke suatu tempat.

Di lain tempat seorang gadis berjalan lesu menyelusuri koridor kampus. Ia berjalan sendirian.

Tak jauh dari gadis itu dua orang lelaki mengamatinya, mereka mendekat gadis itu setelah melihat keadaan sekitar yang sepi.

Mereka membawa shena masuk ke dalam mobil.

"Aman tuan" ucap salah satu dari mereka melalui telepon

Si pria di ujung sana tersenyum manis, sebentar lagi ia akan bertemu dengan gadisnya itu.

Beberapa jam kemudian

"Nona bangun nona" ucap salah satu pelayan di sana

"Eunghh" shena membuka matanya

Shena mengerutkan alisnya ketika melihat tempat asing di depannya.

Di mana ini? Bukannya tadi ia berada di kampus. Mengapa dirinya ada di sini. Dan siapa mereka. Batin shena terus bertanya.

"Kalian siapa" tanya shena

"Kami yang akan membantu nona untuk bersiap-siap" ucapnya

"Tidak, saya tidak mau" tolak shena

"Nona tolong jangan persulit pekerjaan kami" melas salah satu pelayan

"Saya mau di bawa ke mana dan sekarang saya di mana" tanya shena

"Nanti nona akan tau sendiri. Sekarang tolong kerja samanya nona, kami akan di marahi oleh tuan jika nona tidak segera di rias" mohonnya

"Tuan" guman shena

Akhirnya shena menurut, ia membiarkan mereka merias dirinya tapi pikirannya mencerna siapa tuan itu.

Shena di minta untuk berganti pakaian yang telah di siapkan, mulutnya mengangga melihat gaun berwarna putih di depannya.

"Silahkan nona" ucap si pelayan

"Saya pakai ini" tanyanya tak percaya

"Iya nona ayok cepat sebentar lagi acara akan di mulai" ucap pelayan itu

Lagi-lagi shena menurut, setelah beberapa menit shena telah selesai. Shena duduk sendirian di dalam ruangan itu.

Tiba-tiba sebuah layar di depannya menyala sendiri. Shena kaget. Tapi tak lama ia ikut menyaksikan apa yang ditayangkan pada layar itu.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Gibran Mahendra bin Wira Mahendra dengan anak saya yang bernama Shena Adira binti Hendrik Atmaja dengan mas kawin seperangkat alat sholat, emas batangan 500 gram, satu set berlian 9 karat, sebuah jet pribadi,  dan saham AVA Corps senilai 400 lot di bayar tunai" ucap penggulu

"Saya terima nikah dan kawinnya Shena Adira binti Hendrik Atmaja dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" ucap gibran mantap

"Bagaimana para saksi"

"SAHH"

"SAHH"

Shena mematung, badannya panas dingin. Suara pintu di buka menyadarkan kekagetannya.

"Shena" panggil gina lembut

"Maa inniiii" ucap shena gugup

"Iya sayang kamu sekarang udah jadi istri" jelas gina

"Aakuu.." shena menunjuk dirinya

Gina tersenyum dan segera menuntun shena keluar menuju aula tempat pengucapan ikrar suci itu.

Shena menurut, ia masih terkejut dengan apa yang terjadi.

Pintu aula terbuka menampilkan dekorasi yang cantik dan mewah. Shena tak terlalu melihat dekorasi pernikahannya. Matanya menatap gibran yang tersenyum melihatnya.

Shena duduk di samping gibran, gibran tersenyum manis menatap shena. Gibran meraih tangan shena dan memasukan cincin ke jari shena.

Begitu juga dengan shena, ia memasangkan cincin di jari tangan gibran. Shena mencium punggung tangan gibran, gibran mengcium kening shena.

"Assalamualaikum istriku" bisik gibran

Gibran menatap shena kembali

"Cantik" ucap gibran lembut

Shena tersenyum manis, walaupun ia masih bingung tapi tak memudarkan rasa bahagianya.

Cie nikah cie 🤭

Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍