Part 50🥀

1.1K 52 13
                                    

"SEORANG ANGGOTA DEWAN TERSANGKA KORUPSI DITANGKAP SEWAKTU SEDANG BERCINTA DI SEBUAH CLUB"

Begitu headline berita yang menggemparkan di pagi hari yang cerah ini. Semua media berlomba untuk meliput berita panas itu.

Tak menunggu waktu lama berita ini menjadi viral di berbagai media sosial. Video penangkapannya sudah berjuta kali di tonton oleh manusia-manusia kepo.

Tak hanya si pria yang menjadi tokoh utamanya saja tetapi juga si wanita yang sedang bersamanya menjadi buah bibir masyarakat.

Dari sebuah akun yang tak di sebutkan namanya tersebar berbagai macam foto si wanita sedang bercinta dengan beberapa om-om hidung belang.

Selain itu sebuah surat dari pihak rumah sakit yang menyatakan jika si wanita telah pernah melakukan aborsi ikut tersebar.

Di sebuah rumah terlihat seorang wanita paruh baya menatap geram layar televisi yang menayangkan penangkapan suaminya.

Dia benci dengan suaminya itu. Bisa-bisanya dirinya tak tau jika suaminya suka bermain dengan wanita lain. Dan juga fakta bahwa apa yang ia nikmati selama ini adalah hasil korupsi.

Di samping wanita paruh baya, sang anak tidak jauh berbeda dengan ibunya.

Walaupun ia tak dapat melihat tetapi ia mendengar nama papanya bersama wanita yang pernah menjadi pacarnya.

Udah tau kan siapa🤭

"BAJINGAN. BRENGSEK" teriak amel

Amel melemparkan semua barang yang berada di dekatnya. Meja di depannya rusak akibat tendangan maut dari amel.

Arkan tidak bisa berbuat apa-apa, pikirannya kacau memikirkan bagaimana nasibnya setelah ini.

"Gue gak mau jadi miskin" batin arkan

Amel terus mengamuk, para pembantu hanya diam menyaksikan kemarahan majikannya, mereka membayangkan nasib mereka.

Ting tong

Bunyi bel terdengar di telinga amel, ia menghentikan amukannya.

"BUKA PINTUNYA BODOH" bentak amel ke salah satu pembantu

Pembantu itu segera membuka pintu rumah, bibirnya pucat melihat siapa yang datang.

"Apa ibu amel di dalam" tanya tamu itu

Wanita tua itu hanya menganggukan kepalanya dan mempersilahkan tamunya untuk masuk.

Mereka masuk lalu menghampiri amel.

"Selamat pagi ibu amel" ucap salah satu dari mereka

Amel kaget ia tak sadar jika ada orang di depannya.

"Kami dari pihak kepolisian dan KPK ingin menyita semua aset dari bapak dimas" ucapnya

"Tidak saya tidak mau" tolak amel

"Mohon kerja samanya untuk tidak mempersulit penyelidikan" ucap pak polisi

"Saya tidak mau" teriak amel

Arkan yang dari tadi diam kini bersuara.

"Apa hak anda ingin menyita aset kami" tanyanya

"Kami mempunyai wewenang untuk menyita semua aset yang terlibat dalam kasus ini" ucap pak KPK

"Jika kalian mempersulit maka jangan salahkan kami untuk membawanya ke jalur hukum" ucap pak polisi

Amel dan arkan terdiam. Para petugas mulai menjalankan tugasnya untuk menyita semua barang di rumah itu.

"Rumah ini kami sita, silahkan kalian mengosongkan rumah ini" perintah salah satu dari mereka

"Saya gak mau, ini rumah saya" berontak amel

"Mohon kerja samanya ibu"

"Ma kita pergi aja" ajak arkan

"Tapi inii....." ucapan amel terpotong

"Percuma ma, kita gak bisa berbuat apa-apa"

"Besok tolong ibu amel ke kantor polisi untuk di mintai keterangan"

"Jika tidak datang, status ibu bukan saksi tapi tersangka" ancam pak polisi

Amel yang takut hanya menganggukan kepalanya, ia membawa arkan untuk keluar.

Amel pusing memikirkan bagaimana kehidupan kedepannya. Suaminya di tangkap karena ketahuan korupsi lalu anak satu-satunya buta dan lumpuh.

Sungguh miris hidupnya.








Gaiss, author gak terlalu paham ya siapa yang berhak menyita barang korupsi gitu.
Jadinya author pake dua-duanya aja.
Maaf nih ya kalo salah😁

Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang