Part 14🥀

1.1K 74 3
                                    

"Ya ini gue. Mama tiri lo"

Bagaikan di sambar petir shena syok memgetahui fakta yang ada. Bagaimana semua ini bisa terjadi itu yang di pikirkan oleh shena.

"Lo bercanda kan" sela shena
"Apa perlu gue tunjukin buku nikah gue haa" ucap bella
"Paaa" panggil shena
"Iyaa bella istri saya" jelas hendrik

"Saya mau kamu menghormati dia dan tidak membantah semua perkataan dia"
Bella yang mendengar perintah itu tersenyum senang.
"Tapi arkan..." ucapan shena terpotong

"Arkan siapa sayang" tanya hendrik ke bella
"Itu loh mas pacarnya shena. Asal kamu tau mas kerjaan shena itu ngegoda arkan terus" alibi bella
"Dasar jalang" sarkas hendrik
"Pa aku bukan jalang" ucap shena cepat

Hendrik tak perduli ucapan shena, ia mengajak bella pulang. Sebelum bella pulang ia membisikan sesuatu di telingga shena "awas lo aduin hubungan gue sama arkan, abis lo sama gue"

Gibran memasuki ruangan shena, ia melihat shena sedang melamun.
"Heii cantikk" gibran mengecup pipi shena
Shena yang tersadar bahwa gibran telah datang ia langsung memeluk gibran

"Kenapa hm" tanya gibran
"Tadi papa ke sini" adu shena
Gibran kaget, ia langsung melonggarkan pelukannya dan memperhatikan semua tubuh shena.

"Kamu diapain lagi sama dia" tanya gibran khawatir
"Papa gak mukul aku tapi...." shena menarik nafas dan menghempuskannya
"Papa nikah sama bella" lirih shena
"Haaaa kamu serius" tanya gibran tak percaya

"Iya" shena menundukan kepalanya
"Kamu jangan takut ya. Ada aku di dekat kamu. Aku akan jagain kamu dari mereka" hibur arkan

Tokk..tokkk
Suara ketukan pintu menghentikan pembicaran kedua manusia itu. Terlihat sosok lelaki masuk ke dalam ruang rawat dengan membawa buket bunga bewarna pink

"Haii" sapa arkan
"Arkan. Kamu kok bisa tau aku di sini" tanya shena
"Liat dari feed ig gibran" ucap arkan malas
Gibran keluar, ia memberi waktu arkan dan shena. Walaupun ia cemburu ia tak boleh egois karena shena dan arkan masih berhubungan

Arkan menyerahkan buket bunga ke shena. Shena menerimanya, ia tersenyum.

Arkan memperhatikan keadaan shena

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arkan memperhatikan keadaan shena. Ia meringis melihat luka yang berada di tubuh shena.
"Lo gapapa" pertanyaan bodoh itu muncul
"Kamu lihatnya gimana" ucap shena

Arkan hanya menganggukan kepalanya. Shena teringat perkataan bella. Sebenarnya ia ingin memberitahu arkan.
"Arkan" panggil shena
"Apa" jawab arkan singkat
"Kamu sama bella masih berhubungan"
"Iya. Kenapa lo marah"

"Kalo aku minta kamu putus sama bella, kamu mau gak" tanya shena hati-hati
"Lo gila. Gue sayang sama bella melebihi lo" marah arkan
"Mending kita aja yang putus. Gue bosan sama lo"

Shena kaget. Ia tak mau hubungannya berakhir.
"Gak aku gak mau" jawab shena cepat
"Tapi gue mau" balas arkan santai
"Aku gak mau arkan"
"Asal lo tau, gue udah lama pengen kita putus. Lo gak pernah mau ngikutin apa yang gue mau. Lo gak pernah mau muasin nafsu gue. Sedangkan bella, ia beri semuanya buat gue" arkan tersenyum sinis

Setelah mengatakan hal itu arkan keluar meninggalkan shena yang menangis. Gibran mendengar semua perkataan arkan. Ingin sekali ia menghajar arkan, tapi shena lebih membutuhnya.

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang