Sudah 3 minggu sejak mereka liburan ke bali, kini shena sedang sendirian di apartemennya.
Drtt drttt
Suara ponsel shena berbunyi menandakan ada yang menelponnya. Shena tersenyum melihat nama si penelpon."Assalamualaikum sayang" ucap gibran
"Waalaikumsalam mas" jawab shena
"Cintanya aku lagi apa" tanya gibran
"Baru selesai mandi" ucap shena
"Pasti wangi banget ini"
"Sayang maaf ya aku pulangnya malam, kerjaan aku masih banyak" lesu gibran
"Iya gapapa mas, kamu jangan lupa sholat sama makan ya" ucap shena
"Iya honey, kalo ada apa-apa langsung telpon aku ya" pesan gibran
"Iya mas suami. Udah sana balik kerja"
Setelah menutup telepon shena menuju ranjangnya, tak lama mata shena terpejam.
Sekitar jam 12 malam pintu kamar terbuka menampilan gibran yang baru pulang. Lelaki itu menatap istrinya sedang tertidur pulas.
Gibran mengusap pucuk kepala shena pelan, lalu mengecup bibir shena sekilas.
Shena yang merasa tidurnya terusik mulai menbuka matanya.
"Mas" sapa shena dengan suara serak
"Stt udah tidur lagi aja" kata gibran
Shena lalu memeluk gibran yang telah duduk di tepi ranjang.
"Mas udah lama pulangnya" tanya shena
"Baru sampai kok sayang" ucap gibran
Tak beberapa lama mereka berpelukan, shena beranjak dan berlari ke kamar mandi.
Uuekk...uuekkk..
Shena memuntahkan sisa makanan di perutnya. Gibran yang kaget lalu menolong shena dengan memijat tengkuk shena."Sayang kenapa" tanya gibran
"Mual mas" adu shena
Gibran membasuh mulut shena dengan air, ia lalu menggendong shena. Gibran membaringkan tubuh shena.
"Tunggu bentar" ucap gibran
Shena menganggukan kepalanya, ia lemas sekali.
Gibran mencari minyak pereda nyeri dan mengoleskannya ke perut shena.
"Masih mual" tanya gibran
"Iya" ucap shena lesu
"Aku buatin teh ya" tawar gibran
"Maunya kamu peluk" lesu shena
Gibran lalu memeluk shena, ia juga mengusap punggung shena agar istrinya itu nyaman.
Keesokan paginya di isi dengan suara mual dari shena. Gibran kelimpungan, ini sudah ke 3 kalinya.
"Sayang aku panggil dokter ya" ucap gibran
"Gak usah mas, palingan ini hanya magh aja" tolak shena
"Tapi sayang..."
"Mas aku gapapa kok, kamu ke kantor gih udah jam segini" potong shena
"Aku gak ke kantor, mau nemenin kamu aja" tolak gibran
"No, kamu harus ke kantor. Kerjaan kamu masih banyak kan" ucap shena
"Sayang aku gapapa ini mualnya udah gak ada, kamu kerja ya" ucap shena pelan
Dengan berat hari gibran akhirnya pergi bekerja. Sebenarnya shena ingin pergi ke suatu tempat.
Shena curiga ia tengah mengandung karena masa haidnya sudah telat.
"Semoga hasilnya sesuai yang diharapkan" monolog shena
Beberapa jam kemudian
"Sayang" panggil gibran begitu sampai di apartemen
Gibran mengerutkan alisnya ketika tak mendengar jawaban sang istri, ia lalu bergegas ke kamar.
Suasana sepi ia dapatkan saat masuk ke kamar. Gibran mengambil ponselnya mencari kontak shena.
Gibran semakin panik karena nomor istrinya tak aktif, ia berjalan menuju pintu ingin mencari keberadaan istrinya.
Ceklekk
Shena membuka pintu kamar dan mendapatkan gibran di depannya."Kamu ke mana aja" tanya gibran
"Aku habis keluar" ucap shena
"Kenapa pergi gak izin sama aku hm" ucap gibran lembut
"Takut ganggu kamu" alibi shena
Gibran menarik shena ke dekapannya.
"Kamu gak pernah ganggu aku sayang. Lain kali kalau mau keluar izin dulu ya biar aku gak khawatir" jelas gibran
"Iya mas, aku punya sesuatu buat kamu" shena melepaskan pelukannya
Shena menuntun gibran duduk di tepi ranjang. Wanita itu menyodorkan sebuah amplop ke gibran.
Gibran menerima amplop, matanya melotot saat membaca isi surat itu.
"Kkaamu..." gugup gibran
"Iya sayang aku hamil" ucap shena lembut
Gibran memeluk shena erat, air matanya sudah mengalir deras. Gibran berkali-kali mengecup seluruh wajah shena.
"Makasih sayang makasih" ujar gibran di sela kegiatannya
"Aku senang banget, makasih cintaku"
Gibran menempelkan bibirnya ke bibir manis shena, berbagai lumutan lembut ia lakukan.
Shena tersenyum di sela ciumannya, ia tak menyangka di perutnya ada nyawa yang harus ia jaga.
Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...