Part 28🥀

902 53 17
                                    

Shena masuk ke kamarnya, ia baru saja pulang diantar oleh gibran. Shena berjalan ke kamar mandi, tapi langkahnya terhenti ketika bella masuk.

"Buatin gue makanan" perintahnya

"Bi inah udah masak, tinggal makan" tolak shena

"Gak udah ngebantah lo. Mau gue laporin sama papa lo" ancam bella

"Ckk ya udah gue ganti baju dulu" putus shena

Hendrik saat ini sedang pergi ke luar kota, ada urusan bisnis. Setelah bella dan hendrik pulang liburan, pria itu langsung pergi.

Bella belum mengadu tentang shena dan arkan kepada hendrik, tunggu pria itu pulang katanya. Entah kebohongan apa yang akan bella katakan pada hendrik.

Shena memasak makanan untuk bella, tadi bi inah hendak membantu tapi ditolak oleh shena. Sebuah notif berbunyi. Shena melihat layar polselnya, tertulis nama my man disana. Shena mengerutkan keningnya sejak kapan ia menulis kontak nama ini.

My Man🤍

Sayanggg 😚
Sayangnya aku 🥰🥰
Sayangnya gibran mana nih 😕

Shena tertawa membaca chat dari gibran, pasti pria ini yang mengganti kontak namanya

Iyaa
Knpa?

Nah akhirnya di balas
Entar malem keluar yuk yang

Boleh
Kemana tapi

Asyikkk 🕺💃
Mendaki gunung lewati lembah😁

😂

Aku jemput ya jam 7 nanti
Gak usah cantik-cantik, gak mau nanti kamu dilirik orang lain 😏

Iyaa gib

Dan seperti yang di bicarakan oleh gibran tadi, mereka saat ini sedang berada di sebuah restoran jepang bukan mendaki gunung lewati lembah.

Gibran mengajak shena kesana karena ia pengen sekali makan masakan jepang. Ngidam kali yee

Gibran sedang sibuk dengan ponselnya, entah apa yang dilakukannya. Pria itu mengabaikan shena. Shena yang bosan hanya memperhatikan sekitar, mereka sudah selesai makan.

Pandangan shena lalu mengarah ke gibran. Diambilnya ponsel lalu membidik kamera ke arah gibran.

 Diambilnya ponsel lalu membidik kamera ke arah gibran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shena tersenyum melihat hasil jepretannya. Gibran yang sadar shena tersenyum mengalihkan pandangan ke shena.

"Kenapa kok senyum-senyum"

"Gapapa kok" ucap shena

"Ya udah yuk, kita ke tempat lain lagi" ajak gibran

"Mau kemana lagi" tanya shena

"Wisata malam" ucap gibran singkat

Lalu mereka bergegas pergi dan menuju tempat tujuan selanjutnya. Pasar malam menjadi tujuan mereka. Shena senang sekali, ia sudah lama tak kesini. Gibran menggandeng tangan shena erat.

Sedari tadi banyak pasang mata yang memperhatikan mereka. Kaum hawa menatap binar gibran sedangkan kaum adam melihat kagum shena.

"Ihss kenapa kamu cantik banget sih, kan aku susah ngejaganya" cemberut gibran

"Kenapa sih" tanya shena

"Itu banyak banget yang lihatin kamu dari tadi" kesal gibran

"Kamu juga banyak yang lihatin kok" adu shena

Gibran memperhatikan sekitar dan memang banyak kaum hawa yang melihatnya.

"Kamu cemburu ya" goda gibran

"Mana ada. Kamu aja yang ribet, ya terserah mereka lah mau ngelihatin siapa kan punya mata" jengah shena

"Kok jawabnya gitu sih. Kan aku berharapnya kamu bilang cemburu" rengek gibran

Shena tak tahan melihat muka lucu gibran. Shena mengecup pipi gibran.

Cup

Satu kecupan sukses membuatnya tersenyum. Dengan gerakan cepat gibran membalas kecupan shena.

Cup
Cup

Shena melotot. Gibran mengecup bibir mungil shena sebanyak dua kali. Gibran tersenyum melihat muka merah shena, ia menginginkan lebih dari kecupan. Seolah lupa mereka sedang di tempat umum, gibran melumut pelan bibir manis shena.

Shena memejamkan matanya. Ia membalas ciuman gibran. Pengunjung disana hanya melongo melihat aksi pasangan ini. Tidak tau tempat pikir mereka.

Gibran melepaskan bibirnya. Shena malu melihat gibran ia menundukan kepalanya. Gibran gemas dia menarik shena ke dekapannya.

"Aku malu" ucap shena

"Aku juga tapi biarin aja udah telanjur" kekeh gibran

Gibran lalu melepaskan pelukannya. Diraihnya tangan shena ia mengajak keluar dari sana. Shena mendatarkan wajahnya ketika melewati orang-orang yang memperhatikan mereka tadi.

Tetapi dalam hati shena merutuki dirinya, bisa-bisanya mereka ciuman di tempat umum. Semua ini karena gibran. Dan apa tadi? Shena membalas ciuman gibran?

Apakah dirinya telah mencintai pria itu? Jawabannya iya. Akhirnya shena sadar ia mencintai gibran entah sejak kapan. Shena akan segera memberitahukan perasaannya kepada lelaki manis di sampingnya ini.

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang