Seorang perempuan tertawa senang melihat sebuah foto yang berada di tangannya, ia tak sabar bertemu dengan suami kayanya.
Pintu kamar terbuka menampilkan sosok lelaki dengan wajah lelahnya setelah beberapa jam di perjalanan.
Bella yang melihat hendrik datang langsung memeluknya. Ia harus bersandiwara di depan pria ini.
"Mas aku kangen" ucap bella manja
"Mas juga" jawab hendrik
"Gimana perkerjaan kamu mas" tanya bella
"Berjalan lancar"
"Sebenarnya ada yang mau omongin sama kamu, tapi kayaknya nanti aja deh kamunya capek gini" pancing bella
"Gapapa sayang kamu mau ngomong apa" jawab hendrik cepat
"Ini tentang shena mas"
"Kenapa lagi dengan anak itu" balas hendrik
"Tadi ada yang mengantarkan ini mas tapi aku enggak tau siapa" bella memberikan sebuah amplop ke hendrik
Hendrik membuka amplop itu, alangkah terkejutnya dia melihat shena dan arkan sedang melakukan hal tak senonoh. Selain itu banyak foto shena sedang bercumbu dengan om-om di sebuah club dan melakukan hal menjijikan lainnya.
Hendrik mengeraskan rahangnya dan langsung keluar menuju kamar shena. Dia memang tak pernah menyayangi shena tapi ketika melihat foto tadi ia sangat malu karena perbuatan shena.
Bella tersenyum tipis, semuanya berjalan dengan lancar sesuai keinginannya. Ya, foto tersebut adalah hasil rekayasa bella. Sebenarnya foto itu adalah foto dirinya sendiri. Bella menggantikan wajahnya dengan wajah shena.
When author said : bell bell gak tau aja itu nanti bakal jadi bumerang buat lo 😎
"Shena" teriak hendrik
Shena kaget mendengar teriakan hendrik, ia tak tahu bahwa papanya telah pulang.
Pintu kamar shena terbuka. Hendrik datang dengan muka merah padam.
Brukk
Hendrik melemparkan foto yang berada di tangannya ke depan muka shena, shena melotot melihat foto itu
"Apa maksud dari foto ini hah" bentak hendrik
"Pa dengerin shena, ini bukan shena pa" ucap shena
"Bukan kamu gimana ini jelas-jelas muka kamu" teriak hendrik
"Enggak pa itu bukan shena" bantah shena
"Halah banyak alasan kamu, ikut saya"
Hendrik menarik kasar shena menuju mobilnya, di dorongnya shena untuk masuk. Hendrik menjalankan mobilnya seperti orang yang kesetanan.
Emang setan ups 🤭Shena ketakutan. Ia hanya bisa berdoa semoga ia masih hidup besok hari.
Selang beberapa lama, mobil mewah itu berhenti di sebuah villa yang tampak asri. Hendrik menarik keluar shena. Ia bergegas menuju hutan belakang villa itu.
"Paa" panggil shena lemah
"Diam" bentak hendrik
Hendrik menghentikan langkahnya ketika sampai di depan rumah kecil yang ada di hadapannya. Ia beranjak masuk dengan tetap memegang kuat tangan shena.
Sekujur badan shena telah dingin, ia tahu rumah ini. Rumah yang menjadi tempat ia kehilangan mamanya tercinta.
Hendrik tersenyum sinis melihat shena yang ketakutan.
"Ingat dengan rumah ini" ucapnya tajam
"Paaa... she...na..." ucap shena gugup
Hendrik tak mendengarkan shena ia lalu mendorong kasar shena hingga terjatuh. Hendrik mengambil tali dan mengikatnya ke tangan shena.
Hendrik melirik sebuah alat yang terletak di sana, diangkatnya alat itu. Hendrik memasangkan di kaki shena. Alat pasung itu menyatu indah di kaki shena.
Shena pasrah, ia lemas sekali. Ingatannya memutar kembali kejadian tragis beberapa tahun lalu.
Hendrik meninggalkan shena sendirian, ia mengunci pintu depan rumah kecil itu. Waktu sudah menunjukan petang, hendrik berjalan menjahui seseorang yang ia tinggalkan di dalam sana. Tanpa adanya penerangan.
Shena berperang dengan pikirannya. Suasana gelap mendukung penyiksaan psikis shena. Shena takut gelap karena mengingatkannya kepada malam tragis itu. Apalagi sekarang ia berada di tempat kejadian. Malam ini sangat menyiksa fisik dan psikis shena.
"Aku bukan pembunuh" lirih shena
"Aku bukan pembunuh" ucapnya lagi
"Bukan aku yang bunuh mama" shena menangis
"Bukan aku"
"Aku bukan pembunuh" teriak kencang shena
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen 🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...