Part 29🥀

873 47 3
                                    

Setelah kejadian tadi, gibran mengantar shena pulang karena waktu sudah malam. Mobil mewah gibran berhenti di halaman depan rumah shena. Gibran ingin membuka pintu tetapi tangannya di tahan shena.

"Kenapa hm" tanya gibran lembut

Shena diam, ia tiba-tiba menjadi gugup. Padahal ia tau gibran menyukai dirinya tetapi masih saja shena gugup.

"Kamu kenapa, tangan kamu dingin gini" ucap gibran setelah menggemgam tangan shena

"Aku mau bilang sesuatu sama kamu" akhirnya shena bersuara

"Mau ngomong apa cantik"

"Aku...." shena menjeda perkataannya

Gibran menatap lekat shena

"Aku cinta sama kamu" lirih shena tetapi masih bisa di dengar oleh gibran

Gibran terkejut tak lama iya tersenyum dan langsung memeluk erat shena

"Makasih sayang makasih" ucap gibran lalu mengecup pucuk kepala shena bertubi-tubi

Shena tersenyum di pelukan gibran. Ia lega akhirnya bisa mengatakan perasaannya. Gibran memeluk shena cukup lama. Ia lalu melonggorkan pelukannya.

"Sejak kapan" tanya gibran

"Aku gak tau, tapi aku sadar akhir-akhir ini perasaan aku ke kamu udah beda bukan sebagai sahabat lagi dan puncaknya tadi pas kita ciuman" kata shena malu-malu

"Aku janji akan selalu bahagiakan kamu" ucap gibran lalu mengecup punggung tangan shena

Gibran lalu mendekatkan wajahnya ke shena, ia memperkikis jarak. Benda kenyal menyentuh bibir shena. Gibran mencium shena kembali.

Ciuman yang awalnya lembut itu menuntun lebih. Gibran melumut kasar bibir shena. Shena tentu membalasnya. Sepertinya ciuman menjadi hal baru favorit mereka.

"Masuk gih, takutnya aku lepas kendali" ucap gibran

Shena tertawa mendengar perkataan gibran. Ia lalu membuka pintu dan pamit untuk masuk.

Sepanjang perjalanan gibran tak hentinya tersenyum. Akhirnya hari yang ditunggunya datang. Setelah itu ia berdoa semoga hubungannya dengan shena berjalan dengan baik.

Di tempat lain seorang lelaki separuh baya berpakaian casual layaknya anak muda memasuki hotel tempat temannya menginap. Ia menuju restoran yang berada di hotel tersebut.

"Udah lama nunggu" sapanya

"Menurut lo" kesal lelaki itu

"Ckk. Gitu aja marah lo, santai napa" ucap pria pakaian casual itu

"Cepet mau ngomongin apa, gue mau tidur besok meeting pagi" ucap temannya

"Lo masih sering nyiksa shena" tanyanya

"Kirain mau ngomong apa ternyata anak sial itu" ucap hendrik

"Dia bukan pembunuh rina hen, lo tau itu" ucap lelaki casual itu

"Iyaa gue tau" ucap hendrik santai

"Terus ngapain lo masih nyiksa shena bego" kesalnya

"Dia emang bukan pembunuh rina, tetapi ia masih ada hubungannya dengan wanita itu" ucap hendrik

Lelaki berpakaian casual itu menghela nafas. Dia sudah lelah memberitahukan sahabatnya ini.

"Lo nikah lagi" tanyanya

"Lo tau dari mana" ucap hendrik karena memang ia tak memberitahukan siapa pun tentang pernikahannya dengan bella

"Dari anak gue" ucap lelaki itu

"Ckk. Ya udah gue balik dulu. Lo pulangnya hati-hati wir. Salam buat gina juga" ucap hendrik

"Iya" ucap wira singkat

Setelah itu hendrik meninggalkan wira yang masih berpikir tentang shena. Ia hanya bisa menghembuskan nafasnya saja. Ya, pria berpakaian casual itu adalah wira, papanya gibran.







Ada apa antara Wira dan Hendrik?
Apa yang dimaksud Hendrik dengan wanita itu?
Sebenarnya apa yang terjadi?

Ikuti terus Promise. Bakal banyak kejutan yang tak terduga. Jangan lupa vote dan komen ya.
Terima kasih.
🥰🥰🥰🥰🥰

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang