Usia kandungan shena sudah memasuki 20 minggu. Semenjak shena hamil, ia memutuskan untuk cuti dari kuliahnya. Hal ini tentu di dukung oleh suami dan keluarganya.
"Pagi jagoan papa" ucap gibran setelah mengecup perut buncit istrinya yang tidak terlapis selehai kain.
"Sehat-sehat ya nak di dalam sana dan jangan nyusahin mama ya" ucap gibran lembut
Gibran lalu naik ke atas untuk melihat wajah cantik istrinya.
"Bumil cantik banget sih, pipinya chubby lagi bikin gemes aja" gibran menggigit pelan pipi shena
"Enghh" racau shena
"Morning sayang" gibran mengecup bibir shena sekilas ketika mata shena telah terbuka
"Bangun yuk, bumil harus sarapan" ajak gibran
Shena menganggukan kepalanya, gibran membantu shena duduk dan menyenderkan punggungnya ke kepala ranjang.
"Tunggu bentar ya aku ambi sarapan dulu"
Tak lama gibran kembali dengan sebuah nampan yang berisi sandwich, buah-buahan dan susu hamil.
Ia terkekeh melihat shena yang belum memakai pakaian, alhasil bagian tubuh atasnya terekspos jelas.
"Kenapa belum pakai baju" tanya gibran
"Nih nen" tunjuknya pada kedua asetnya
Gibran menelan ludahnya, semenjak hamil shena semakin manja dan vulgar. Shena tak tanggung-tanggung mengoda gibran yang saat itu belum boleh menyentuhnya.
"Sayang masih pagi ya, lagian semalem kan udah 4 ronde" ucap gibran
"Aku cuma minta kamu nen ya bukan yang lain" kesal shena
"Ya udah abis kamu sarapan aku nen" putus gibran
Shena lalu menghabiskan sarapannya dan gibran mulai melakukan hal yang di minta oleh shena. Sebenarnya gibran senang jika shena seperti ini, lumayan suntikan vitamin pagi-pagi, batinnya.
"Mas" ucap shena sambil mengusap kepala gibran yang berada di dadanya
"Kenapa hm" jawab gibran di sela kegiatannya
"Aku pengen lihat papa hendrik sama papa wira botak" pinta shena
Gibran menjauhkan mulutnya dari aset shena, ia menatap istrinya itu.
"Apa sayang coba ulangi lagi" ucap gibran
"Aku mau papa hendrik papa wira botak" jelas shena
Gibran tertawa, ia tak bisa membayangkan jika kedua papanya itu botak.
Sesuai permintaan shena, kini kedua lelaki paruh baya itu botak. Muka mereka cemberut karena harus melaksanakan keinginan cucunya.
"Lo masih di dalam perut aja udah bikin gue emosi, puas lo lihat opa ganteng kayak gue botak hah" kesal wira pada perut buncit shena
"Yang ikhlas kalau nurutin kemauan cucunya" sindir gina
"Kesel aku yang, rambut anti badai aku hilang gara-gara nih kecebong" adu wira
"Maaf ya pa, shena bikin papa jadi botak gini" sesal shena
"Eh gapapa sayang, papa seneng kok bisa nurutin kemauan cucu papa" ucap hendrik
Ke esokan harinya, para sahabatnya di buat kesal oleh shena.
Shena menyuruh adit untuk berpakaian seperti perempuan lalu mengelilingi kampus dengan dandanan super menor, tak hanya itu adit harus memposting fotonya di media sosial miliknya.
Raka juga tak beda jauh dari adit, ia di suruh untuk menggoda tante-tante dan menciumnya.
Sedangkan arkan juga mengalami nasib yang sama, ia di suruh shena untuk memandikan ular, gajah, buaya, monyet yang ada di 3 kebun binatang berbeda.
"Anak lo ada dendam apa sih sama gue" keluh arkan ke gibran
"Lo masih mending di suruh mandiin, lah gue jadi banci kampus. Malu gue woii" kesal adit
"Masih mending lo pada, nih muka gue bonyok gara-gara nyium bini orang" adu raka
Gibran tertawa ngakak mendengar keluhan sahabatnya, permintaan istrinya itu random sekali.
"Mas beliin aku rumah sekarang, beliin juga harimau putih 2 ekor taruh di halaman belakang sama buatin aku bandara pribadi" teriak shena dari dalam kamar
Mereka yang ada di ruang tamu melongo mendengar permintaan shena. Gibran menghembuskan nafasnya, istrinya ini jika sedang mengidam kepadanya pasti hal-hal yang seperti ini.
"Sabar gibran istri lo lagi hamil. Anak lo emang ajaib bikin semua orang naik darah sama kemauannya" batin gibran
Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...