Gibran membuka pintu uks, terlihat seorang gadis sedang tertidur pulas di sana, ia mendekatinya. Di kecupnya pipi gadis itu lama. Ia menahan rasa sesaknya.
"Maaf..maaf..maaff..mafff" guman gibran
Shena yang terusik perlahan membuka matanya. Ia melihat gibran sedang menundukan kepalanya"Gibran" sapa shena
Gibran mendongkankan kepalanya ia langsung memeluk shena
"Maafin aku. Aku datangnya telat" ucap gibran bersalahShena mengelus lengan gibran
"Gapapa. Ini bukan salah kamu" hibur shena
"Mana yang sakit hm. Kita ke rumah sakit aja ya" tanya gibran
"Aku gapapa, tadi udah di obatin sama petugas di sini" shena tersenyum
Gibran lalu mengecup pucuk kepala shena. Shena memejamkan matanya ia berpikir apakah ia harus mulai membuka hati untuk gibran.Bella menemani arkan di rumah sakit. Ia marah melihat kondisi kekasihnya itu. Bella akan membalas shena, karenanya gibran memukul arkan.
Dua teman kunyuk arkan masuk ke ruang rawat arkan, siapa lagi jika bukan raka dan adit. Mereka tadi tidak ke sekolah karena terlambat masuk dan memang berniat untuk bolos, jadi mereka tak menonton live perkelahian arkan dan gibran.
Bella melihat mereka masuk dan hanya tersenyum di balas oleh tatapan malas mereka berdua. Sebenarnya adit dan raka tidak suka dengan bella. Jika bukan karena arkan mungkin sudah dari dulu mereka menonjok bella.
"Gue balik dulu, jagain arkan ya" ucap bella sambil melihat jamnya
"Hm" ucap mereka kompak
Bella bergegas pergi, ia sebenarnya masih mau menemani arkan tapi hendrik sebentar lagi akan pulang."Gila jago juga gibran bikin anak orang babak belur" ucap adit menatap arkan yang sedang tidur
"Kan gue udah pernah bilang si gibran yang bakal menang" ucap raka
"Kayaknya kita ganti ketua aja bro. Masak ketua kita loyo gini" ucap adit
"Gue sih pengennya gitu. Tapi takut dihajar arkan nantinya" kata raka
"Iyaa juga ya, kalo kita berdua yang ngomong yang ada nanti di geprek sama arkan" takut adit
"Yoi. Cari aman aja lah sob"Bella sampai di rumah bertepatan dengan hedrik sedang turun dari mobilnya. Hendrik lalu berjalan menghampiri bella. Bella mendapatkan ide untuk membalas shena.
"Mas" rengek bella
"Kenapa sayang" ucap hendrik
"Anak kamu jahat mas sama aku. Lihat ni muka aku" adu bella
Hendrik lalu memperhatikan lekat muka bella dan terdapat cakaran di sana."Anak sialan itu" geram hendrik
Hendrik lalu berlari menuju kamar shena. Bella tersenyum sinis. Hendrik membanting kuat pintu kamar shena. Shena yang sedang belajar kaget dan menatap hendrik bingung.Hendrik membenturkan kepala shena ke meja. Shena hanya meringis.
"Brengsek beraninya kamu melukai istriku" ucap hendrik marah
Shena yang paham hanya tersenyum tipis"Dia memang pantas dapatkan itu pa" jengah shena
Plakkk
Tamparan keras menerpa pipi shena. Bella yang melihat di depan pintu hanya tertawa tanpa suaraHendrik lalu menarik kasar tangan shena dan bergegas menuju gudang. Shena tertawa ia pasti ingin di cambuk kembali oleh papa tersayanganya ini.
Dan benar sekali, sesampainya di gudang hendrik langsung mengambil cambuk dan memukul punggung shena dengan kuat.
Ctarr
Ctarr
CtarrShena menangis menahan sakit, belum pulih sakit di punggungnya akibat bantingan dari arkan sekarang papanya mencambuknya.
"Mati saja kamu, anak tidak tau diri" teriak hendrik
"Aww sakitt pa..ampunn" lirih shenaSeolah tuli dengan tangisan shena dan memang tak punya rasa kasian dengan anaknya itu, hendrik tetap mencambuk shena berkali-kali. Bella yang mendengar suara tangisan shena hanya bersenandung gembira.
Shena terduduk lemas di lantai. Ia di kurung hendrik. Bi inah tak ada di rumah ia sedang pulang kampung. Shena lelah sekali.
"Tuhan izinkan aku ikut mama di pangkuan mu Tuhan, aku capek dan lelah menghadapi semua ini. Mama, jemput shena ma, shena ingin bertemu dengan mama" shena lalu memejamkan matanya.
Nanti author akan up semua cast promise. Yang penasaran sama sosok hendrik siap-siap yaa. Sedia sapu kalo perlu buat ngetok kepala hendrik biar sadar sama kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romansa[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...