Raka, adit, dan gibran sedang berada di kantin kampus. Sebenarnya terdapat banyak kantin di sana sesuai dengan jurusan masing-masing.
Tapi mereka lebih sering makan di kantin jurusan kedokteran, siapa lagi kompornya kalau bukan gibran.
Gibran tak ingin shena capek jalan ke gedung jurusannya, sedangkan raka dan adit ingin mencari pasangan di sana.
"Haii semua" sapa shena
"Hai she" kompak raka adit
"Sini sayang" suruh gibran agar shena duduk di sampingnya
Setelah shena duduk gibran menyodorkan semangkok bakso dan secangkir es teh buat shena.
Beberapa menit yang lalu gibran telah memesan makanan untuk shena setelah gadisnya itu mengirim pesan kelasnya segera bubar.
Shena menikmati baksonya, keringat melintas di pelipis dan leher shena. Gibran yang melihat shena kepanasan segera mengumpulkan rambut panjang shena dan mengemgamnya.
Raka dan adit hanya menggelengkan kepala melihat perlakuan gibran. Sudah biasa, batin mereka.
Tak selang lama seorang perempuan menghampiri meja mereka.
"Hai gue boleh duduk sini" ucapnya
"Bangku lain masih banyak yang kosong tuh" tolak adit
Perempuan itu tak menghiraukan perkataan adit, ia langsung duduk di bangku sebelah gibran.
Adit dan raka memutar bola matanya. Mereka sudah tau siapa wanita ini, tadi gibran sempat bercerita tentangnya.
"Gibran pesan gue makanan dong" ucap miranda
"Pesan sendiri" tolaknya
"Kaki gue masih sakit ya gara-gara lo kalo lupa" ucap miranda
"Cuma patah tulang jangan lebay. Lo bisa jalan sendirian dari gedung akutansi ke kedokteran yang lumayan jauh tapi mesan makan yang jaraknya dekat lo gak bisa" sindir gibran
"Hahhaahaa" tawa adit dan raka terdengar nyaring
Shena sudah selesai makan, ia tertawa kecil mendengar perkataan gibran.
Gibran membersihkan sisa makanan di ujung bibir shena dengan ibu jarinya.
Miranda menahan amarahnya, tak lama ia berdiri memesan makanan untuk dirinya.
"Sayangnya aku udah kenyang" tanya gibran ke shena
"Udah dong" shena mengusap perutnya yang agak buncit karna kekenyangan
Miranda duduk kembali di tempat tadi. Seolah tak memperdulikan keberadaannya, mereka asik mengobrol.
Miranda kesal, ia di abaikan. Apalagi melihat gibran yang memeluk pinggang shena membuatnya iri.
"Kamu jadi ke salon gak yang" tanya gibran
"Hm jadi tapi kalo kamu kelamaan nunggunya aku sendirian aja ke sananya" saran shena
"No no no, aku temanin aja yang" tegas gibran
"Lo harus temanin gue gib" ucap miranda
Semua orang yang berada di meja itu mengalihkan pandangannya ke miranda.
"Tugas gue hanya antar jemput, gak ada kesepakatan harus selalu sama lo. Jangan ngelunjak" sarkas
"Lo jadi cewek gak usah kegatelan gitu kenapa sih, jijik gue lihatnya" ejek adit
"Tauk udah ke baca kali rencana lo buat ngerebut gibran dari shena" ejek raka
"Jangan asal bicara ya lo pada" elak miranda
"Heleh sok banget" ucap adit
"Pergi aja yok gengs mual gue lihat ini orang" ajak raka
"Yuk lah gas" ucap adit
Mereka lalu pergi meninggalkan miranda sendirian. Wanita itu kesal. Usahanya gagal lagi.
Cast Miranda
(Rose)
Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
Semangat puasa bagi yang menjalankan. Sehat selalu untuk kalian 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...