Gibran menunggu shena di parkiran rumah sakit, ia tak tenang memikirkan apa jawaban shena.
Sudah beberapa jam berlalu akhirnya shena keluar dari ruang rawat arkan, ia bergegas menuju parkiran.
Shena tersenyum melihat mobil gibran masih berada di sana. Shena mendekat dan masuk ke dalam mobil.
Gibran yang tadinya memejamkan matanya kini langsung menoleh mendengar suara pintu terbuka.
Tanpa banyak kata gibran langsung menjalankan mobilnya. Suasana hening menyelimuti perjalanan mereka.
Mobil berhenti di halaman rumah shena. Gibran masih diam tak menatap shena sedikitpun. Shena yang sudah bosan akhirnya bersuara.
"Gibran" panggilnya
Gibran masih diam. Shena lalu pindah duduknya ke pangkuan gibran. Gibran yang terkejut refleks menahan pinggang shena.
"Sayang" panggil shena lagi
"Maaf ya" rayu shena
Gibran menatap shena. Ia membalas pelukan shena dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher shena.
"Aku gak mau kita putus she" guman gibran
"Aku sayang kamu" ucapnya lagi
Shena diam, ia juga tidak ingin pisah dari gibran, tapi ia mengingat permohonan amel tadi.
"Aku bingung gibran" ucap shena
Gibran mengangkat kepalanya dari ceruk leher shena. Ia menatap shena.
"Apa yang buat kamu bingung hm" tanya gibran lembut
"Aku gak mau kita pisah, tapi tante amel mohon sama aku buat balikan sama arkan" lirih shena
Ya tadi shena menjelaskan ke amel bahwa ia dan arkan sudah tidak ada hubungan lagi, ia juga memberitahukan tentang hubungannya dengan gibran.
Tapi mamanya arkan itu tetap memohon shena untuk balikan lagi dengan arkan dan menyuruh shena mengakhiri hubungannya dengan gibran.
Rahang gibran mengeras, ia sudah menahan emosinya dari tadi. Shena mengelus lembut rahang gibran.
"Aku udah tolak permohonan tante amel tapi ia masih kekeh sama keinginannya" adu shena
Shena mencium seluruh wajah gibran, ia ingin meredakan amarah kekasihnya ini.
Cup
Cup
Cup
Cup
Cup"Aku cinta kamu" shena tersenyum manis
"Aku lebih mencintaimu" balas gibran
Di tempat lain, arkan sedang memikirkan perkataan mamanya.
Amel sempat marah tadi ketika ia mengetahui kelakuan anaknya tetapi tak lama ia memohon kepada shena agar kembali dengan arkan.
"Apa iya shena masih mau kembali sama gue" monolognya
"Tapi gapapa sih kalo shena jadi milik gue lagi. Walaupun gue cacat tapi nafsu gue masih normal" ucapnya dengan bangga
"Bentar lagi keinginan gue menikmati tubuh shena bakal terwujud" arkan tersenyum sinis
Adit dan raka yang berada di sana hanya bisa menggelengkan kepalanya mendengar perkataan arkan.
"Gue kira anjing satu ini bakal tobat" ucap raka
"Nafsunya udah mendarah daging bro" balas adit
Arkan tak menghiraukan hinaan dari sahabatnya. Dia sedang membayangkan bagaimana percintaan panasnya nanti dengan shena.
Tobat lah kau arkan 😬
Keesokan harinya
Berita kecelakaan arkan sudah menyebar satu sekolahan. Bella sedang menikmati makanannya di kantin.
"Lo gak jenguk arkan bell" tanya icha
"Gak malas gue. Udah cacat juga itu orang" ucap bella santai
"Bukannya lo cinta sama arkan, kalo lo cinta sama dia gak akan masalah sama fisiknya sekarang" kata sonya
"Gue emang cinta sama arkan" ucap bella
"Tapi gue lebih cinta fisik dan duitnya aja" bella tertawa kencang
"Hahaa bisa aja lo bell" icha dan sonya tertawa
"Iya lah gue yang cantik gini masa harus sama orang buta sama lumpuh gitu" ejek bella
"Benar bell. Mending cari yang lain aja" kompor icha
"Iya bell om-om masih banyak" timbal sonya
"Pastinya dong. Eh iya ntar malem gue ada mangsa dia itu anggota dewan gitu" ucap bella
"Widih mantap bell, anggota dewan duitnya banyak tuh. Bisa lah kita kena cipratan bell"
"Tenang aja. Lo pada mau apa nanti bilang sama gue, gue beliin" sombong bella
"Mantap bella memang yang terbaik" kompak mereka
Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...