Bella dan kedua temannya sedang menikmati nasi goreng masing-masing di depannya. Mereka sedang beristirahat dari pelajaran yang membosankan alias bolos di kantin.
"Lo beneran di putusin arkan" tanya icha
Bella hanya menganggukan kepalanya
"Gue gak mau putus, gue cinta sama arkan" ujar bella
"Tapi arkan udah tau semuanya bell" ucap sonya
"Pusing gue, udah cerai sama si tua bangka eh ini arkan putusin gue lagi" keluh bella
"Lo gak penasaran bell dari mana hendrik sama arkan dapat foto itu" tanya sonya
"Siapa lagi pelakunya kalo bukan shena" ucap icha
"Benar ini pasti ulahnya, kita mesti kasih pelajaran sama dia" kompor sonya
Bella mengiyakan perkataan temannya. Ia harus kasih peringatan sama shena.
"Dah lah nanti aja bahas dia gak mood gue"
"Nanti malam ke club biasa ya, gue mau nyari mangsa" ajak bella
"Pasti dong" ucap icha sonya kompak
Beberapa jam kemudian
"Jadi ke toko buku" tanya gibran
"Jadi dong" seru shena semangat
"Ya udah yuk" gibran menggemgam tangan shena
Mereka berjalan di koridor sekolah yang telah sepi karena memang penduduk sekolah itu sudah pulang ke habitatnya masing-masing.
Gibran membuka pintu mobil sebelah kiri untuk mempersilahkan shena duduk.
"Silahkan masuk tuan putri" ucap gibran
"Makasih pangeran" balas shena tersenyum
Gibran lalu masuk ke mobilnya dan menjalankannya. Tanpa di sadari oleh sepasang kekasih ini, sebuah mobil bewarna hitam mengikuti mereka sedari tadi.
Mobil mewah gibran sampai di depan toko buku langganan mereka berdua. Gibran turun lalu membukakan pintu untuk shena.
Mereka masuk ke dalam toko buku itu. Tak terlalu besar emang tapi cukup cozy untuk para pencinta dunia tulisan.
Shena jalan duluan untuk mencari buku yang ingin ia beli, gibran meraba kantong celananya untuk mencari sesuatu.
"Sayang" panggil gibran lembut
"Iya" jawab shena
"Kamu di sini sebentar ya, aku mau ngambil ponsel ku di mobil" ucap gibran
"Oke sayang" ujar shena
Gibran beranjak pergi tapi sebelum itu gibran mengecup pipi kanan shena sekilas.
Seseorang yang sedari tadi mengintip mereka kini tersenyum karena merasa ada kesempatan melihat gibran keluar.
Dengan perlahan orang itu mendekati shena yang membelakanginya.
Hmphh
Tubuh shena melemas karena menghirup obat bius dari orang yang tak ia kenali. Pemuda itu segera membawa shena keluar dari pintu belakang yang sepi.
Posisi shena tadi berada di pojokan yang jarang pembeli lewati, makanya banyak yang tidak tau kejadian tadi.
Gibran masuk kembali ke toko buku itu, ia mencari shena. Keningnya mengerut karena tak menemukan shena. Kaki gibran tak sengaja menginjak kalung berbandol lambang sebuah geng.
Seolah sadar ada yang tidak beres gibran bergegas keluar. Ia buru-buru berjalan sampai tak sengaja menabrak seseorang.
"Aduh pantat mulus gue yang kayak pantat bayi ngilu" ringis adit
"Lebay lo" malas raka
Gibran tak menghiraukan kedua orang itu, ia menuju mobilnya.
"Eh itu gibran, ngapain tu orang panik gitu" ucap raka
Raka segera mengejar gibran yang sudah membuka pintu mobilnya
"Yaelah gue gak di tolongin" ucap adit lalu berdiri
"Gibran" panggil raka keras
Gibran menoleh, raka menghampiri gibran
"Lo kenapa kayak panik gitu" tanya raka
Gibran mengeluarkan kalung yang berada di kantongnya.
"Ini punya geng kalian kan" tanya gibran
Adit sampai di depan raka dan gibran
"Eh itu bukannya kalung kita kok ada di lo" tanya adit menunjuk gibran
"Shena di culik" ucapnya cepat
"Gue nemuin ini di tempat terakhir shena berada"
"Arkan" tebak raka
"ANJING" umpat gibran
Gibran langsung masuk ke mobilnya di ikuti raka dan adit.
"Kita ke apartemen arkan. Dia gak bakal bawa shena ke markas" kata raka
Gibran lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia tak perduli dengan bunyi klakson kendaran lain yang ia pikirkan adalah keadaan shena.
"Tolong jangan gila arkan" batin raka
Sedangkan adit yang duduk di belakang hanya bisa berdoa supaya mereka sampai dengan selamat karena gibran membawa mobil dengan sangat kencang.
"Ya Tuhan semoga kami sampai dengan selamat. Adit belom mau mati, belom kawin juga" batin adit
Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...