Tap tap tap
Suara kaki yang sedang tergesa-gesa terdengar di koridor rumah sakit, seorang wanita paruh baya menangis sepanjang jalan.
"Di mana anak saya" tanyanya ke pihak resepsionis
"Maaf namanya siapa ya bu" tanya si petugas
"Arkan Hermawan" ucapnya
"Pasien sedang di tangani oleh dokter, mari ikut saya bu"
Seorang perawat menuntun wanita paruh baya ke ruang rawat anaknya. Bertepatan dengan itu raka dan adit datang.
"Tante amel" panggil raka
Amel, mama arkan mengarahkan pandangannya ke sahabat anaknya itu.
"Arkan gimana tante" tanya adit
"Arkan belum selesai di periksa" jawab amel dengan suara serak
Selang beberapa menit kemudian
"Keluarga pasien" tanya dokter
"Iya saya mamanya dok, bagaimana keadaan anak saya" tanya amel dengan cemas
Dokter menghela nafasnya
"Maaf ibu kami harus menyampaikan berita buruk ini" ucap sang dokter
"Anak saya kenapa dokter" tanya amel tak sabar
"Pasien harus segera di amputasi karena salah satu kaki pasien rusak parah akibat tabrakan tadi dan takutnya jika tidak segera di tangani semakin membahayakan pasien" jelas si dokter
Amel lemas mendengar perkataan dokter, jika ia tak segera di tangkap oleh raka mungkin sudah jatuh pingsan.
"Lakukan yang terbaik buat anak saya dok" lirih amel
Dokter menganggukan kepalanya, ia segera menyiapkan segala prosedur yang akan di perlukan.
Raka dan adit terdiam mendengar perkataan dokter, mereka tak menyangka sahabat mereka akan mengalami kejadian naas ini.
Detik demi detik berlalu, sudah hampir 6 jam operasi di lalukan tetapi belum menunjukan selesai juga.
Empat orang menunggu di luar dengan gelisah, tadi papanya arkan datang setelah mendengar kabar anaknya akan segera di operasi.
"Tenang ma, kita berdoa untuk arkan" ucap dimas
Selang beberapa menit, pintu ruangan operasi terbuka menampilan seorang dokter yang menghampiri mereka.
"Bagaimana dok" tanya dimas
"Operasi berjalan lancar dan sekarang pasien akan di rapihkan lalu di bawa ke ruang rawat" jelas si dokter
Arkan kini telah di pindahkan ke ruang rawatnya beberapa jam yang lalu, ia kini tersadar dari obat biusnya.
Jari tangan arkan bergerak, raka yang melihat itu bersuara.
"Arkan" ucapnya
Mereka yang di dalam ruangan itu langsung menolehkan arahnya ke arkan.
"Nak kamu udah sadar" tanya amel lembut
"Mama" panggil arkan
"Iya mama di sini nak"
"Kenapa gelap ma, aku gak bisa lihat mama di mana" ucap arkan
Raka langsung memanggil dokter, arkan semakin memberontak.
"Kenapa semuanya gelap, aku kenapa" teriaknya
Dokter datang dan menangani arkan
"Bagaimana dokter" tanya amel
"Maaf pak buk sepertinya pasien mengalami gangguan pengelihatan karena kecelakaan tadi" ucap dokter
"Gakk gue gak mau buta" teriak arkan
Bukan hanya arkan saja yang syok tetapi semua orang yang berada di dalam ruangan itu ikut terkejut juga.
Arkan ingin beranjak dari tempatnya tetapi kakinya tidak bisa digerakan.
"Kaki gue kenapa" tanyanya dengan suara keras
Mereka terdiam tidak ada yang berani menjawab pertanyaan arkan. Arkan yang sudah penasaran langsung meraba kakinya.
Ia mengerutkan keningnya ketika merasa kakinya berbeda.
"Kaki gue kenapa beda gini" lirihnya
Dimas menghembuskan nafasnya, ia berjalan mendekati arkan.
"Nak sekarang kamu hanya punya satu kaki" ucap dimas pelan
"APA" jerit arkan
"Gue gak mau. Gak mungkin gue kayak gini, pasti kalian bercanda kan" tolak arkan
Amel hanya menangis melihat kondisi anaknya. Mata raka dan adit sudah berkaca-kaca melihat sahabatnya itu.
"GUE GAK CACAT. GUE GAK MAU BUTA. KAKI GUE KENAPA KALIAN POTONG HAH" bentak arkan
Arkan terus memberontak, wajahnya memerah. Ia membuang bantal dan segala benda yang ada di sekitarnya yang masih bisa ia raih.
Dokter segera memberikan obat untuk menenangkan arkan.
Dini hari itu di hiasi dengan isak tangis karena kabar buruk yang menimpa arkan.
Awal mula part penyesalan arkan.
Maaf ya kalo fellnya kurang dapat.
Author berusaha memberikan yang terbaik.
Gapapa kalo ada yang gak suka 😊Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...