Saat ini gibran sedang berada di kantornya, ia baru selesai meeting bersama para klien.
Drrt drtt
Gibran meraih ponselya, wajahnya kesal melihat siapa yang menelpon."Hallo gib" sapa miranda
"Hm" jawab gibran malas
"Jemput gue sekarang dong" perintah miranda
"Gak bisa gue sibuk" tolak gibran
"Jemput gue di rumah sekarang gak mau tau" putus miranda
"Arghhh" frustasi gibran
Selang beberapa jam gibran sampai di rumah miranda. Ia sengaja telat karena memang pekerjaannya tadi banyak dan emang tak niat menjemput miranda.
"Lama banget sih" kesal miranda ketika sudah masuk ke mobil gibran
"Gue sibuk" ucap gibran singkat
Miranda tak bertanya lagi, ia sibuk merapikan bajunya. Dress yang di pakainya pendek memperlihatkan paha mulusnya. Selain itu belahan atasnya juga sedikit rendah.
Miranda sengaja memakai itu, ia ingin membuat gibran tergoda. Gibran menggelengkan kepalanya, gak tertarik batinnya.
Dengan gerakan cepat, miranda meraih sebelah tangan gibran yang berada di kemudi dan menaruhnya di atas paha miliknya.
Gibran langsung menarik tangannya.
"Lo apa-apaan hah" bentak gibran
"Paha gue mulus kan" ucap miranda
"Jijik. Lo dengar ya gue gak akan tertarik sama lo" sarkas gibran
"Apa kurangnya gue" tanya miranda
"Banyak" ucap gibran singkat
Mereka menuju rumah sakit, hari ini miranda akan melepaskan gipsnya. Mereka menuju ruangan dokter.
Gibran sebenarnya senang karena ia akan terbebas dari tugasnya mengantar jemput miranda.
Sudah 2 minggu ia menjadi supir untuk miranda. Gibran dan shena sempat bertengkar karena wanita ini tapi tak berlangsung lama.
Kini mereka beranjak pulang. Gibran berjalan lebih dahulu meninggalkan miranda di belakangnya.
"Gibran tunggu" ucap miranda
"Apa sih gue mau pulang" kesal gibran
"Anterin gue dong" pinta miranda
"Ogah gue bukan supir lo" tolak gibran
"Ish gue kan berangkatnya sama lo jadi pulangnya juga harus sama lo" rayu miranda
"Dih siapa lo. Sadar diri lo itu gak penting buat gue" gibran bergegas menuju parkiran
Di parkiran seorang gadis cantik sedang berbicara dengan salah satu dokter disana. Gadis itu hendak pulang.
"Biar saya saja yang antar kamu pulang she" ajak si dokter
"Gak usah dok, saya pulang sendiri saja" tolak shena pelan
"Tapi saya gak enak sama kamu, kamu sudah bantuin saya tadi"
"Gapapa dok. Saya duluan ya" pamit shena
Shena hendak berjalan tapi dari arah depannya sebuah sepeda motor melintas dengan kencang, motor itu hendak menyerempet shena.
Shena tak melihat karena ia sedang memesan ojek di salah satu aplikasi yang ada pada ponselnya.
Brukk
Tangan shena di tarik bersama dengan ia menabrak dada bidang seseorang. Si dokter mendekap erat shena."SHENAAA" teriak gibran
Shena melepaskan dekapan pak dokter dan menoleh ke arah gibran yang berada di belakangnya.
Muka gibran merah, rahangnya keras dan tangannya terkepal. Shena mendekati gibran.
"Gibran" panggil shena pelan
Gibran tak menghiraukan shena, ia maju ke arah pak dokter.
Bugh
Bugh
BughGibran menonjok pria di hadapannya ini. Dia tak perduli jika pria ini dokter, tak perduli pria ini dosennya shena, yang jelas ia tak suka jika miliknya di sentuh oleh orang lain.
Orang-orang yang berada di sekitar mulai berkumpul menyaksikan kejadian ini.
"Gibran udah" bentak shena
Gibran menghentikan pukulannya ketika mendengar nada tinggi shena, ia menatap shena dengan emosi.
"Kamu apa-apaan sih main tonjok orang segala. Aku gak suka sikap kamu yang kayak gini" kesal shena
"Kamu belain dia she" gibran tersenyum kecut
Shena tak menjawab pertanyaan gibran, ia membantu dosennya itu berdiri dan menuntunya masuk ke dalam.
Gibran terdiam melihat punggung belakang shena. Apa ini? Shena lebih memilih si dokter itu ketimbang tunangannya.
Gibran segera masuk ke mobilnya ia ingin pergi dari sini. Tetapi keinginannya tertunda karena satu hama yang sudah ada di depan mobilnya.
Miranda tadi melihat pertengkaran itu, ia tersenyum kemenangan.
"Pergi lo" usir gibran
"Gak mau, gue mau ikut lo" tolak miranda
Gibran yang telah emosi langsung mendorong miranda hingga terjatuh, ia menyalakan mobilnya pergi dari sana.
"Gibran kok gue di tinggal, jahat banget lo" teriak miranda
Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romansa[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...