Part 77🥀

887 59 4
                                    

Setelah makan siang mereka memutuskan untuk jalan-jalan sekitar uluwatu. Banyak tempat yang telah mereka singgahi.

Saat ini kelima orang itu sedang berada di pantai yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap.

Mereka sengaja berenang di sore hari karena permintaan adit yang tak mau kulitnya gosong kalau berenang siang hari.

Arkan yang tidak ikut berenang hanya melihat mereka sambil menikmati suasana sore yang damai ini.

Adit dan raka sedari tadi sibuk berlomba siapa yang paling cepat berenang sedangkan pasutri ini sedang asik berenang berduaan menghiraukan teman-temannya.

"Untung shena nurut, kalo enggak aset gue jadi tontonan banyak orang di sini" batin gibran

Flashback on
Sehari sebelum keberangkatan mereka ke bali, shena mengemasi barang-barang yang akan di perlukan selama di sana.

Karena tujuan mereka pasti berakhir ke pantai pastinya shena menyiapkan pakaian renangnya.

Gibran yang baru masuk kamar langsung menghampiri shena.

"Belum selesai sayang" tanya gibran sambil memeluk shena dari belakang

"Sebentar lagi mas" ucap shena

"Aku bantuin ya" kata gibran

Shena menganggukan kepalanya tanya ia setuju. Gibran melirik ke arah koper milik shena. Matanya meneliti setiap pakaian istrinya itu.

"Sayang jangan pakai ini ya" ucap gibran yang telah mengambil sebuah pakaian minim  di koper milik shena

"Kenapa kan kita mau berenang di pantai" tanya shena

"Iya tapi jangan pake bikini cinta, aku gak rela milik aku di lihat orang lain" jujur gibran

"Tapi kan banyak yang pake kayak gitu juga di sana" ucap shena

"Jangan ya sayang, ini terlalu terbuka kalo kamu sama aku aja gapapa pake ini" ucap gibran lembut

"Terus aku pake apa" tanya shena

Gibran melangkahkan kaki ke lemari miliknya, ia mengeluarkan sebuah totebag bertulisan merek ternama.

"Ini aku udah beliin kamu baju berenang" gibran menyerahkan totebag itu

"Ya udah deh aku pake ini aja" ucap shena setelah melihat pakaian renangnya

"Gitu dong, senang deh kalo istri aku ini penurut" gibran lalu mengecup pipi shena

Flashback off

"Mas dengerin aku ngomong gak" tegur shena

"Eh kenapa sayang" kaget gibran

"Aku ngajak kamu ke tempat arkan, dia sendirian di sana" ucap shena

"Nanti aja yang, tanggung sunsetnya bentar lagi muncul" tolak gibran

Gibran menarik shena ke dekapannya. Shena memeluk leher gibran. Langit sudah menunjukan cahaya senjanya, gibran semakin memperkikis jarak mereka di antara air laut yang merendam tubuh keduanya.

Cup

Gibran melumut bibir mugil shena. Lumutan yang lembut dan pelan itu menunjukan betapa sayangnya ia kepada shena.

Bibir keduanya saling beradu, shena semakin menarik tengguk gibran. Ciuman itu menuntun lebih.

"Nanti malam bisa kali woiii" teriak adit

"Ingat tempat oyy, ada bocil noh" teriak raka

Shena melepaskan tautannya, pipinya merah merona karena ketahuan oleh teman-temannya.

Shena menyembunyikan wajahnya ke dada bidang gibran. Gibran terkekeh melihat ekspresi istrinya.

"Jangan malu cantik, kamu istri aku jadi sah aja kita ngelakuin ini" ucap gibran

"Tetap aja aku malu mas" racau shena

"Gak usah di tanggepin makhluk jomblo kayak mereka itu" hibur gibran

"Udah yuk kita ke tepi, kamu udah kedinginan gini" ajak gibran

"Gendong aku malu natap mereka" pinta shena

Gibran tersenyum, gemas sekali ia melihat wajah imut shena.

Cup

Gibran mengecup pipi kanan shena dan sedikit menggigitnya, ia lalu mengangkat tubuh shena ala koala.

"Pamer mulu" ejek adit

"Iri aja lo jones" sindir gibran berlalu meinggalkan mereka

"Jones apaan dah" tanya adit

"Jomblo ngenes" jawab arkan lalu menyusul gibran

"Kurang ajar lo gibran" teriak adit

"Berisik, lo mau teriak lagi juga mereka gak bakal dengar" ucap raka lalu pergi

"Lah gue di tinggal" monolog adit




Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang