Part 73🥀

910 74 11
                                    

Miranda memasuki rumahnya, ia memutar bola matanya malas ketika melihat mama tirinya menangis. Sang papa setia menemani istrinya.

"Udah kali nangisnya gak capek apa, yang di tangisin juga udah menyatu dengan tanah gak bakal balik lagi" ucap miranda ketus

"Jaga omongan kamu miranda" tegur papanya

"Aku ngomong yang benar pa, dianya aja terlalu lebay, bella udah lama mati gak akan bisa bangkit lagi" ucap miranda tajam

Mama tiri miranda semakin menangis mendengar perkataannya. Memang sudah 1 tahun kepergian bella tetapi sang mama belum sepenuhnya ikhlas.

"MIRANDA" bentak papanya

"Apa sih pa, papa itu terlalu manjain dia tau gak, semenjak papa nikah lagi papa gak pernah perduliin aku, papa sering marahin aku" marah miranda

"Papa marahin kamu karena emang kamu salah" elak papanya

"Semua ini gara-gara lo tau gak, papa gak sayang lagi sama gue sejak kehadiran lo" miranda yang sudah emosi langsung menampar pipi mama tirinya

Plakkk
Plakkk

Kedua wanita ini sama-sama memegang pipinya. Pipi sang mama tiri panas karena di tampar oleh miranda sedangkan pipi miranda juga merah karena di tampar oleh papanya.

"Kurang ajar kamu miranda. Mulai besok kamu kembali ke jerman, tinggal sama oma di sana" marah papanya

"Papa tega nampar aku, papa juga tega ngusir aku iya" tanya miranda tak percaya

"Papa lakukan itu karena kamu sudah di luar batas. Kemasi barang-barang kamu sekarang" ucap papanya

"Aku gak mau pa, aku mau tinggal di sini" tolak miranda

"Balik ke jerman atau fasilitas kamu papa ambil semuanya"

Miranda diam, ia tak mau jika semua fasilitasnya di ambil tapi juga ia tak mau balik ke jerman karena omanya itu keras. Sang oma sering membatasi pergaulannya.

Tetapi jika ia memilih tetap di sini, itu berarti ia akan menjadi gembel tanpa fasilitas dari papanya.

Miranda beranjak ke kamar, ia akan mengemasi barang-barangnya. Setidaknya jika ia kembali ke jerman tidak akan menjadi miskin, batinnya.

"Siapkan tiket ke jerman" ucap miranda sebelum pergi

Di sebuah cafe yang cukup ramai, arkan duduk sendirian. Dia sedang memikirkan mamanya, sudah beberapa hari yang lalu arkan mengunjungi amel di RSJ.

Keadaan amel semakin parah, wanita itu tidak mengenali arkan sama sekali. Arkan ingin membawa amel pulang tapi petugas di sana tidak memperbolehkannya.

"Woii sob napa lo bengong aja" sapa adit yang baru datang

"Kalian kapan sampe" tanya arkan

"Dari 5 menit yang lalu, lo bengong sih jadi gak sadar kita sampe" ucap adit

"Ngelamunin apa lo" tanya raka

"Nyokap gue" jujur arkan

"Sabar bro, berdoa aja nyokap lo cepat sembuh" ucap raka

"Pasti keinginan gue itu" ucap raka

Tak selang lama sepasang insan yang baru menikah itu memasuki cafe milik sahabatnya.

"Haiii" sapa shena ceria

"Weh gile ceria benar yang baru nikah" sindir adit

"Iyalah emangnya lo suram gitu. Dasar jomblo" ejek gibran

"Sialan lo" kesal adit

"Ribut mulu lo pada, dah nih mau pesan apa" tanya arkan

Mereka lalu melanjutkan dengan mengobrol berbagai hal tentunya di selangi canda tawa.

"Oh iya kalian kapan honeymoon" tanya raka

"3 hari lagi berangkat" jawab gibran

"Ke mana nih" tanya adit

"Hawai" ucap shena bahagia

"Widih mantap, kita ikut dong" ucap adit

"Gak boleh" tolak gibran cepat

"Lo bego amat sih, mau jadi nyamuk kita di sana" raka memukul pelan kepala adit

"Ya kan lumayan bro liburan gratis" ucap adit sambil mengusap keningnya

"Kagak ada lo pada gak boleh ikut" ucap gibran tegas

"Gini aja deh abis gue sama shena pulang honeymoon kita liburan bareng" ajak gibran

"Nah ini gue setuju" ucap raka

"Gue juga, kita gak pernah liburan bareng soalnya" ucap arkan

"Boleh lah boleh lah" senang adit








Haiii gaiss, maaf nih yaa maaf banget author hanya bisa up 1 part aja hari ini 🙏

Author ada tugas lain gaiss, mohon di maklumin yaa✌

Tungguin part honeymoon shena dan gibran yakk 🤭

Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang