Part 27🥀

911 50 6
                                    

Bel berbunyi menandakan istirahat. Barisan para siswa yang kelaparan segera beranjak menuju kantin. Gibran mengelus kepala shena yang berada di sebelahnya.

"Kamu ke kantin duluan ya, aku mau ketemu pak septo bahas pertandingan basket" ucap gibran lembut

Shena hanya menganggukan kepalanya dan beranjak keluar. Ia menuju kantin. Shena memesan bakso dan es teh.

Setelah itu ia duduk sendiri di pojokan kantin. Sedari tadi banyak siswa yang membicarakan shena tapi ia cuek saja.

Kantin tiba-tiba hening ketika bella, arkan beserta teman-temannya datang.
Bella melihat shena berada di sana, ia langsung menghampirinya.

"Dasar jalang" sarkas bella

Shena hanya diam dan menikmati makanannya, ia sedang malas berdebat dengan bella.

"Heh lo dengar gak gue ngomong" bentak bella

Semua pengunjung kantin memperhatikan mereka. Bella maju mendorong shena sehingga terjatuh dari bangkunya.

"Apa sih" kesal shena lalu berdiri

"Maksud lo apa godain arkan. Lo mau balikan lagi kan sama arkan sampe ngegoda dia biar tidur sama lo" teriak bella

Shena melotot sejak kapan ia yang menggoda arkan, yang ada arkan dengan kurang ajarnya mau menyentuh shena.

"Jangan ngomong sembarang, arkan yang duluan mau melecahkan gue" bentak shena

Shena kesal disini ia yang korban, kenapa malah ia yang di tuduh menggoda arkan.

"Gak usah ngada-ngada lo" bella lalu menumpahkan kuah bakso ke tangan shena

"Aawww" ringis shena merasakan kuah bakso yang masih panas itu

Arkan tersenyum melihat perseteruan itu. Ia membiarkan bella menyakiti shena.

"Bangsat. Apa yang lo lakuin sama cewek gue" bentak gibran yang baru datang

Gibran menghampiri shena, ia melihat shena menahan sakit. Gibran yang melihat es teh shena masih utuh mengambilnya dan menumpahkannya ke kepala bella.

Arkan menarik bella mundur. Ia marah dan langsung menonjok gibran tapi berhasil dihindarnya.

"Maksud lo apa numpahin air ke bella" marah arkan

"Balasan buat nyakitin cewek gua" ucap gibran santai

"Asal kalian tau, arkan yang mau melecahkan shena. Lo bell jaga baik-baik cowok lo kalo gak mau gue patahin tangannya" ucap gibran lalu menuntun shena pergi

Semua siswa berbisik-bisik satu sama lain. Mereka meragukan jika shena yang menggoda arkan apa lagi mendengar perkataan gibran.

Arkan mengepalkan tangannya. Ia pergi menarik bella meninggalkan temannya yang bodo amat sama urusan mereka.

Gibran mengajak shena ke taman belakang sekolah, sedari tadi shena menahan perih di tangannya.

Gibran meraih tangan shena dan mengoleskannya dengan salep.

"Sakit ya" tanya gibran

"Sedikit" ucap shena

Gibran lalu memeluk shena setelah mengoleskan salep ke tangan shena.

"Aku sayang kamu" ucap gibran

"Aku gak sayang kamu" goda shena

"Sayang ihh" rengek gibran

"Kok jadi manja gini sih" shena tertawa

Gibran tak menjawab, ia lalu membaringkan kepalanya ke paha shena. Gibran memeluk erat pinggang shena lalu menyembunyikan wajahnya ke perut shena.

Shena terkekeh. Selama ini gibran tak pernah menunjukan sikap manjanya ke shena, dan sikap barunya ini shena suka.

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang