Arkan menghentikan motornya di parkiran sekolah. Bella yang sedari tadi menunggu kedatangan pacarnya itu menghampiri.
"Hai sayang" sapa bella
"Haii. Udah lama nunggu" tanya arkan
"Enggak kok" bella lalu memeluk lengan arkan
"Kamu kenapa sekarang gak pernah mau aku jemput" tanya arkan
Bella gelagapan, ia harus pintar mencari alasan agar arkan tak curiga
"Aku sekarang kan tinggal sama nenek aku, kalo nenek aku tau aku udah pacaran nanti aku di marahin" bohong bella
"Hm ya udah"
Mereka melewati koridor yang berdekatan menuju gudang sekolah. Arkan tiba-tiba menarik tangan bella menuju gudang.
"Kok kesini" ucap bella ketika berada di depan gudang
"Aku kangen desahan kamu" ucap arkan sambil meremas aset bella
Bella tersenyum nakal, ia lalu membuka pintu gudang yang tak pernah di kunci.
Mereka masuk. Arkan membawa bella ke sebuah meja yang berada di sana. Arkan meremas kembali aset bella. Mereka bermain cukup lama di gudang itu.
Bel istirahat sudah berbunyi. Gibran dan shena sedang menunggu pesanannya. Tak lama kemudian seporsi gado-gado datang ke meja mereka.
"Kamu gak makan" tanya shena
"Berdua sama kamu" jawab gibran
Shena lalu mengunyah gado-gado dengan tenang. Gibran cemberut melihat itu.
"Kamu mah gak peka" ucap gibran
Shena menaruh sendok yang berada di tangannya ke atas piring. Gibran semakin kesal.
"Kenapa sih. Itu aku udah taruh sendoknya" kata shena
"Suapin yang" rengek gibran
"Iyaa iyaa"
Shena mulai menyuapi gibran, tangan kanan gibran memainkan ujung rambut shena sedangkan tangan kirinya merangkul pinggang shena.
Sedari tadi banyak siswa yang melihat interaksi keduanya. Mereka tak menyangka mantan ketua osis bisa bucin juga. Dua anak manusia mendekati meja shena.
"Boleh gabung gak" tanya raka
"Boleh" jawab shena
"Bucin juga lo gib" ejek adit
"Napa lo iri. Jomblo" ejek gibran
"Set dah gini amat nasib jomblo" jengah adit
"Terima kenyataan aja bro" ucap raka ke adit
"Arkan mana" tanya shena
Gibran langsung melototkan matanya
"Ngapain kamu nanya arkan, kangen sama dia" tanya gibran tak suka
"Bukan gitu gib. Biasanya kan mereka selalu bareng" ucap shena
"Bilang aja kalo kangen" ucap gibran lalu beranjak pergi
"Gibran" panggil shena tapi tak dihiraukan olehnya
"Yah ngambek si bucin" kekeh raka
Shena mengalihkan pandangannya ke arah raka dan adit.
"Gue duluan ya. Mau ngejar bayi gede dulu" pamit shena
"Hahaa iya she sana lo samperin, nanti anaknya tambah ngamuk lagi" ucap adit
Shena pun pergi mencari gibran yang tak tau di mana. Raka dan adit saling tatap.
"Akhirnya shena bahagia bro" ucap adit
"Iya senang gue akhirnya dia lepas dari arkan" jawab raka
"Gue yakin gibran bisa jagain shena"
"Gue setuju"
"Eh iya si arkan mana dah, gue liat motornya ada di parkiran tapi orangnya ngilang" tanya adit
"Paling lagi tanam benih" jawab raka santai
Adit lalu menganggukan kepalanya, ia setuju karena tak melihat bella juga sedari tadi.
Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE [END]
Romance[HAPPY END] [Follow Author] [17+ mohon maaf jika ada kata-kata kasar] Shena Adira. Gadis cantik berumur 17 tahun yang terkenal dengan pribadi yang pendiam, dia memiliki satu orang sahabat yang bernama Gibran yang sudah bersamanya sejak kecil. Shena...