Part 25🥀

1K 56 4
                                    

Pagi-pagi sekali gibran telah nongkrong di halaman depan rumah shena. Shena keluar dari rumahnya. Ia berjalan mendekati gibran.

"Pagi kesayangannya gibran" sapa gibran
Shena yang baru pertama kali mendengar panggilan itu menundukan kepalanya, pipinya merah.

"Apa sih gib" elak shena
"Cie malu ya, pipinya merah gitu" goda gibran
"Enggak ya"
"Massaa sihh" goda gibran lagi
"Iya ihh. Ayok berangkat, aku laper. Kamunya ke sini pagi banget" cemberut shena

"Hehee maaf sayang, aku kan udah kangen sama kamu" cengir gibran
"Lebay" ejek shena
"Ya udh yuk" gibran lalu membantu shena naik ke motornya

Mereka sampai di sekolah yang masih sepi. Gibran mengajak shena ke kantin. Mereka sarapan dengan disi canda tawa. Tak selang lama sekolah sudah ramai karena sebentar lagi pembelajaran akan dimulai.

Arkan turun dari motornya. Dari kejauhan ia mendengar tawa seseorang yang familiar di telinganya. Arkan menghampiri orang itu.

"Haii cantik" sapa arkan
Gibran menghentikan tawanya ketika mendengar suara jelek itu, sedangkan shena sudah mengalihkan pandangannya.

"Ngapain lo di sini" bentak gibran
"Wes santai dong, gue cuma mau ketemu sama cewek yang udah gue tiduri" ejek arkan
"Bangsat jaga ucapan lo" marah gibran

"Kenapa apa yang gue omongin benar kan. Gue udah nyicip tubuhnya walaupun gak semua" bangga arkan

Shena mengepalkan tanggannya, ia menahan emosi. Gibran berdiri dan langsung menonjok arkan. Bisikan siswa terdengar karena perkataan arkan.

"Anjing babi mati aja lo" pukul gibran
"Lo yang bakal mati duluan" arkan membalas pukulan gibran.
Perkelahian semakin panas, wajah mereka sama-sama lebam. Para siswa hanya menonton, takut untuk melerai mereka. Raka dan adit pun hanya diam menyaksikan perseteruan itu.

Shena berdiri dan langsung memeluk gibran dari belakang. Gibran menghentikan pukulannya.
"Udah, aku gak mau kamu kena masalah lagi" ucap shena
Gibran memejamkan matanya menurun emosi, ia lalu membalikan tubuhnya menghadap shena. Di kecupnya kening shena lama. Gibran lalu mengajak shena pergi.

Para siswa siswi telah bubar memasuki kelasnya masing-masing. Raka dan adit menghampiri arkan yang sudah duduk lemas. Mereka menggelengkan kepalanya
"Arkan arkan lo itu ketua geng, masa kalah sama mantan ketua osis" ejek raka
"Sialan lo" kesal arkan
"Eh tapi apa yang lo bilang tadi benaran" tanya adit
"Iya. Seharusnya itu cewek udah gue jebolin kemarin tapi gibran keburu datang, tapi setidaknya gue udah pernah nyicip tubuhnya" ucap arkan

"Asu lo. Bella gak cukup apa"
"Niat awal gue cuma mau balas dendam aja ke gibran lewat shena, tapi kayaknya gue kecanduan sama tubuh shena"

"Babi. Lo jangan ngerusak shena, dia cewek baik-baik" ucap raka
"Cukup bella aja yang lo rusak" tambah adit
"Bella emang udah rusak sebelum sama gue, gue cuma nikmatin aja"

"Lo gak cinta sama bella" tanya adit
"Gue cinta dan nafsu sama bella" ucap arkan lalu beranjak pergi

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang