Part 39🥀

1K 53 6
                                    

Tangan bella gemetar, dalam amplop itu ada foto dirinya sedang melakukan hal tak senonoh dengan arkan dan om-om di club, persis seperti foto shena yang di editnya.

Selain itu juga terdapat sebuah kertas yang berisi latar belakang keluarganya dan beberapa bukti transferan dari beberapa pria.

Tak hanya itu, ada beberapa foto bella sedang membully shena. Dan sebuah surat dari rumah sakit yang menyebutkan jika bella pernah melakukan aborsi.

Hendrik tersenyum sinis melihat bella. Ia menjambak kuat rambut bella dan membenturkannya ke meja dengan kuat.

"Kaget saya tau semua itu" ucap hendrik dingin

"Ini bo-ho-ong mma-ss" bella meringis

"Kamu yang bohong. Beraninya kamu menipu saya" bentak hendrik

"Aku bisa jelasin mass" ucap bella lemah

"Jelaskan apa, saya gak percaya lagi"

"Keluar dari rumah saya" bentak hendrik

"Aku istri kamu mas" ucap bella

"Saya ceraikan kamu. Besok semuanya akan saya urus. Saya tidak sudi punya istri jalang seperti mu" sarkas hendrik

"Aku gak mau mas" bella meraih lengan hendrik

Hendrik yang sudah emosi menarik bella keluar, ia mendorong kuat bella.

"Pergi dari hadapan saya" ucap hendrik

"Gak mas aku gak mau" bella hendak masuk kembali

"PERGI JALANG" bentak hendrik

Hendrik masuk ke dalam rumahnya membiarkan bella memohon di luar. Hendrik tak perduli dengan luka di tubuh bella, ia terlanjur kecewa.

Bi inah yang sedari tadi melihat kejadian itu hanya bisa tersenyum. Ia teringat bagaimana hendrik memperlakukan shena seperti itu. Karma itu ada, ucap bi inah.

Hendrik memasuki kamarnya yang sepi. Baru beberapa bulan ia menikmati harinya dengan orang yang ia sayangi tetapi malah kekecewaan yang ia dapatkan.

Pria itu mencintai bella dengan tulus, walaupun perbedaan umur mereka jauh tapi hendrik menyayanginya.

Pikirannya kacau. Ia teringat sebuah kejadian dimana ia kehilangan istri tercintainya, rina.

Flasback On
"Papa" panggil seorang putri kecil

"Apa sayang" jawab hendrik

"Aku mau main ke hutan belakang ya" izin shena

"Boleh tapi sama mama ya, papa mau pergi sebentar" balas hendrik

"Mas mau ke mana" tanya sang istri

"Papa mau ketemu wira ma katanya ada yang mau di omongin gitu"

"Kenapa gak wira aja yang ke villa pa" tanya rina

"Gak tau ma. Ya udah aku pergi dulu ya" wira mengecup kening rina

"Iya pa hati-hati ya" pesan rina

Hendrik masuk ke sebuah cafe yang tak jauh dari villanya. Ia melihat wira dengan muka cemas di sana.

"Woii kenapa" tanya hendrik begitu sampai

"Dia kembali hen" ucap wira panik

"Dia ? Dia siapa" tanya hendrik

"Ratih. Dia udah bebas dari penjara hen"

"Serius lo. Sejak kapan" tanya hendrik

"Dua minggu yang lalu dan gue baru tau tadi pagi" jawab wira

Hendrik terdiam. Tiba-tiba perasaannya tidak enak. Dari kejauhan seorang wanita berlari menghampiri mereka.

"Wira hendrik" panggilnya

"Gina. Kamu ngapain di sini" tanya wira

"Ratih, diaa..." gina mengatur nafasnya

"Kenapa gin" tanya hendrik cepat

"Dia mau ngambil shena hen"

Hendrik dan wira kaget, mereka segera bergegas kembali ke villa.

Di tempat lain tepatnya di rumah kecil yang ada di hutan itu shena sedang tertidur pulas di pangkuan mamanya. Tadi ia abis bermain di hutan dan merengek untuk tidur sebentar di rumah kecil itu.

Rina ingin membawa shena kembali ke villa tapi ia urunkan karena takut shena terbangun, ia tak tega.

Tiba-tiba seorang wanita datang. Rina kaget melihat wanita itu, terakhir ia bertemu 7 tahun lalu.

"Hai adik ku" sapa ratih

"Kak ratih" guman rina

"Iya ini gue. Serahin shena ke gue sekarang" suruh ratih

"Gak kak aku gak akan kasih shena ke kakak" bantah rina

"Shena anak gue" bentak ratih

"Memang shena anak kakak, tapi kakak gak becus jadi ibu buat shena"

"Jangan buat gue marah rina" ucap ratih

"Sampai kapan pun aku gak akan kasih shena. Biarin shena jadi anak aku sama hendrik kak" kata gina

"Gue hanya mau shena" ratih menarik paksa shena yang sedang tidur

Shena terbangun, ia diam melihat orang di depannya ini. Pasalnya shena tak pernah tau jika ratih ibunya karena sejak bayi shena di asuh oleh rina.

"Pergi kak" cegah rina

"Lo udah bikin gue emosi rina. Ucapkan selamat tinggal untuk terakhir kalinya"

Ratih meraih pisau yang berada di balik jaketnya, ia menusukan pisau tajam itu ke jantung rina berkali-kali.

Shena menangis, ia menutup mulutnya melihat mama tercintanya di bunuh di depan matanya.

"RINAA"

"SHENAA"

"RATIH"

Flasback off

Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang