Part 80🥀

1.1K 56 6
                                    

Beberapa bulan kemudian

"Masss" teriak shena

"Iya sayang mas di dapur" balas teriak gibran

"Masssss" teriak shena lagi

"Mbok lanjutin ini ya" kata gibran ke salah satu pelayannya

"Baik tuan"

Gibran langsung bergegas ke kamarnya, sesampainya gibran melihat istrinya yang menangis.

"Heii sayang kenapa" panik gibran

"Kamu lama banget sih, katanya sebentar, aku panggil dari tadi baru datang sekarang" omel shena

"Maaf honey aku tadi lagi buat cake pesanan kamu" ucap gibran lembut

"Lama, aku kan gak mau di tinggal, kamu malah ninggalin aku sendirian" ketus shena

Gibran menghela nafasnya. Lihatlah kelakuan bumil satu ini. Tadi shena ingin cake tapi ia mau gibran yang membuatnya, sebenarnya gibran sudah mengajak shena ke dapur tapi bumil ini tidak mau, dan apa katanya sekarang jika ia yang meninggalkan shena.

"Iya sayang iya aku minta maaf ya" sabar gibran

"Sekarang turun yuk, cakenya udah jadi" ajak  gibran

"Makan di sini aja, aku males jalan" pinta shena

Gibran memanggil pelayan yang tadi untuk membawakan cake. Shena makan dengan bahagia apalagi tangan gibran yang terus mengusap perut buncitnya membuat bumil ini senang.

"Awww" ringis shena tiba-tiba

"Sayang kenapa" khawatir gibran

"Sakit mas" lirih shena sambil memegang perutnya

Gibran langsung mengambil kunci mobilnya, ia menggendong shena dan bergegas keluar.

"Mbok ambil tas besar yang ada di samping lemari" teriak gibran

Gibran menjalankan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Shena terus meringis menahan sakit di perutnya.

"Mmasss" panggil shena sambil menunjukan kakinya

Gibran mengarahkan pandangannya ke arah yang di tunjuk shena, ia melototkan matanya ketika melihat air ketuban shena telah mengalir.

"Sayang tahan ya sebentar lagi kita sampai rumah sakit" ucap gibran

Mereka sampai di rumah sakit dan menuju ruang rawat yang telah di siapkan beberapa hari yang lalu.

Dokter segera datang untuk memeriksa shena.

"Bagaimana dok" tanya gibran

"Ibu shena baru mengalami pembukaan 1 pak, kami akan selalu memantau perkembangan ibu shena" ucap si dokter

Gibran menganggukan kepalanya, ia berjalan menuju ranjang shena.

"Mas sakit" adu shena

"Sabar sayang ya" gibran mengecup kening shena lama

Tak terasa momen yang di tunggu tiba. Kini gibran sedang menemani shena yang berjuang untuk melahirkan buah hati mereka.

Di luar ruangan terdapat para orang tua sedang cemas menunggu dan juga para sahabatnya tak kalah khawatir.

"Iya bu terus mengejan bu" intruksi dokter

"Huhuhhu hahh" shena mengantur nafasnya

Tangan shena mencengkram erat tangan suaminya itu, rambut gibran juga sudah tak rapi lagi akibat jambakan sang istri.

"Ayo sayang kamu pasti bisa" gibran mengecup kening shena

"Iya terus bu, sebentar lagi bayinya keluar" ucap si dokter

Hoekkk...hoek....

Suara tangisan bayi menerbitkan senyuman di bibir gibran.

"Selamat pak buk, bayi berjenis kelamin laki-laki terlahir dalam keadaaan sehat" ucap  dokter

"Alhamdulillah" ucap shena dan gibran kompak

Dokter segera membersihkan bayi mungil itu.

Gibran memeluk shena yang masih lemas, ia mencium seluruh wajah istrinya itu.

"Terima kasih sayang terima kasih" ucap gibran lembut

"Mas bahagia banget sayang kamu dan anak kita sehat. Aku cinta kamu istriku"

Gibran mencium bibir shena lama, ia menyalurkan rasa cintanya melalui ciuman itu.

Shena tersenyum menatap gibran, tak lama suster datang dengan membawa bayi imut itu.

"Silahkan pak bayinya di adzankan dulu" ucap suster

Gibran segera mengambil alih anaknya dan mulai mengadzankannya. Air matanya mengalir deras ketika melantunkan ayat suci itu.

Tak lama pintu kamar rawat terbuka menampilkan orang-orang yang sedari tadi menunggu di luar.

"Cucu gue mana" tanya wira heboh

"Cucu aku ganteng banget" ungkap gina setelah melihat wajah sang bayi

"Widih ponakan gue cakep bet" heboh adit

"Selamat bro udah jadi bapak sekarang" ucap raka ke gibran

"Selamat juga buat shena udah jadi orang tua" ucap arkan

"Ini mah mirip gibran" ujar wira

"Iya pa, cuma mata sama hidungnya aja yang mirip shena" kata gina

"Sayang selamat ya kamu udah jadi ibu sekarang" ucap hendrik ke shena

"Makasih papa" shena membalas pelukan hendrik

"Namanya siapa" tanya hendrik

Shena melirik gibran, gibran tersenyum dan mengusap rambut shena.

"Namanya Albirru Haffaz Mahendra yang berarti seseorang penyebar kebaikan yang menjadi pelindung keluarga" ucap gibran

"Bagus namanya. Kita panggil al boleh" ucap shena

"Boleh sayang" gibran lalu mengecup pipi shena

"Hallo baby al, welcome to the world"

"Hallo baby al, welcome to the world"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













THE END

Jangan lupa vote dan komen 🤍🤍

PROMISE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang