P

455 28 6
                                    

Senja mulai memasuki salah satu pantai di kawasan Santa Monica, Los Angeles. Langit seketika berwarna jingga ketika mentari mulai menyingsing ke belahan bumi lain.

Di sana banyak orang yang berlalu-lalang untuk mengabadikan ataupun menikmati indahnya suasana yang terasa menenangkan.

Tak terkecuali untuk perempuan satu ini yang tengah menikmati waktu liburan nya. Entahlah, meskipun dia tak bekerja tapi dia ingin memiliki waktu liburan untuk mengurangi rasa penatnya.

Kaki jenjang perempuan itu melangkah perlahan menuju sebuah villa, eum... Villa miliknya? Ya seharusnya sekarang itu miliknya kan?

Karena tak ingin melewatkan keindahan pemandangan di sana, perempuan itu memutuskan untuk berhenti sejenak dan mengabadikan mentari yang hampir tak terlihat itu.

"Woah" perempuan itu tersenyum.

Ditengah fokus nya merekam, tanpa diduga ada salah seorang orang asing yang berjalan di depannya, orang asing itu terekam di kamera. Dan sepertinya orang asing itu tak sadar telah terekam.

Tapi tak lama kemudian orang asing itu terlihat mendekati perempuan yang kini kembali fokus merekam lagi. Sepertinya orang asing itu menyadari telah menggangu dan mengacaukan mahakarya perempuan itu, dan dia dengan sangat sopan mendekati perempuan itu untuk meminta maaf.

"Sorry, I didn't look around" ujar orang asing itu.

"That's okay" perempuan itu tersenyum ramah.

Setelah meminta maaf dan merasa tenang, orang asing itu kemudian pamit untuk melanjutkan perjalanan nya.



🥀


Kini perempuan itu memasuki sebuah villa yang terlihat mewah baik dari luar maupun di bagian dalam nya.

Villa itu terasa sunyi karena saat ini tak ada orang lain selain dirinya.

Sambil mengelus perut, perempuan itu mendekati dapur untuk mencari sesuatu yang bisa mengenyangkan perutnya.

Kemudian dia membawa makanan itu ke balkon, sepertinya akan menyenangkan memakan makanan sembari bersantai sambil menikmati hari yang mulai gelap. Mungkin itu bisa menambah nafsu makan nya.

.
.


Keesokan harinya. Saat terbangun dari tidur perempuan itu langsung merenggang kan otot-otot nya yang terasa lumayan pegal. Mungkin karena kemarin sore dia berjalan kaki cukup lama. Sebenarnya, biasanya itu tak menjadi masalah. Tapi sekarang dia harus sadar diri dengan kondisi nya saat ini.

Perempuan itu memutuskan keluar dari kamar setelah mendengar suara aktivitas di luar. Di sana dia melihat seseorang yang sedang mengemas sesuatu.

"Apa yang kau lakukan?"

"Mengemas ini. Kita akan kembali ke rumah hari ini. Besok aku harus bekerja"

"Liburan macam apa yang sesingkat ini? Kita baru menginap satu malam"

"Kau lupa, kita ke sini karena pekerjaan ku. Bukan untuk liburan"

"Hah... Kau kembali saja sendiri. Aku akan tetap disini untuk beberapa hari. Aku masih ingin di sini. Aku butuh ketenangan seperti di villa ini. Bukan di kota metropolitan yang penuh seperti disana"

"Tanpa aku menjawab kau sudah tau jawabanku bukan? Tidak. Aku tak akan membiarkan mu di sini seorang diri"

"Kalau begitu suruh pelayanan mu untuk menemaniku"

"Tidak. Aku tak mau kau jauh dariku"

"Huft... Kau tetap saja tak berubah, masih sama" perempuan itu meninggalkan tempat itu. Sepertinya dia mulai lelah dengan keadaan ini.

Haruskah dia menyerah? Apakah dia bisa mengakhiri hubungan ini?









23 - 03 - 22

High ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang